Perawatan ortodonti fungsional merupakan pendekatan ortodontik yang tidak hanya berfokus pada pergerakan gigi, tetapi juga pada pengaturan pertumbuhan rahang dan hubungan antara rahang atas dan bawah. Alat ortodonti fungsional (functional appliance) dirancang untuk memanfaatkan fase pertumbuhan anak sehingga posisi rahang dapat diperbaiki secara alami. Pendekatan ini dianggap lebih efektif dan efisien dibandingkan perawatan ortodonti pada usia dewasa karena struktur tulang masih plastis dan responsif terhadap stimulasi mekanis.
Penelitian Terkait
Penelitian dari mahasiswa FKG UGM, Nahdia Amalia Ulfa, dengan bimbingan Dr. drg. Cendrawasih Andusyana Farmasyanti, M.Kes.Sp.Ort(K) dan drg. Raden Roro Paramita Noviasari, Sp.Ort(K) berjudul “Perbandingan Distribusi Frekuensi Pasien Ortodonti Berdasarkan Jenis Kelamin, Usia, Maloklusi, Jenis Peranti, Dengan dan Tanpa Pencabutan (Di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Gadjah Mada Prof. Soedomo Tahun Pandemi 2020 dan 2021)” menunjukkan variasi karakteristik pasien ortodonti anak berdasarkan usia, jenis kelamin, dan tipe maloklusi. Data ini memperkuat pentingnya pendekatan individual dalam menentukan jenis perawatan, termasuk pemilihan alat ortodonti fungsional yang sesuai dengan kondisi dan fase pertumbuhan pasien.
Indikasi dan Waktu yang Tepat
Perawatan ortodonti fungsional paling efektif dilakukan pada anak usia 7–12 tahun, yaitu saat masa pertumbuhan rahang masih aktif. Pada periode ini, alat fungsional dapat membantu memperbaiki hubungan rahang dan mencegah terjadinya maloklusi yang lebih kompleks di masa depan. Indikasi umum meliputi maloklusi kelas II (rahang bawah mundur), kelas III ringan (rahang bawah maju), serta gangguan oklusi akibat kebiasaan buruk seperti mengisap jari atau dorongan lidah.
Jenis Alat Ortodonti Fungsional
Alat ortodonti fungsional dapat bersifat lepasan atau tetap.
Beberapa contoh alat yang umum digunakan antara lain:
- Twin Block, terdiri dari dua pelat yang saling mengunci untuk mendorong rahang bawah ke depan.
- Activator dan Bionator, digunakan untuk memandu posisi rahang bawah agar tumbuh ke arah yang lebih ideal.
- Functional Regulator (FR), mengatur fungsi otot-otot orofasial agar mendukung keseimbangan pertumbuhan rahang.
Mekanisme kerja alat-alat ini didasarkan pada stimulasi pertumbuhan tulang melalui perubahan posisi rahang, pengaruh terhadap otot wajah, serta pengaturan tekanan pada sendi temporomandibula.
Prosedur Perawatan
Proses perawatan ortodonti fungsional melibatkan beberapa tahapan penting:
- Diagnosis awal – pemeriksaan radiografis, analisis sefalometri, dan evaluasi oklusi.
- Perencanaan alat – pemilihan tipe alat yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien.
- Pemasangan dan instruksi – pasien diberikan petunjuk pemakaian, biasanya 20–22 jam per hari untuk alat lepasan.
- Evaluasi berkala – dilakukan penyesuaian alat serta pemantauan perkembangan rahang dan gigi.
Keberhasilan terapi sangat bergantung pada kepatuhan pasien dalam menggunakan alat serta kedisiplinan dalam kontrol ke dokter gigi.
Manfaat dan Keterbatasan
Manfaat:
- Memanfaatkan pertumbuhan alami rahang untuk memperbaiki maloklusi.
- Meningkatkan keseimbangan wajah, fungsi pengunyahan, dan estetika.
- Dapat mencegah perlunya pencabutan gigi atau pembedahan ortognatik di masa dewasa.
Keterbatasan:
- Hasilnya sangat bergantung pada waktu pertumbuhan aktif.
- Membutuhkan kerja sama dan disiplin pasien.
- Tidak selalu efektif untuk kasus maloklusi berat atau kombinasi kelainan skeletal kompleks.
***
Perawatan ortodonti fungsional pada anak merupakan langkah preventif dan terapeutik yang penting dalam menjaga keseimbangan pertumbuhan rahang dan posisi gigi. Keberhasilannya ditentukan oleh waktu pelaksanaan, kepatuhan pasien, serta dukungan lingkungan keluarga. Pendekatan multidisipliner antara ortodontis, dokter anak, dan keluarga dapat membantu mencapai hasil yang optimal, sejalan dengan prinsip peningkatan kesehatan dan kesejahteraan dalam tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).
References
Nahdia Amalia Ulfa, Dr. drg. Cendrawasih Andusyana Farmasyanti, M.Kes.Sp.Ort(K) ; drg. Raden Roro Paramita Noviasari, Sp.Ort(K), Perbandingan Distribusi Frekuensi Pasien Ortodonti Berdasarkan Jenis Kelamin, Usia, Maloklusi, Jenis Peranti, Dengan Dan Tanpa Pencabutan (Di Rumah Sakit Gigi Dan Mulut Universitas Gadjah Mada Prof. Soedomo Tahun Pandemi 2020 Dan 2021), https://etd.repository.ugm.ac.id/home/detail_pencarian_downloadfiles/1259243
Penulis: Rizky B. Hendrawan Foto: Freepik