Program Studi Spesialis Konservasi Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada (FKG UGM) menjalani asesmen lapangan akreditasi dari Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan Indonesia (LAM-PTKes) pada 21–22 April 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari reakreditasi untuk mempertahankan status Akreditasi Unggul yang akan berakhir pada Desember 2025.
Dua asesor ditugaskan dalam asesmen ini, yaitu Prof. drg. H. Moh. Dharma Utama, Ph.D., Sp.Pros., SubSp., PKIKG (K) dari Universitas Hasanuddin dan Drg. Sri Angky Soekanto, Ph.D., FISID, PBO., FICD, CMC. dari Universitas Indonesia. Mereka melakukan evaluasi menyeluruh terhadap dokumen, fasilitas, serta wawancara dengan alumni, dosen, tenaga kependidikan, dan stakeholder prodi.
“Dari borang yang diunggah, sekitar 80 persen data sudah tergambar. Sisanya 20 persen kami verifikasi langsung di lapangan,” kata Drg. Sri Angky. Ia menegaskan bahwa asesmen ini bertujuan memotret kondisi riil pendidikan spesialis konservasi gigi di FKG UGM.
Ketua Program Studi, Dr. drg. Tunjung Nugraheni, M.Kes., Sp.KG.(K), dalam paparannya menjelaskan bahwa prodi memiliki visi menjadi pusat pendidikan konservasi gigi yang unggul dalam mengoptimalkan fungsi gigi dengan dukungan teknologi dan material terkini.
Sementara itu, Prof. Indra Wjiaya Kusuma, M.B.A., Ph.D selaku Ketua SPMRU UGM menegaskan bahwa proses akreditasi memiliki nilai strategis dalam peningkatan mutu. “Akreditasi bukan hanya untuk pengakuan, tapi juga untuk mendapat masukan. Masukan dari asesor menjadi dasar perbaikan ke depan,” ujarnya. Ia juga menyampaikan bahwa UGM saat ini memiliki 293 program studi aktif dari berbagai jenjang, dan seluruhnya dikawal ketat mutu akademiknya.
Asesmen lapangan ini diharapkan menghasilkan rekomendasi yang memperkuat tata kelola, capaian pembelajaran, serta daya saing lulusan Prodi Spesialis Konservasi Gigi FKG UGM dalam menghadapi tantangan global pendidikan kedokteran gigi.
Penulis dan Fotografer: Fajar Budi H.
