Perawatan periodontitis merupakan aspek penting dalam menjaga kesehatan jaringan penyangga gigi. Salah satu metode dasar yang telah lama digunakan adalah scaling dan root planing (SRP), yaitu prosedur non-bedah untuk menghilangkan plak, kalkulus, serta endotoksin dari permukaan akar gigi. Namun, seiring perkembangan teknologi kedokteran gigi, teknik SRP telah mengalami berbagai inovasi untuk meningkatkan efektivitas dan kenyamanan pasien.
Prinsip Dasar Scaling dan Root Planing
Scaling dilakukan untuk membersihkan permukaan gigi dari kalkulus supragingiva dan subgingiva menggunakan instrumen manual atau ultrasonik. Sementara itu, root planing bertujuan menghaluskan permukaan akar agar bebas dari biofilm dan endotoksin yang dapat menyebabkan peradangan kronis. Hasil optimal dari SRP dapat menurunkan kedalaman poket periodontal dan meningkatkan perlekatan jaringan gusi terhadap gigi.
Inovasi Teknologi dalam Scaling Modern
Perkembangan alat ultrasonik dengan frekuensi tinggi memungkinkan penghilangan deposit plak secara lebih efisien dan minim rasa nyeri. Teknologi piezoelectric scaler misalnya, menghasilkan getaran yang presisi dengan panas minimal, sehingga lebih nyaman bagi pasien dan tidak merusak struktur email atau dentin.
Selain itu, penggunaan irigasi antiseptik selama prosedur scaling membantu menurunkan jumlah bakteri patogen secara signifikan. Kombinasi ini memberikan efek sinergis terhadap penyembuhan jaringan periodontal.
Pendekatan Modern dalam Root Planing
Root planing kini sering dikombinasikan dengan terapi adjuvan, seperti fotodinamik (photodynamic therapy), gel antibiotik topikal, atau laser dioda. Terapi tambahan tersebut berfungsi untuk mensterilkan area subgingiva yang sulit dijangkau instrumen mekanik.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa FKG UGM, Andreas Tjandra dengan bimbingan drg. Kwartarini Murdiastuti, SpPerio(K), PhD. dan drg. Al Sri Koes Soesilowati, SU, SpPerio(K) berjudul “Perbedaan Hasil Scaling Root-Planing antara Penambahan Terapi Fotodinamik dan Gel Metronidazole 25% pada Perawatan Periodontitis Kronis” menunjukkan bahwa kombinasi SRP dengan terapi tambahan memberikan hasil klinis yang lebih baik dibanding SRP konvensional saja. Hasil ini menegaskan pentingnya pendekatan modern yang menggabungkan terapi mekanik dan kimiawi untuk meningkatkan efektivitas perawatan periodontitis kronis.
Efektivitas dan Manfaat Klinis
Teknik modern SRP tidak hanya menurunkan indeks plak dan perdarahan gingiva, tetapi juga mempercepat regenerasi jaringan periodontal. Penggunaan laser atau fototerapi juga mampu mengurangi peradangan dan mempercepat proses penyembuhan dengan stimulasi biostimulasi jaringan lunak.
Dari sisi pasien, inovasi dalam SRP juga meningkatkan kenyamanan, menurunkan rasa nyeri pascatindakan, dan mengurangi kebutuhan antibiotik sistemik. Hal ini menjadikan SRP modern sebagai pilihan perawatan non-invasif yang efisien dan aman.
Arah Pengembangan di Masa Depan
Ke depan, integrasi antara SRP dengan nanoteknologi, probiotik oral, dan terapi regeneratif diprediksi akan memperluas kemampuan perawatan periodontal. Fokus penelitian kini mengarah pada metode yang mampu tidak hanya menghilangkan infeksi, tetapi juga memulihkan struktur jaringan pendukung gigi.
***
Perawatan scaling dan root planing modern telah berevolusi dari sekadar pembersihan mekanis menjadi terapi periodontal yang komprehensif dan berbasis bukti ilmiah. Inovasi teknologi seperti terapi fotodinamik, gel antibiotik lokal, serta penggunaan laser telah terbukti meningkatkan hasil klinis, mempercepat penyembuhan, dan mengoptimalkan kesehatan periodontal pasien. Perkembangan ini tidak hanya berkontribusi terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat, tetapi juga mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dalam bidang kesehatan dan inovasi medis.
References
ANDREAS TJANDRA, drg. Kwartarini Murdiastuti, SpPerio(K), PhD., drg. Al Sri Koes Soesilowati, SU, SpPerio(K), Perbedaan Hasil Scaling Root-Planing antara Penambahan Terapi Fotodinamik dan Gel Metronidazole 25% pada Perawatan Periodontitis Kronis, https://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/182415
Author: Rizky B. Hendrawan | Photo: Freepik
