Sebanyak 50 dokter gigi baru dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada (FKG UGM) memulai langkah penting dalam karir mereka pada (13/1). Mereka mengikuti kegiatan pembekalan guna mempersiapkan memasuki dunia kerja sebagai dokter gigi.
Materi pembekalan disampaikan oleh drg. Shinta Ferronika, MDSc., Sp.Perio., Subsp. MP (K), seorang ahli periodontologi yang saat ini bekerja di Rumah Sakit Sardjito. Dalam pemaparannya, ia menekankan pentingnya pemahaman yang mendalam tentang perawatan gigi dan kesehatan mulut. “Sebagai dokter gigi, kita tidak hanya bertanggung jawab untuk merawat gigi, tetapi juga untuk memberikan edukasi kepada pasien tentang pentingnya menjaga kesehatan mulut secara keseluruhan,” jelasnya.
drg. Shinta menyebut internship adalah sarana bagi dokter gigi baru dapat menerapkan ilmu yang didapat dan terus belajar sepanjang karir mereka. Keterampilan komunikasi dan kolaborasi dengan rekan sejawat juga sangat penting dalam praktik sehari-hari.
Para lulusan baru yang aktif berpartisipasi selama pembekalan. Para peserta juga mendapatkan kesempatan untuk menggali lebih dalam tentang strategi menghadapi tantangan di dunia kerja, seperti menjaga kualitas pelayanan di tengah perubahan regulasi kesehatan.
Salah satu dokter gigi baru, Nadia, mengungkapkan rasa bahagianya setelah resmi menyandang gelar dokter gigi. “Rasanya campur aduk antara bahagia dan haru. Setelah melewati perjalanan panjang yang penuh dengan tantangan, akhirnya saya bisa berdiri di sini sebagai dokter gigi. Ini adalah pencapaian besar bagi saya,” ujarnya.
Nadia juga berbagi persiapannya menjelang internship. Seperti pesan yang disampaikan oleh drg. Shinta, kita sebagai dokter gigi baru yang akan internship harus mempersiapkan diri dengan belajar lebih banyak tentang manajemen pasien dan memperkuat keterampilan komunikasi. “Saya juga berusaha menjaga kondisi fisik dan mental guna siap menghadapi dunia kerja yang sebenarnya,” tambahnya.
Sebagai langkah lanjutan, para dokter gigi baru diwajibkan untuk mengikuti program internship selama enam bulan. Program ini dirancang untuk memberikan pengalaman langsung dalam menangani pasien di berbagai fasilitas kesehatan. Internship bersifat wajib dan menjadi salah satu syarat penting sebelum mereka dapat membuka praktik mandiri atau bergabung dengan institusi kesehatan.
Penulis dan Foto: Fajar Budi H.