Bruxism atau kebiasaan menggeretakkan gigi saat tidur adalah kondisi yang sering tidak disadari oleh penderitanya. Kebiasaan ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan gigi, seperti ausnya enamel gigi, nyeri rahang, sakit kepala, hingga gangguan tidur. Salah satu metode efektif untuk mengatasi bruxism adalah dengan menggunakan dental guard, alat pelindung gigi yang dirancang untuk mencegah kontak langsung antara gigi atas dan bawah saat tidur.
Penyebab dan Dampak Bruxism
Bruxism dapat dipicu oleh berbagai faktor, termasuk stres, kecemasan, gangguan tidur, serta ketidakseimbangan oklusal atau posisi gigi yang tidak sejajar. Penelitian yang di lakukan oleh mahasiswa FKG UGM Hevy Nurwindasari bersama Dr. drg. Indra Bramanti, M.Sc., Sp.KGA(K) and drg. Ignatius Sulistyo Jatmiko, M.Kes., Sp.KGA. menjelaskan bahwa prevalensi bruxism meningkat pada anak usia sekolah selama pandemi COVID-19, hal ini menegaskan pentingnya deteksi dini dan penanganan yang tepat guna mencegah dampak jangka panjang pada kesehatan gigi dan mulut. Kondisi ini mengindikasikan bahwa bruxism bukan hanya masalah orang dewasa, tetapi juga dapat dialami oleh anak-anak dan remaja.
Jika tidak ditangani, bruxism dapat menyebabkan gangguan serius seperti kerusakan struktur gigi, nyeri otot wajah, gangguan sendi rahang (TMJ disorder), serta gangguan tidur yang dapat berdampak pada kualitas hidup secara keseluruhan. Oleh karena itu, penting untuk mencari solusi yang efektif guna mencegah dampak buruk dari kebiasaan ini.
Peran Dental Guard dalam Mengatasi Bruxism
Dental guard atau pelindung gigi merupakan salah satu solusi utama untuk mengatasi bruxism. Alat ini bekerja dengan cara membentuk lapisan pelindung antara gigi atas dan bawah, sehingga dapat mengurangi tekanan serta gesekan yang terjadi saat tidur. Berikut beberapa manfaat utama penggunaan dental guard:
- Mencegah Kerusakan Gigi Dengan mengurangi kontak langsung antara gigi atas dan bawah, dental guard membantu mencegah kerusakan enamel gigi yang dapat terjadi akibat gesekan terus-menerus.
- Mengurangi Nyeri Rahang dan Otot Wajah Bruxism dapat menyebabkan ketegangan otot rahang dan wajah. Dental guard membantu meredakan tekanan ini sehingga dapat mengurangi rasa nyeri dan ketidaknyamanan.
- Meningkatkan Kualitas Tidur Dengan mengurangi aktivitas menggeretakkan gigi, penggunaan dental guard dapat membantu meningkatkan kualitas tidur, baik bagi penderita bruxism maupun pasangan tidurnya yang mungkin terganggu oleh suara gesekan gigi.
- Mencegah Gangguan Sendi Rahang (TMJ Disorder) Bruxism yang tidak ditangani dapat menyebabkan gangguan sendi temporomandibular (TMJ), yang mengakibatkan nyeri dan kesulitan dalam membuka serta menutup mulut. Dental guard membantu mengurangi tekanan pada sendi rahang dan mencegah terjadinya komplikasi ini.
***
Dengan memahami penyebab, dampak, dan solusi untuk bruxism, kita dapat mengambil langkah pencegahan yang tepat guna menjaga kesehatan gigi dan kualitas hidup. Penggunaan dental guard menjadi salah satu metode efektif dalam mengurangi risiko kerusakan gigi serta gangguan rahang akibat kebiasaan menggeretakkan gigi saat tidur. Namun, konsultasi dengan dokter gigi tetap diperlukan untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang sesuai. Dengan penanganan yang tepat, bruxism dapat dikendalikan, sehingga kesehatan gigi dan tidur yang berkualitas dapat terjaga dengan baik. Penanganan bruxism yang tepat tidak hanya berkontribusi pada kesehatan gigi dan mulut, tetapi juga sejalan dengan beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) diantaranya SDG 3 dalam aspek kesehatan, SDG 4 dalam aspek edukasi, dan SDG 12 dalam aspek konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab.
Referensi
Hevy Nurwindasari, Dr. drg. Indra Bramanti, M.Sc., Sp.KGA(K), drg. Ignatius Sulistyo Jatmiko, M.Kes., Sp.KGA., Prevalensi Bruxism pada Anak Usia 12-15 Tahun di Masa Pandemi COVID-19 (Kajian pada Anak SMP Negeri di Kota Yogyakarta dengan Pendekatan Kuesioner), https://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/219784
Penulis: Rizky B. Hendrawan | Editor: Shinta
Photo: Freepik