Mahasiswa Program Studi Spesialis Bedah Mulut dan Maksilofasial (BMM) Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada (FKG UGM), drg. Astrodita Adya Seta atau yang akrab disapa drg. Astro, berhasil menorehkan prestasi di ajang bergengsi Kongres Nasional (KONAS) dan Pekan Ilmiah Tahunan (PIT) Persatuan Ahli Bedah Mulut Indonesia (PABMI) 2025. Dalam kompetisi Oral Presentation E-Poster Presentation Systematic Review yang berlangsung pada 26–30 Agustus 2025 di Makassar, drg. Astro berhasil meraih Juara Harapan 3.
drg. Astro membawakan topik berjudul “Do Different Flap Designs Have Negligible Impacts on the Removal of Mandibular Wisdom Teeth?” Tema ini relevan, mengingat gigi bungsu (molar tiga mandibula) seringkali menjadi masalah kesehatan gigi yang dialami banyak orang. Penelitian ini dibimbing oleh drg. Pingky Krisna Arindra, Sp.BMM. Subsp.Ped.O.M(K) dan drg. Erdananda Haryosuwandito, Sp.BMM.
Mengapa Gigi Bungsu Jadi Perhatian?
Gigi bungsu bawah sering menimbulkan masalah karena posisinya yang sulit tumbuh sempurna. Tidak jarang, pencabutan menjadi pilihan dokter gigi untuk mencegah rasa sakit, infeksi, hingga kerusakan gigi lain di sekitarnya. Namun, prosedur pencabutan biasanya membutuhkan desain flap (sayatan kecil pada gusi) agar gigi bisa diakses dengan baik. Pertanyaannya, apakah desain flap yang berbeda benar-benar memengaruhi hasil tindakan?
Dari hasil systematic review yang telah dilakukan, drg. Astro menemukan bahwa:
- Jenis desain flap tidak terlalu memengaruhi hasil akhir pencabutan.
- Faktor yang lebih penting justru ada pada keterampilan operator, kondisi pasien, serta teknik perawatan setelah pencabutan.
Dengan kata lain, desain flap bisa disesuaikan dengan kenyamanan dokter gigi tanpa mengurangi kualitas hasil tindakan.
Kontribusi terhadap SDGs
Penelitian ini tidak hanya relevan untuk dunia kedokteran gigi, tetapi juga sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu SDG 3: Good Health and Well-being dengan penelitian berbasis bukti, kualitas layanan kesehatan gigi dan mulut bisa semakin meningkat. SDG 4: Quality Education, keterlibatan mahasiswa dalam penelitian sistematik ini menunjukkan bahwa pendidikan tinggi berperan penting dalam membentuk tenaga kesehatan yang kompeten dan kritis.
Keberhasilan meraih Juara Harapan 3 di ajang KONAS & PIT PABMI 2025 menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa Prodi Spesialis BMM FKG UGM mampu bersaing di tingkat nasional. Penelitian ini juga menjadi bukti komitmen Prodi Spesialis BMM FKG UGM dalam mendukung terwujudnya layanan kesehatan gigi yang lebih baik sekaligus ikut berkontribusi dalam pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.
Kontributor: drg. Astrodita Adya Setya, Dody Hendro Wibowo | Penulis: Andri Wicaksono
Foto: Dok. Dept. BMM FKG UGM