Search
Close this search box.

News

/

Latest News, SDG 12, SDG 3, SDG 4, SDG 9

Mengenal Digital Dentistry: Transformasi Dunia Kedokteran Gigi

Dalam beberapa tahun terakhir, dunia kedokteran gigi mengalami perubahan signifikan berkat kemajuan teknologi digital. Digital dentistry atau kedokteran gigi digital merujuk pada penggunaan teknologi berbasis komputer. Penggunaan teknologi komputer dalam berbagai aspek perawatan gigi, mulai dari diagnosis hingga perawatan yang lebih presisi. Transformasi ini tidak hanya membuat prosedur menjadi lebih efisien, tetapi juga memberikan pengalaman yang lebih nyaman. Selain itu juga hasil yang lebih akurat bagi pasien.

Pemindai Intraoral

Salah satu inovasi utama dalam digital dentistry adalah pemindaian intraoral. Teknologi ini memungkinkan dokter gigi untuk mengambil cetakan digital dari gigi dan mulut pasien secara langsung. Tanpa memerlukan bahan cetak fisik yang sering kali tidak nyaman. Gambar 3D yang dihasilkan pemindai intraoral memberikan detail yang sangat akurat. Hal ini memungkinkan dokter gigi merancang perawatan yang lebih presisi, seperti pemasangan kawat gigi, implan gigi, hingga restorasi estetik lainnya.

Computer-Aided Design/Computer-Aided Manufacturing

Teknologi lainnya yang berkembang pesat dalam digital dentistry adalah penggunaan perangkat lunak CAD/CAM (Computer-Aided Design/Computer-Aided Manufacturing). drg. Henytaria Fajrianti, Sp.KG, dosen FKG UGM mengatakan melalui teknologi ini, dokter gigi dapat merancang dan memproduksi restorasi gigi seperti mahkota, jembatan, dan veneer secara langsung di klinik. “Dengan bantuan CAD/CAM, proses yang biasanya memerlukan beberapa hari kini dapat diselesaikan hanya dalam satu kunjungan, menghemat waktu pasien dan mempercepat pemulihan,” ungkapnya.

Teknologi CT Scan

Selain itu, digital dentistry juga membawa revolusi dalam bidang implan gigi. Dengan bantuan teknologi digital seperti CT scan dan software khusus, dokter gigi dapat merencanakan penempatan implan dengan lebih teliti dan meminimalisir risiko komplikasi. Data digital memungkinkan dokter gigi untuk melihat struktur tulang secara detail, sehingga penempatan implan dapat disesuaikan dengan kondisi anatomi pasien. Hal ini menghasilkan perawatan yang lebih aman dan sukses.

Operasional Klinik Gigi

Tidak hanya pada perawatan langsung, digital dentistry juga memengaruhi cara klinik gigi beroperasi. Sistem manajemen digital memudahkan penyimpanan catatan pasien, penjadwalan perawatan, hingga komunikasi antara dokter dan pasien. Selain mempercepat proses administrasi, sistem digital ini juga meningkatkan akurasi dalam diagnosis. Selain itu akurasi dalam perencanaan perawatan juga meningkat karena semua informasi dapat diakses secara mudah dan tersentralisasi.

Inovasi Perawatan Gigi

Seiring berkembangnya teknologi, masa depan kedokteran gigi digital diperkirakan akan semakin maju. Penggunaan kecerdasan buatan (AI) untuk menganalisis data pasien, pencetakan 3D untuk pembuatan gigi tiruan, serta augmented reality (AR) dalam pelatihan dokter gigi merupakan beberapa inovasi yang akan mengubah wajah dunia kedokteran gigi. Semua perkembangan ini bertujuan untuk memberikan perawatan yang lebih baik dan hasil yang lebih memuaskan bagi pasien.

Digital dentistry tidak hanya mengubah cara perawatan gigi dilakukan, tetapi juga mengangkat standar dalam dunia kesehatan mulut. Dengan menggabungkan teknologi digital dalam praktik kedokteran gigi, pasien dapat merasakan manfaat nyata berupa perawatan yang lebih cepat, nyaman, dan efisien. Inovasi ini telah membuka pintu menuju era baru kedokteran gigi yang lebih modern. Serta berfokus pada kenyamanan serta hasil optimal untuk setiap individu.

Digital dentistry secara langsung mendukung SDGs tujuan ke-3 dengan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan gigi. Peningkatan kualitas melalui metode yang lebih presisi, efisien, dan nyaman, yang berdampak positif pada kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Penggunaan teknologi digital dalam kedokteran gigi, seperti pemindaian intraoral, CAD/CAM, dan AI, mencerminkan kemajuan dalam industri medis, sejalan dengan SDGs tujuan ke-9 yang mendorong inovasi dan pengembangan infrastruktur di sektor kesehatan.

Selain itu, terkait dengan peningkatan pendidikan kedokteran gigi melalui teknologi digital, seperti penggunaan augmented reality (AR) untuk pelatihan, mendukung SDGs tujuan ke-4 dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di sektor medis. Lebih jauh, digital dentistry mengurangi penggunaan bahan fisik seperti cetakan gigi, mendukung konsumsi dan produksi yang lebih efisien dan ramah lingkungan, sesuai dengan SDGs tujuan ke-12.

Penulis : Rizky B. Hendrawan | Foto: Freepik

Tags

Share News

Related News
5 November 2024

Perkembangan Material Tambal Gigi yang Lebih Aman dan Estetik

2 November 2024

Apakah Sikat Gigi Elektrik Lebih Efektif daripada Manual?

1 November 2024

FKG UGM dan UPH Bahas Tantangan dan Kolaborasi untuk Pendirian Prodi Kedokteran Gigi di UPH

en_US