Dalam upaya meningkatkan akses ke pendidikan dan mempromosikan akses terjangkau terhadap sumber daya, Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Gadjah Mada (UGM) telah memperkenalkan sistem presensi perpustakaan yang baru. Inisiatif ini bertujuan untuk menyederhanakan proses check-in dan check-out di perpustakaan, memastikan bahwa mahasiswa dapat dengan mudah mengakses materi yang mereka butuhkan untuk studi mereka.
Untuk memulai menggunakan sistem presensi yang baru, mahasiswa harus terlebih dahulu membuka aplikasi SIMASTER UGM. Aplikasi ini dirancang untuk memfasilitasi berbagai kegiatan akademik, termasuk presensi perpustakaan. Mahasiswa diharuskan untuk masuk menggunakan akun Single Sign-On (SSO) UGM mereka, yang memastikan pengalaman yang aman dan dipersonalisasi.
Setelah masuk, mahasiswa akan menemukan profil mereka di menu utama aplikasi SIMASTER UGM. Di bagian bawah menu ini, terdapat ikon berbentuk sidik jari. Ikon ini sangat penting untuk mengakses fitur presensi perpustakaan. Dengan mengklik ikon ini, mahasiswa dapat melanjutkan ke langkah berikutnya dalam proses presensi.
Setelah memilih ikon sidik jari, mahasiswa akan melihat opsi yang diberi label “checkpoint.” Opsi ini dirancang khusus untuk presensi perpustakaan dan memungkinkan mahasiswa untuk check-in saat mereka tiba di perpustakaan. Fitur ini tidak hanya meningkatkan efisiensi pelacakan presensi tetapi juga berkontribusi pada lingkungan perpustakaan yang lebih terorganisir.
Mahasiswa memiliki fleksibilitas untuk memilih antara dua metode untuk check-in: menggunakan kode “QR” atau “Kode.” Kedua opsi ini tersedia di dekat pintu masuk Perpustakaan FKG UGM dan di samping meja depan. Aksesibilitas ini memastikan bahwa semua mahasiswa dapat dengan mudah menemukan kode yang diperlukan untuk menyelesaikan presensi mereka.
Pengenalan sistem presensi ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama tujuan ke-4 dalam mempromosikan akses ke pendidikan yang berkualitas. Dengan menyederhanakan proses presensi, FKG UGM memudahkan mahasiswa untuk memanfaatkan sumber daya perpustakaan, yang sangat penting untuk kesuksesan akademis mereka.
Selain itu, akses terjangkau terhadap sumber daya pendidikan adalah fokus utama dari inisiatif ini. Dengan memanfaatkan teknologi, perpustakaan mengurangi hambatan yang mungkin sebelumnya menghalangi mahasiswa untuk sepenuhnya terlibat dengan materi yang tersedia. Ini sangat penting di saat sumber daya digital semakin banyak digunakan untuk pembelajaran.
Sistem ini juga memungkinkan staf perpustakaan untuk memantau pola penggunaan perpustakaan. Dengan memahami kapan dan bagaimana mahasiswa menggunakan perpustakaan, staf dapat membuat keputusan yang tepat tentang alokasi sumber daya dan perbaikan layanan. Pendekatan berbasis data ini memastikan bahwa perpustakaan terus memenuhi kebutuhan penggunanya yang terus berkembang. Dengan berpartisipasi dalam inisiatif ini, mereka tidak hanya mendapatkan manfaat untuk perjalanan pendidikan mereka sendiri tetapi juga berkontribusi pada gerakan yang lebih luas menuju peningkatan akses ke pendidikan bagi semua.
Penulis: Desy Natalia Anggorowati, Angela Niwan Vidias Ratri, Al Haqi Insan Pratama
