Bandung, 5–6 Desember 2025 — Residen Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis (PPDGS) Bedah Mulut dan Maksilofasial (BMM) Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada kembali menorehkan prestasi gemilang di kancah nasional. Dalam Kejuaraan ADOMS (Advanced Development Oral and Maxillofacial Surgery) yang diselenggarakan oleh PABMI Jawa Barat di RS Hasan Sadikin Bandung, perwakilan FKG UGM berhasil menyabet Juara 1 & Juara 2 untuk kategori oral presentation – case report.
Ajang ilmiah tahunan ini mempertemukan para residen dan akademisi BMM dari berbagai pusat pendidikan di seluruh Indonesia. Tahun 2025, ADOMS menghadirkan scientific research competition dengan dua jenis utama, yaitu oral presentation dan poster, masing-masing terbagi ke dalam kategori case report, systematic review, dan original research. Seluruh presentasi berlangsung pada Jumat (5/12), sementara pengumuman pemenang dilakukan keesokan harinya.
PRESTASI GANDA DARI FKG UGM
FKG UGM mengirimkan dua residen untuk kategori oral presentation – case report, yakni drg. Hamzah Sukma Anggoro dan drg. Fandy Muhammad. Keduanya tampil impresif dan berhasil meraih posisi tertinggi dalam kompetisi yang diikuti enam peserta dari berbagai universitas dan rumah sakit.
Hamzah, residen angkatan 2023, mengungkapkan bahwa persiapan dilakukan secara intensif sejak Agustus 2025. “Prosesnya mulai dari penyusunan abstrak, full manuscript, hingga presentasi. Semua digarap melalui diskusi rutin dengan pembimbing,” ujarnya. Ia dibimbing oleh drg. Pingky Krisna Arindra, Sp.B.M.Mf., Subsp.Ped.O.M.(K) dan drg. Didit Istadi, Sp.B.M.Mf., Subsp.Ped.O.Mf.(K).
Sementara itu, drg. Fandy Muhammad, kelahiran Batam 18 November 1993 dan berasal dari Cirebon, Jawa Barat, juga menuturkan perjalanan persiapannya yang serupa. Ia menyampaikan tatalaksana fraktur condyle mandibula yang terabaikan (neglected) selama 2 bulan tidak mendapatkan perawatan. Mekanisme kompetisi dimulai dari diskusi dengan pembimbing, penyusunan abstrak, penulisan fullpaper, hingga pembuatan presentasi. Fandy dibimbing oleh Dr. drg. Bramasto Purbo Sejati, Sp.B.M.Mf., Subsp.Tr.Mf.S.Tm.(K) dan drg. Poerwati Soetji Rahajoe, Sp.B.M.Mf., Subsp.Tr.Mf.S.Tm.(K), Ph.D.
TANTANGAN DALAM KOMPETISI
Baik Hamzah maupun Fandy mengakui bahwa tantangan terbesar adalah keterbatasan waktu presentasi. Fandy menjelaskan, “Dengan waktu hanya 5 menit, kami harus menjelaskan kasus secara komprehensif dan tetap siap menjawab pertanyaan dari tiga penguji luar—USU, Unhas, dan Unair. Jawaban harus tepat secara teori maupun klinis.”

AJANG KOMPETITIF DENGAN ANTUSIASME TINGGI
ADOMS 2025 diikuti peserta dari tujuh universitas penyelenggara PPDGS BMM di Indonesia. Kompetisi tahun ini mencatat 17 peserta poster dan 13 peserta oral presentation, menunjukkan meningkatnya minat residen BMM terhadap pengembangan kompetensi ilmiah.
Selain sebagai kompetisi, kegiatan ini juga menjadi wadah jejaring dan pertukaran pengalaman antarpeserta. “Kompetisi ini menyenangkan dan penuh pembelajaran. Saya juga bertemu banyak teman serta pembicara hebat, terutama terkait topik TMJ,” kata Hamzah.
Fandy memberikan pesan kepada para residen maupun mahasiswa BMM yang ingin mengikuti jejak mereka. “Tetap semangat, yakin, tenang, dan latih kemampuan menyampaikan materi secara efisien. Manfaatkan waktu sebaik mungkin,” ujarnya.
Kesuksesan tim BMM FKG UGM di kejuaraan ini menegaskan kualitas akademik dan klinis yang terus berkembang, sekaligus mendorong semangat kompetisi ilmiah yang sehat di kalangan residen Bedah Mulut dan Maksilofasial di Indonesia.
(Reporter: Andri Wicaksono, Foto: Arsip Departemen BMM FKG UGM)