Tim Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada (FKG UGM), Morincha Radin Pradhanta Yustanto dan Nadine Mutiara Wibowo, berhasil melaju ke babak semifinal Indonesian Olympiad of Dentomaxillofacial Radiology (IODR) 2025 setelah meraih peringkat kedua dalam babak penyisihan nasional yang digelar secara daring, Sabtu (14/6).
Indonesian Olympiad of Dentomaxillofacial Radiology (IODR) adalah kompetisi bergengsi tingkat nasional yang dirancang untuk mahasiswa program sarjana dan profesi kedokteran gigi di Indonesia, dengan fokus pada bidang radiologi dentomaksilofasial. IODR juga menjadi ajang bagi mahasiswa untuk berkompetisi, belajar dari para ahli, dan sebagai platform dalam meningkatkan pengembangan profesional dan keilmuan di bidang radiologi gigi.
Dalam kompetisi yang diikuti oleh 59 tim dari berbagai institusi pendidikan kedokteran gigi di Indonesia ini, FKG UGM mengirimkan tiga tim terbaik. Tim tersebut terdiri dari enam mahasiswa berasal bedari jenjang sarjana dan profesi.
Dr. drg. Rini Widyaningrum, M.Biotech sebagai salah satu dosen pendamping mengatakan puas dan senang atas performa ketiga tim. “Ketiga tim tampil cukup percaya diri dan mampu mengerjakan soal dengan baik. Mereka bisa menyesuaikan diri dengan tekanan waktu dan cakupan materi yang luas,” ucap Rini.
Ia menyebut seluruh dosen di Departemen Radiologi Dentomaksilofasial terlibat dalam pembimbingan, mulai dari pemberian materi hingga latihan soal dan simulasi. Pembimbingan dilakukan secara bertahap dan intensif sejak tahap seleksi internal.
Morincha mengungkapkan bahwa ini kali pertama ia mengikuti olimpiade nasional. “Rasanya sangat menegangkan, apalagi kata dosen pembimbing konsep kompetisi tahun ini berbeda dari sebelumnya,” ujarnya.
Mahasiswa yang akrab disapa Ancha ini mengatakan, selama masa persiapan ia dan tim mempelahari sejumlah materi baru yang belum pernah dijumpai di perkuliahan. Pendampingan yang dilakukan oleh dosen tentu sangat membantu dalam persiapan olimpiade.
Sementara Nadine, mengaku ketertarikannya pada bidang radiologi kedokteran gigi tidak datang secara tiba-tiba. Selama menjalani pendidikan koas, ia menyadari bagaimana radiologi memainkan peran penting dalam proses klinis. “Saya melihat sendiri betapa pentingnya keilmuan ini dalam menunjang diagnosis dan menentukan rencana perawatan pasien,” ujar Nadine.
Tim FKG UGM yang lolos ketahap semifinal akan menjalani pembimbingan untuk menghadapi babak selanjutnya yang akan digelar di Surabaya pada 16 Juli 2025. Evaluasi dari babak penyisihan menjadi dasar bagi mereka dalam memperkuat pemahaman materi menjelang semifinal.
Rini menambahkan, olimpiade seperti ini merupakan momen penting dalam membangun semangat berkompetisi di bidang akademik, sekaligus menjadi ruang pembelajaran bagi mahasiswa untuk menguji kemampuan mereka. Ia berharap ajang ini dapat menjadi wadah untuk mendorong kualitas akademik dan memperkuat jejaring antarmahasiswa kedokteran gigi di Indonesia.
Sebagai catatan, ketiga tim FKG UGM yang mengikuti babak penyisihan berhasil masuk ke dalam 10 besar nasional, masing-masing meraih peringkat 2, 8, dan 10. Hanya enam tim dengan nilai tertinggi yang dinyatakan lolos ke babak semifinal.
Penulis dan Fotografer: Fajar Budi Harsakti