Search
Close this search box.

News

/

Latest News, SDG 3, SDG 9

Rahasia Madu: Solusi Alami untuk Percepat Perbaikan Tulang Selama Perawatan Kawat Gigi pada Orang Tua

Perawatan ortodontik, seperti penggunaan behel cekat, bukan hanya tentang merapikan posisi gigi, tetapi juga melibatkan proses regenerasi tulang di sekitar gigi. Proses ini penting agar gigi yang digeser tetap kokoh di posisi barunya. Namun, pada orang dewasa dan lansia, regenerasi tulang cenderung lebih lambat dibandingkan anak muda. Hal ini disebabkan oleh menurunnya keseimbangan antara pembentukan tulang baru dan resorpsi tulang seiring bertambahnya usia.

Sebuah penelitian yang dipimpin oleh Dr. Ananto Ali Alhasyimi, dosen Ortodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada, memberikan solusi menarik untuk masalah ini. Dalam jurnal ilmiah yang dipublikasikan tahun 2024 dengan judul “Effects of Honey Administration on Transforming Growth Factor Beta-1 Levels During Orthodontic Tooth Movement in Young and Older Rats”, para peneliti menemukan bahwa madu bisa membantu mempercepat regenerasi tulang pada orang dewasa dan lansia yang menjalani perawatan ortodontik.

Dalam penelitian ini, tim menggunakan tikus muda dan tua untuk membandingkan efek regenerasi tulang selama penggunaan alat ortodontik. Mereka memfokuskan pada peran Transforming Growth Factor Beta-1 (TGF-β1), yaitu protein penting yang membantu pembentukan tulang baru. Tikus yang diberi madu menunjukkan peningkatan kadar TGF-β1 yang signifikan dibandingkan tikus yang tidak diberikan madu. Efek ini lebih terasa pada tikus tua, yang biasanya memiliki kadar TGF-β1 lebih rendah.

Mengapa madu bisa membantu regenerasi tulang? Madu, terutama dari lebah Apis dorsata, mengandung flavonoid yang bertindak sebagai antioksidan alami. Antioksidan ini membantu mengurangi stres oksidatif, memperbaiki kerusakan sel tulang, dan meningkatkan aktivitas sel pembentuk tulang (osteoblas). Dengan cara ini, madu mendukung regenerasi tulang yang lebih cepat, bahkan pada usia lanjut.

Keunggulan madu tidak hanya terbatas pada regenerasi tulang. Studi lain yang dipublikasikan di The Saudi Dental Journal oleh Al-Dany A. Atwa et al. dengan judul “Effect of Honey in Preventing Gingivitis and Dental Caries in Patients Undergoing Orthodontic Treatment” menunjukkan bahwa madu memiliki kemampuan antibakteri yang efektif melawan bakteri penyebab plak seperti Streptococcus mutans dan Porphyromonas gingivalis. Dalam penelitian ini, madu terbukti mampu menjaga pH plak gigi tetap aman dari demineralisasi, sehingga mencegah karies gigi dan gingivitis selama perawatan behel cekat.

Penelitian ini menunjukkan bahwa konsumsi madu dapat menjadi solusi alami dan aman untuk mendukung keberhasilan perawatan ortodontik pada pasien dewasa dan lansia. Selain mempercepat regenerasi tulang, madu juga dapat mengurangi risiko komplikasi selama proses perawatan. Di sisi lain, sifat antibakteri madu menjaga kebersihan mulut. Hasil ini menjadikan madu sebagai solusi alami yang tidak hanya mendukung regenerasi tulang, tetapi juga meningkatkan kesehatan mulut secara keseluruhan.

Bagi masyarakat, temuan ini menjadi pengingat akan potensi besar bahan alami seperti madu dalam mendukung kesehatan. Tidak hanya lezat, madu juga bisa menjadi bagian penting dalam perawatan kesehatan gigi dan tulang, terutama bagi mereka yang menjalani perawatan ortodontik di usia dewasa atau lanjut. Kombinasi antara teknologi modern dan solusi alami seperti madu dapat menjadi langkah inovatif dalam mendukung kualitas hidup yang lebih baik. Hal ini turut mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) tujuan ke-3 Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan dan tujuan ke-9 Industri, Inovasi, dan Infrastruktur.

Integrasi madu dalam perawatan ortodontik menawarkan jalan menjanjikan untuk meningkatkan hasil perawatan, terutama bagi orang tua. Seiring kita terus menjelajahi manfaat sumber daya alam, semakin jelas bahwa mereka dapat melengkapi praktik medis modern, yang mengarah pada solusi kesehatan yang lebih efektif dan holistik.

Authors: drg. I Putu Arya Ramadhan, Al Haqi Insan Pratama

Tags

Share News

Related News
22 January 2025

Tips Memilih Obat Kumur yang Tepat untuk Kondisi Gigi Sensitif

21 January 2025

Bagaimana Gigi yang Hilang Dapat Mempengaruhi Struktur Wajah?

20 January 2025

Mengatasi Bruxism pada Anak-Anak: Faktor Penyebab dan Solusi

en_US