Search
Close this search box.

News

/

Latest News

Pelatihan Diseksi Kadaver

Mempelajari anatomi tubuh manusia melalui buku teks hanya memberikan gambaran teoritis. Namun, kesempatan untuk langsung berinteraksi dengan struktur tubuh dengan melakukan diseksi kadaver memberikan pengalaman belajar yang menarik.

Pada tanggal 12-13 Desember 2024, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada (FKG UGM) menyelenggarakan Workshop Diseksi Kadaver yang diikuti oleh tenaga kesehatan dari berbagai daerah. Kegiatan ini menghadirkan narasumber dr. Nur Arfian, Ph.D., yang merupakan ketua Perkumpulan Ahli Anatomi Indonesia (PAAI).

dr. Nur Arfian menjelaskan bahwa prosedur diseksi kadaver dimulai dari lapisan permukaan tubuh dan berlanjut ke struktur yang lebih dalam. Proses ini sangat penting dalam pendidikan anatomi, terutama bagi mahasiswa kedokteran, kedokteran gigi, keperawatan, dan tenaga medis lainnya. “Tempatkan kadaver dalam posisi yang sesuai dengan area yang akan didiseksi. Misalnya, untuk bagian dada dan perut, posisi supine (terlentang) dengan lengan di sisi tubuh akan memudahkan akses,” ucap Arfian.

Sebelum memulai diseksi, ia menekankan pentingnya memeriksa peralatan yang digunakan, seperti pisau bedah, gunting, pinset, blunt dissector (alat tumpul), dan forceps. “Alat-alat yang akan digunakan harus dalam keadaan steril,” tambahnya. Penting untuk menjaga kebersihan dan kelembapan jaringan kadaver agar tetap utuh dan tidak mudah rusak.

Dalam workshop ini, para peserta diberi kesempatan untuk melakukan diseksi pada bagian thorax, yang merupakan salah satu area penting dalam studi anatomi. Salah satu peserta, dr. Harry Allan Papendang, asal Papua Barat Daya, menyampaikan apresiasi terhadap kegiatan ini.

“Bagi tenaga kesehatan yang bertugas di daerah terluar, pelatihan seperti ini jarang ada. Kegiatan ini sangat membantu kami,” ucapnya. Ia juga menambahkan bahwa fasilitas di FKG UGM sangat menunjang, dengan banyaknya kadaver yang tersedia sehingga setiap peserta dapat langsung praktik melakukan diseksi.

Dr. Harry berharap kegiatan ini dapat dilakukan lebih lama, serta mencakup pelatihan diseksi lanjutan. “Saya dan peserta lain tentu berharap tidak hanya membedah bagian superfisial, tapi juga bisa melatih keterampilan di bagian lain, seperti bedah otak,” lanjutnya.

Antusias para peserta mendapat apresiasi dari Ketua Pengelola Gedung Dental Learning Center (DLC), Prof. drg. Heni Susilowati. “ ada 25 peserta datang dari berbagai daerah, yang terjauh ada dari Papua dan Bukittinggi,” ucapnya. DLC adalah tempat yang sangat mendukung untuk kegiatan peningkatan kapasitas tenaga kesehatan. Menurutnya kegiatan seperti ini penting untuk dilakukan secara berkala guna memperkaya pengalaman dan keterampilan praktis para tenaga kesehatan.

Workshop ini diharapkan dapat menjadi wadah pengembangan profesionalisme bagi tenaga kesehatan, sekaligus sebagai langkah untuk meningkatkan kualitas layanan medis di berbagai daerah.

Penulis dan Foto: Fajar Budi H.

Tags

Share News

Related News
30 December 2024

Panduan Menyikat Gigi Selama Perawatan Ortodontik

28 December 2024

Kenali Parameter Baku Mutu Air Minum

24 December 2024

FKG UGM dan FKG Universiti Malaya Bahas Potensi Kerjasama

en_US