Residen Program Studi Konservasi Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada (FKG UGM) berkesempatan mengikuti kegiatan Skill Labs mengenai restorasi endocrown pada Kamis, 5 Desember 2024, di Gedung Dental Learning Center Lantai 3. Kegiatan ini dipandu oleh Dr. drg. Raphael Tri Endra Untara, Sp.KG., M.Kes., yang mengajarkan para residen tentang teknik restorasi endocrown yang inovatif dan konservatif untuk gigi pasca-endodontik.
Endocrown merupakan restorasi mahkota parsial yang terbuat dari bahan keramik atau resin komposit yang diaplikasikan menggunakan semen resin pada gigi yang telah menjalani perawatan saluran akar. Teknik ini memanfaatkan ruang pulpa untuk meningkatkan daya adhesif tanpa menginvasi saluran akar, serta memperkuat email untuk menghasilkan daya rekat yang lebih baik. Selama kegiatan ini, Dr. Raphael menjelaskan berbagai aspek teknis restorasi endocrown, termasuk indikasi dan kontraindikasi penerapannya, serta kelebihan dan kekurangannya dibandingkan dengan teknik post-core-crown.
Endocrown direkomendasikan untuk kasus-kasus gigi yang mengalami kehilangan jaringan koronal yang ekstensif, serta perawatan saluran akar yang sukses, tetapi tidak cocok digunakan pada pasien dengan kebiasaan parafungsional atau isolasi saliva yang buruk. Teknik ini memiliki berbagai keunggulan, seperti desain preparasi yang konservatif, efisiensi biaya dan waktu, serta memudahkan perawatan ulang tanpa memerlukan penghilangan pasak. Namun, ada juga beberapa tantangan, seperti risiko debonding dan fraktur akar.
Dalam praktik langsung, para residen mengikuti prosedur preparasi dan bonding endocrown di bawah pengawasan Dr. Raphael. Proses preparasi meliputi pengurangan oklusal dengan bur roda intan, serta preparasi margin servikal untuk memperluas permukaan bonding menggunakan teknik cervical sidewalk. Bonding dilakukan dengan semen resin adhesif untuk memastikan daya rekat yang optimal pada gigi pasca-endodontik.
Skill Labs ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan para residen dalam menangani kasus restorasi gigi pasca-endodontik dengan metode yang lebih konservatif dan efisien, serta memperkenalkan endocrown sebagai solusi restorasi yang efektif di klinik.
Kegiatan ini juga mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) tujuan ke-3 (Kesehatan dan Kesejahteraan) dengan meningkatkan kualitas perawatan gigi pasca-endodontik yang lebih konservatif, serta tujuan ke-4 (Pendidikan Berkualitas) dengan memberikan kesempatan kepada para residen untuk mempraktikkan keterampilan baru yang akan bermanfaat dalam praktik klinis mereka di masa depan.
Kontributor: drg. Rahmadani Puspitasari, MDSc. | Penulis: Diva Luthfiana Lathifah