Shannon Nathaniel Malini mahasiswa FKG UGM, angkatan 2022 asal Tangerang, Banten. Mewakili FKG UGM dalam kompetisi ilmiah Tingkat international di Bali.
Kesempatan ini didapatkan melalui informasi dari dosen pembimbing yang sekaligus juga pembimbing skripsinya. Pada bulan Juli lalu, disampaikan adanya kompetisi ilmiah tingkat internasional yang diselenggarakan di Universitas Saraswati, Bali. Setelah berdiskusi lebih lanjut, hal ini adalah peluang yang sangat baik untuk mengasah kemampuan akademik sekaligus memperluas pengalaman, dan Shannon mengikutinya.
Alur kompetisi ini diawali dengan seleksi internal FKG UGM pada akhir Juli. Seleksi dilakukan secara luring, namun karena pada saat itu Shannon sedang menjalani KKN di luar Jawa, dia diberikan kesempatan untuk mengikuti seleksi secara daring. Setelah berhasil lolos, Shannon menjalani serangkaian pembinaan & bimbingan bersama para dosen pendamping yang dilakukan beberapa kali untuk mematangkan materi. Puncaknya, mengikuti kompetisi tingkat internasional di Universitas Saraswati Bali pada 15 September 2025.
Tantangan utama yang dihadapi adalah manajemen waktu. Di satu sisi, Shannon masih harus menjalankan kewajiban KKN di desa, sementara itu Shannon mempersiapkan diri untuk kompetisi. Hal ini menuntut untuk benar-benar disiplin dalam membagi waktu antara kegiatan lapangan, bimbingan, dan persiapan materi lomba. Selain itu, menghadapi peserta dari berbagai universitas di Indonesia juga menjadi tantangan tersendiri, karena standar kualitas presentasi dan penelitian kompetitor sangat tinggi. Hal ini memacu Shannon untuk memberikan yang terbaik dan belajar lebih banyak.
Shannon dibimbing oleh Dr. drg. Alma Linggar Jonarta, M.Kes. drg. Mohammad Fadyl Yunizar, MPH., Ph.D. dan drg. Ivan Arie Wahyudi, M.Kes., Ph.D.
Peran para dosen pendamping sangat penting. Mereka tidak hanya memberikan arahan akademik terkait konten materi, tetapi juga melatih cara penyampaian, memperkuat struktur argumen, serta membimbing dalam mengantisipasi pertanyaan dari dewan juri. Selain itu, dukungan moral juga sangat berarti, karena membuat Shannon lebih percaya diri menghadapi kompetisi di tingkat international.

Pengalaman ini memberikan penguatan keterampilan akademik dan presentasi ilmiah, serta menumbuhkan rasa percaya diri untuk bersaing di tingkat international.
Bagi FKG UGM, partisipasi ini menjadi bentuk kontribusi nyata mahasiswa dalam membawa nama baik fakultas di kancah international. Selain itu, keberhasilan mahasiswa dalam mengikuti kompetisi semacam ini juga menunjukkan bahwa FKG UGM memiliki ekosistem akademik yang mendukung pengembangan mahasiswa, baik di bidang penelitian maupun soft skills.
Salah satu pengalaman unik yang Shannon rasakan adalah berinteraksi langsung dengan mahasiswa kedokteran gigi dari berbagai universitas di Indonesia dan luar negeri. “Kami tidak hanya bertemu dalam ruang kompetisi, tetapi juga bertukar pandangan, berdiskusi mengenai isu-isu terkini di bidang kedokteran gigi, dan saling berbagi pengalaman akademik maupun organisasi”, ungkap Shannon. Hal ini membuka perspektif baru, bahwa setiap kampus memiliki kekhasan dan keunggulannya masing-masing.
Penulis: Andri Wicaksono | Foto: Dok. Pribadi Shannon