Nilai akademik sering kali menjadi acuan untuk menilai kecerdasan seseorang. Namun, kecerdasan saja tidak cukup. Karakter, kepribadian, serta motivasi yang kuat juga merupakan fondasi penting dalam membentuk tenaga profesional yang berintegritas.
Guna mendapatkan calon mahasiswa yang unggul secara akademik dan kepribadian, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada (FKG UGM) menyelenggarakan sesi wawancara sebagai bagian dari proses seleksi International Undergraduate Program (IUP) tahun akademik 2025/2026.
Kegiatan ini dilaksanakan secara luring pada Sabtu, 25 Mei 2025 dan diikuti oleh 42 peserta, termasuk lima peserta warga negara asing (WNA) yang berasal dari Cina dan Malaysia. Kehadiran peserta internasional menunjukkan tingginya daya tarik program IUP FKG UGM di tingkat global, sekaligus mencerminkan komitmen fakultas dalam menyelenggarakan pendidikan kedokteran gigi bertaraf internasional.
Prof. drg. Rosa Amalia, M.Kes. Ph.D., selaku Wakil Dekan Bidang Akademik FKG UGM, menyampaikan bahwa wawancara memiliki peranan yang penting untuk mengenali lebih dalam bagaimana karakter calon mahasiswa. “Wawancara memungkinkan untuk menilai kualitas pribadi, motivasi, minat, dan kecocokan calon mahasiswa dengan program studi yang mereka pilih,” ucap Rosa.
Dalam sesi ini, peserta mendapat sejumlah pertanyaan yang dirancang untuk mengevaluasi karakter dan cara berpikir, seperti bagaimana mereka menghadapi kegagalan serta pandangan mereka terhadap etika penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam dunia akademik. Seluruh pertanyaan bertujuan menggali motivasi, kedewasaan berpikir, dan nilai-nilai pribadi lainnya.
Tahap wawancara ini melengkapi rangkaian seleksi sebelumnya, yaitu ujian Academic English Proficiency Test (AcEPT), Gadjah Mada Scholastic Test (GMST), dan Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI). Seleksi berlapis ini menjadi strategi FKG UGM untuk memastikan bahwa mahasiswa yang diterima tidak hanya siap secara akademik, tetapi juga memiliki ketahanan mental, etika, dan integritas.
Salah satu peserta asal Malaysia, Shavena, menyampaikan kesannya mengikuti proses seleksi. “UGM merupakan kampus dengan reputasi akademik yang unggul dan dikenal luas secara global,” ujarnya.
Melalui proses seleksi yang komprehensif ini, FKG UGM berkomitmen mencetak lulusan yang tidak hanya cemerlang di atas kertas, tetapi juga mampu menjadi dokter gigi profesional yang tangguh dan berdaya saing global.
Penulis: Fajar Budi Harsakti