Rokok elektrik atau vape semakin populer sebagai alternatif bagi perokok konvensional. Namun, banyak yang belum menyadari bahwa kebiasaan ini tetap membawa dampak buruk bagi kesehatan gigi dan gusi. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa zat kimia dalam cairan vape dapat menyebabkan gangguan pada rongga mulut, termasuk peradangan gusi dan peningkatan risiko penyakit periodontal.
Salah satu dampak utama dari merokok elektrik adalah peningkatan risiko plak dan penurunan kebersihan mulut. Penelitian yang dilakukan mahasiswa FKG UGM, Angguningtyas W dengan bimbingan Dr. drg. Sri Widiati, MPH. dan Dr. drg. Bambang Priyono, S.U. menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan dalam status kebersihan gigi dan kesehatan periodontal antara perokok konvensional dan elektrik.Hal ini disebabkan oleh kandungan nikotin dan zat tambahan dalam cairan vape yang dapat merangsang pertumbuhan bakteri di dalam mulut.
Selain itu, merokok elektrik juga dapat menyebabkan iritasi pada jaringan mulut dan meningkatkan risiko peradangan gusi. Dikutip dari narrative review yang dilakukan oleh mahasiswa FKG UGM, Julian Ririhena dengan bimbingan Dr. drg. Alma Linggar Jonarta, M.Kes. dan Prof. drg. Tetiana Haniastuti, M.Kes., Ph.D. menjelaskan jika rokok elektrik dapat memengaruhi rongga mulut dengan meningkatkan risiko terjadinya penyakit periodontal, pembentukan karies, peningkatan risiko retak atau patahnya gigi. Akibatnya, pengguna vape lebih rentan mengalami bau mulut, gusi berdarah, serta kerusakan gigi akibat penurunan perlindungan alami dari air liur.
Untuk mencegah dampak buruk dari kebiasaan merokok elektrik terhadap kesehatan gigi dan gusi, beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:
- Mengurangi atau berhenti menggunakan rokok elektrik untuk menjaga kesehatan rongga mulut.
- Menjaga kebersihan gigi dengan rutin menyikat gigi dua kali sehari dan menggunakan benang gigi.
- Rutin memeriksakan kesehatan gigi dan gusi ke dokter gigi untuk mendeteksi masalah sejak dini.
- Mengonsumsi makanan yang dapat meningkatkan produksi saliva, seperti buah-buahan segar dan sayuran, guna menjaga keseimbangan mikrobiota mulut.
Merokok elektrik bukanlah alternatif yang sepenuhnya aman bagi kesehatan mulut. Oleh karena itu, kesadaran akan dampaknya dan penerapan kebiasaan menjaga kesehatan gigi dan gusi sangat penting untuk menghindari masalah yang lebih serius di masa depan. Hal ini turut mendukung Tujuan Pembangunan Berkalanjutan (SDGs) khususnya SDG 3 pada aspek kesehatan yang baik, SDG 12 pada aspek konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, dan SDG 15 pada aspek lingkungan.
Referensi
Angguningtyas W, Dr. drg. Sri Widiati, MPH., Dr. drg. Bambang Priyono, S.U., Perbedaan Status Kebersihan Gigi-Mulut dan Kesehatan Periodontal Antara Perokok Konvensional dan Elektrik, https://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/191551
Julian Ririhena, Dr. drg. Alma Linggar Jonarta, M.Kes., Prof. drg. Tetiana Haniastuti, M.Kes., Ph.D., Pengaruh Rokok Elektrik Terhadap Rongga Mulut, https://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/198118
Penulis: Rizky B. Hendrawan | Editor: Shinta
Photo: Freepik