27 Oktober 2025 — Universitas Gadjah Mada mengadakan workshop internal terkait penulisan narasi pemberitaan untuk suatu institusi yang menyentuh hati dan ‘menyadarkan’ yang diikuti oleh Humas seluruh fakultas, sekolah dan pusat studi di lingkungan UGM. Materi disampaikan oleh Dr. Kuskridho Ambardi, M.A. dosen Departemen Ilmu Komunikasi, FISIPOL, UGM, yang akrab disapa Dodi.
Tujuan workshop ini untuk meningkatkan citra Universitas dimata publik, narasi memiliki kekuatan terbaik dalam membangun citra positif. Intinya bagaimana prestasi UGM bisa dinarasikan mengangkat industri di Indonesia. Dodi menilai, bahwa penulisan narasi maupun visual untuk pemberitaan Universitas haruslah menyentuh sisi humanis. Tidak boleh visual objek saja, harus ada manusia atau entitas kehidupan.
“Tidak semua orang akan setuju dengan kita dan akan selalu ada variabel pembangkang dan pengritik. Oleh karena itu monitoring sangat diperlukan. Poin kita adalah bagaimana membuat tulisan yang bisa masuk ke hati dan itu berkaitan dengan emosi. Sedih, gembira, ulet, jengkel, antusias, di sana ada banyak kemungkinan emosi. Variasi dari emosi itu bisa dibawa ke beberapa titik narasi. Sedih itu hanya sekitar seper-sepuluh dari total rentan emosi manusia. Sisi emosional perlu dieksplorasi. Emosi adalah elemen nyawa dalam sebuah narasi yang membuat tulisan menjadi lebih hidup. Humor, gembira, heroic, satir, adalah senyawa yang dibutuhkan dalam suatu narasi” papar Dodi.
Menulis narasi untuk pemberitaan suatu institusi harus jeli menangkap momen dan mengemasnya dengan sepenih hati. Karena narasi berhasil jika mampu menyentuh emosi pembaca. Diskusi yang sangat interaktif dapat memberikan manfaat untuk semua civitas akademika UGM, sehingga diharapkan semakin sporadik narasi-narasi ‘bernyawa’ yang dibahanakan oleh UGM.
Penulis: Andri Wicaksono, Foto: Fajar Budi Harsakti
