Kesehatan rongga mulut tidak hanya berhubungan dengan fungsi mengunyah, bicara, dan estetika, tetapi juga memiliki kaitan erat dengan kesehatan sistemik tubuh manusia. Mikroba yang hidup di dalam rongga mulut, terutama pada biofilm atau plak gigi, dapat menjadi sumber infeksi kronis yang memicu atau memperburuk penyakit sistemik.
Rongga mulut merupakan ekosistem kompleks yang mengandung lebih dari 700 spesies mikroorganisme, termasuk bakteri, jamur, virus, dan protozoa. Ketika keseimbangan mikrobiota oral terganggu (dysbiosis), mikroorganisme patogen dapat menembus jaringan dan masuk ke sirkulasi darah, menimbulkan efek sistemik yang signifikan.
Mikrobiota Oral dan Mekanisme Penyebaran Sistemik
Dalam kondisi normal, mikrobiota oral berperan menjaga keseimbangan lingkungan mulut melalui kompetisi dengan mikroba patogen. Namun, bila terjadi akumulasi plak dan inflamasi periodontal, mikroba patogen seperti Porphyromonas gingivalis, Fusobacterium nucleatum, and Treponema denticola dapat:
- Masuk ke aliran darah (bakteremia) melalui luka mikroskopis di gusi yang meradang.
- Menginduksi respon imun sistemik dengan memicu pelepasan sitokin proinflamasi seperti IL-6, TNF-α, dan CRP.
- Menyebar ke organ lain dan menyebabkan atau memperparah penyakit sistemik seperti aterosklerosis, diabetes, pneumonia, dan bahkan komplikasi pada kehamilan.
Dengan demikian, kesehatan gigi dan gusi memiliki hubungan dua arah (bidirectional) dengan berbagai penyakit kronis.
Peran Mikroba Oral pada Penyakit Sistemik Tertentu
- Penyakit Kardiovaskular
Infeksi kronis periodontal dapat menyebabkan peningkatan kadar protein C-reaktif (CRP) dan aterogenesis. P. gingivalis diketahui mampu menginvasi sel endotel vaskular dan berperan dalam pembentukan plak aterosklerotik. - Diabetes Mellitus
Inflamasi akibat infeksi periodontal meningkatkan resistensi insulin. Sebaliknya, kadar glukosa yang tinggi pada penderita diabetes juga memperburuk infeksi periodontal — menciptakan hubungan dua arah yang saling memperburuk. - Penyakit Pernapasan
Mikroba oral dapat teraspirasi ke saluran napas bagian bawah, menimbulkan infeksi paru seperti pneumonia aspirasi, terutama pada individu lansia atau pasien dengan imunitas rendah. - Penyakit Kehamilan dan Bayi Lahir Prematur
Endotoksin bakteri periodontal seperti lipopolisakarida dapat merangsang pelepasan prostaglandin dan sitokin yang berperan dalam persalinan prematur and berat lahir rendah.
Penelitian Terkait
Penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa FKG UGM, Ichfan Aji Nugroho, dengan bimbingan dr. Dyah Listyarifah, M.Sc., D.Med.Sci., drg. Asikin Nur, M.Kes., Ph.D. dan drg. Heribertus Dedy Kusuma Y., M.Biotech., Ph.D. berjudul “Hubungan Penyakit Periodontal terhadap Risiko Keparahan Pneumonia pada Pasien COVID-19” menunjukkan bahwa pasien dengan penyakit periodontal memiliki risiko lebih tinggi mengalami pneumonia berat akibat infeksi SARS-CoV-2. Hal ini dikaitkan dengan peningkatan beban inflamasi sistemik dan kemungkinan kolonisasi mikroba oral pada saluran pernapasan.
Hasil penelitian tersebut memperkuat teori bahwa mikroba oral berperan penting dalam modulasi respon imun sistemik dan memperburuk perjalanan penyakit pernapasan infeksius, termasuk COVID-19.
Implikasi Kesehatan Masyarakat dan Klinis
- Pencegahan dan edukasi kesehatan gigi perlu menjadi bagian dari strategi kesehatan masyarakat untuk menurunkan risiko penyakit sistemik.
- Kolaborasi lintas disiplin antara dokter gigi, dokter umum, dan spesialis penyakit dalam diperlukan dalam manajemen pasien dengan penyakit kronis.
- Skrining kondisi periodontal dapat dijadikan indikator tambahan dalam menilai risiko penyakit sistemik, terutama pada pasien dengan riwayat diabetes, jantung, atau gangguan imun.
***
Mikroba oral memiliki peran signifikan dalam mempengaruhi berbagai penyakit sistemik melalui mekanisme inflamasi, imunologis, dan infeksius. Penelitian yang menyoroti keterkaitan antara penyakit periodontal dan pneumonia pada pasien COVID-19 menegaskan pentingnya menjaga kesehatan gigi dan gusi sebagai bagian integral dari kesehatan umum.
Dengan pendekatan interdisipliner, promosi kebersihan oral yang baik, dan peningkatan kesadaran masyarakat, risiko komplikasi sistemik akibat mikroba oral dapat ditekan secara signifikan.
References
ICHFAN AJI NUGROHO, dr. Dyah Listyarifah, M.Sc., D.Med.Sci; drg. Asikin Nur, M.Kes., Ph.D.; drg. Heribertus Dedy Kusuma Y., M.Biotech., Ph.D., HUBUNGAN PENYAKIT PERIODONTAL TERHADAP RESIKO KEPARAHAN PNEUMONIA PADA PASIEN COVID-19, https://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/212232
Author: Rizky B. Hendrawan | Photo: Freepik