Diabetes mellitus tipe 2 (DM tipe 2) merupakan kondisi sistemik yang sering kali memperburuk penyakit periodontal. Hiperglikemia menyebabkan perubahan pada respon imun, peningkatan stres oksidatif, dan disfungsi seluler, yang kesemuanya dapat mempercepat disintegrasi jaringan periodontal. Oleh karena itu, perawatan periodontal pada pasien DM tipe 2 memerlukan pendekatan yang lebih agresif dan terintegrasi antara kontrol glikemik dan terapi periodontal lokal.
Peran Biomarker Calprotectin dalam Periodontitis dan DM Tipe 2
Calprotectin adalah protein yang disekresi terutama oleh sel neutrofil, monosit, dan makrofag, dan sering digunakan sebagai penanda aktivitas inflamasi. Pada kondisi periodontitis, kadar calprotectin dalam cairan sulkus gingiva (gingival crevicular fluid, GCF) meningkat sebagai respons terhadap peradangan lokal.
Penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa FKG UGM, Muhammad Nabeel Wildan dengan bimbingan Prof. Dr. drg. Ahmad Syaify, Sp. Perio(K) dan drg. Sri Pramestri Lastianny, MS., Sp. Perio(K) mengenai “Kadar Calprotectin Pasien Periodontitis DM Tipe 2 Setelah Pemakaian Gel Klorin Dioksida Menggunakan Tray Paska Scaling Root Planing” menemukan bahwa penggunaan gel klorin dioksida melalui tray setelah tindakan scaling dan root planing (SRP) dapat menurunkan kadar calprotectin pada pasien periodontitis dengan DM tipe 2.
Hasil detail penelitian tersebut:
- Sampel: 30 pasien periodontitis DM tipe 2, dibagi menjadi tiga kelompok:
- SRP + tray gel klorin dioksida (SRP+T)
- SRP + syringe gel klorin dioksida (SRP+S)
- SRP saja (kontrol)
- Kadar calprotectin sebelum dan sesudah intervensi:
- Kelompok SRP+T: dari 6.721 ng/mL turun menjadi 5.097 ng/mL
- Kelompok SRP+S: dari 6.561 → 5.380 ng/mL
- Kelompok SRP saja: dari 6.361 → 6.311 ng/mL
- Kesimpulan: penggunaan gel klorin dioksida dengan tray setelah SRP terbukti menurunkan kadar calprotectin pada pasien DM tipe 2 dengan periodontitis, lebih efektif dibandingkan SRP saja.
Temuan ini memperlihatkan bahwa intervensi lokal tambahan selain tindakan mekanis seperti SRP dapat membantu menekan aktivitas inflamasi lokal, yang penting pada pasien dengan gangguan sistemik seperti DM.
Strategi Perawatan Periodontal untuk Penderita DM Tipe 2
Berikut beberapa pendekatan penting dalam perawatan periodontal pasien DM tipe 2:
- Kontrol Gula Darah Sistemik
- Tingkat HbA1c yang terkontrol berpengaruh signifikan terhadap peradangan periodontal.
- Tanpa kontrol glikemik, terapi lokal mungkin kurang efektif karena stimulus inflamasi sistemik tetap tinggi.
- Terapi Mekanis: Scaling & Root Planing (SRP)
- SRP tetap menjadi dasar terapi non-bedah pada periodontitis, bertujuan menghapus plak, kalkulus, dan biofilm subgingival.
- Setelah SRP, diharapkan terjadi perbaikan klinis seperti penurunan kedalaman poket, perbaikan attachment, dan peradangan gusi.
- Terapi Lokal Adjuvan: Gel Klorin Dioksida (Tray / Syringe)
- Penelitian yang dikutip menunjukkan bahwa penggunaan gel klorin dioksida dengan metode tray menurunkan kadar calprotectin lebih signifikan dibandingkan hanya SRP.
- Gel antiseptik lokal seperti klorin dioksida bisa membantu menekan bakteri patogen, mengurangi stimulus inflamasi, dan mendukung penyembuhan jaringan periodontal.
- Pemantauan Biomarker Inflamasi Lokal
- Pengukuran calprotectin pada GCF bisa menjadi parameter tambahan untuk menilai efektivitas terapi dan tingkat peradangan residual.
- Dengan menurunkan kadar calprotectin, dapat diasumsikan bahwa kontrol inflamasi lokal membaik.
- Dukungan Nutrisi & Kebersihan Mulut
- Asupan nutrisi yang adekuat membantu sistem imun dan regenerasi jaringan.
- Pendidikan dan motivasi pasien untuk menjaga kebersihan mulut: menyikat gigi secara benar, menggunakan benang gigi/interdental cleaning, serta kontrol rutin ke dokter gigi.
- Follow-up dan Evaluasi Berkala
- Setelah intervensi awal, evaluasi ulang secara klinis dan biomarker (jika tersedia) untuk melihat respon terapi.
- Bila diperlukan, terapi lanjutan (misalnya flap surgery, regenerasi) dapat diterapkan sesuai kondisi pasien.
Challenges and Considerations
- Walaupun intervensi lokal antibakteri/adjuvan seperti gel klorin dioksida terbukti menurunkan calprotectin, pengaruh sistemik dari DM yang tidak terkontrol tetap menjadi hambatan besar.
- Terdapat variabilitas respons antar pasien tergantung tingkat kontrol glukosa, kepatuhan perawatan, dan faktor genetik.
- Pemantauan jangka panjang diperlukan untuk melihat apakah penurunan biomarker lokal juga terkait dengan mempertahankan jaringan periodontal dan mencegah kehilangan gigi.
***
Perawatan periodontal pada penderita DM tipe 2 harus dilakukan dengan pendekatan menyeluruh: kontrol gula darah, terapi mekanis (SRP), dan jika memungkinkan terapi adjuvan lokal seperti gel klorin dioksida melalui tray. Penelitian yang dikutip menunjukkan bahwa penggunaan gel klorin dioksida dengan tray pasca SRP mampu menurunkan kadar calprotectin secara signifikan dibandingkan SRP saja, yang mengindikasikan penurunan aktivitas inflamasi lokal. Dengan kombinasi tersebut, diharapkan hasil perawatan periodontal pada pasien DM tipe 2 dapat lebih optimal dan panjang umur jaringan periodontal dapat dipertahankan.
References
Muhammad Nabeel Wildan, Prof. Dr. drg. Ahmad Syaify, Sp. Perio(K); drg. Sri Pramestri Lastianny, MS., Sp. Perio(K), Kadar Calprotectin Pasien Periodontitis DM Tipe 2 Setelah Pemakaian Gel Klorin Dioksida Menggunakan Tray Paska Scaling Root Planing, https://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/248099
Author: Rizky B. Hendrawan | Photo: Freepik