Search
Close this search box.

News

/

Latest News, SDG 3, SDG 4, SDG 9

Perkembangan Obat Biologis dalam Perawatan Penyakit Gusi

Penyakit gusi atau periodontitis merupakan salah satu masalah kesehatan gigi yang paling umum di seluruh dunia. Penyakit ini tidak hanya menyebabkan peradangan pada gusi, tetapi juga bisa mengakibatkan kerusakan jaringan pendukung gigi seperti tulang alveolar, yang pada akhirnya dapat menyebabkan gigi tanggal. Pengobatan penyakit gusi selama ini banyak difokuskan pada pembersihan plak dan tartar melalui metode skaling dan root planing. Namun, seiring berkembangnya ilmu pengetahuan, terapi konvensional ini mulai dilengkapi dengan pendekatan baru menggunakan obat biologis yang lebih efektif dalam mengatasi penyebab dasar peradangan.

Obat biologis adalah produk berbasis molekul hidup yang dirancang untuk menargetkan komponen spesifik dalam sistem imun tubuh. Dalam konteks perawatan penyakit gusi, obat biologis bekerja dengan menekan respons inflamasi berlebihan yang terjadi pada jaringan gusi. Salah satu molekul yang menjadi target dalam terapi ini adalah sitokin proinflamasi, seperti tumor necrosis factor-alpha (TNF-α) dan interleukin-1 (IL-1), yang diketahui berperan besar dalam memperburuk peradangan. Dengan menghambat aktivitas sitokin ini, obat biologis dapat membantu mengurangi kerusakan jaringan sekaligus mempercepat proses penyembuhan gusi.

Pengembangan obat biologis untuk perawatan penyakit gusi terus mengalami kemajuan, terutama dengan ditemukannya monoclonal antibodies (mAbs) yang spesifik untuk sitokin penyebab inflamasi. Antibodi monoklonal ini bekerja dengan mengikat dan menetralkan molekul penyebab peradangan, sehingga mengurangi kerusakan jaringan akibat respons imun yang berlebihan. Selain itu, penelitian terbaru menunjukkan bahwa penggunaan growth factors atau faktor pertumbuhan juga mulai diimplementasikan dalam terapi regeneratif untuk merangsang pertumbuhan kembali jaringan periodontal yang rusak, memberikan harapan baru bagi pasien dengan kerusakan gusi parah.

Salah satu inovasi terbaru dalam terapi obat biologis untuk penyakit gusi adalah penggunaan recombinant protein atau protein rekombinan. Recombinant Protein mampu memodulasi respons imun secara lebih terarah. Protein ini dirancang untuk berinteraksi langsung dengan reseptor spesifik pada sel imun. Sehingga membantu mengurangi peradangan secara signifikan tanpa menimbulkan efek samping yang berlebihan. Misalnya, penggunaan protein rekombinan berbasis interleukin-4 (IL-4) atau interleukin-10 (IL-10) dapat mengurangi aktivitas sel proinflamasi dan mempercepat regenerasi jaringan periodontal. Inovasi ini turut mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Khsususnya SDGs tujuan ke-3 Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan, tujuan ke-4 Pendidikan Berkualias, dan tujuan ke-9 Industri, Inovasi, dan Infrastruktur.

Meskipun perkembangan obat biologis dalam perawatan penyakit gusi menjanjikan, masih terdapat beberapa tantangan yang perlu diatasi. Biaya produksi yang tinggi dan risiko efek samping jangka panjang menjadi salah satu perhatian utama dalam penggunaannya. Selain itu, belum semua pasien merespons terapi ini dengan baik. Sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami mekanisme dan efektivitas obat biologis pada berbagai kondisi penyakit gusi. Namun, dengan terus berkembangnya teknologi dan penelitian di bidang ini, diharapkan terapi obat biologis dapat menjadi solusi efektif dalam perawatan penyakit gusi di masa depan. Selain itu juga membantu meningkatkan kualitas hidup pasien dan mengurangi angka kejadian periodontitis yang parah.

Penulis: Rizky B. Hendrawan | Foto: Freepik

Tags

Share News

Related News
20 November 2024

Apakah Minum Susu Dapat Menjaga Kesehatan Gigi?

18 November 2024

Dua Mahasiswa UGM Ikuti Program Pertukaran di Universitas Tokushima Jepang

15 November 2024

Dosen FKG UGM Ikuti Workshop Systematic Review Metode Cochrane

en_US