Karies gigi merupakan kerusakan struktur keras gigi akibat aktivitas bakteri dan demineralisasi, masih menjadi masalah besar dalam kedokteran gigi. Restorasi gigi karies tidak hanya bertujuan menutupi kerusakan, tetapi juga mengembalikan estetika, fungsi, dan daya tahan jangka panjang. Inovasi dalam teknik dan material restorasi terus berkembang agar hasil klinis lebih optimal dan meminimalisir komplikasi seperti retak atau kegagalan restorasi.
Salah satu penelitian yang dilakukan oleh Zuhana Fitri Haeahap dengan bimbingan drg. Endang Retnowati, MKes., SpKG(K) yang berjudul “Restorasi estetik kompleks pada gigi insisivus lateralis kanan maksila, insisivus sentralis kanan maksila dan insisivus sentralis kiri maksila karies”, menggambarkan pendekatan restorasi kompleks pada gigi depan dengan kombinasi teknik modern dan material komposit.
Kasus dan Metodologi Restorasi
Dalam laporan kasus tersebut diketahui bahwa:
- Pasien wanita usia 15 tahun memiliki tiga gigi anterior maksila yang mengalami karies luas:
• Gigi insisivus lateralis kanan (karies superfisial, kavitas kelas VI) → direstorasi dengan veneer direk resin komposit
• Gigi insisivus sentralis kanan (karies media, kavitas kelas IV & V) → direstorasi dengan resin komposit dengan teknik hollow ground bevel dan layering nanofiller
• Gigi insisivus sentralis kiri (non vital, pasca perawatan saluran akar) → sisa mahkota tersisa sepertiga servikal direstorasi dengan mahkota jaket (Adoro jacket crown) menggunakan pasak fiber + inti resin komposit
Prosedur restoratif meliputi: perencanaan model/mock-up, preparasi kavitas, penambahan bevel dan teknik lapisan pada komposit, pembuatan pasak fiber, dan sementasi mahkota jaket dengan semen resin komposit. Evaluasi setelah 3 bulan menunjukkan hasil yang baik: tidak ada nyeri, warna restorasi stabil, dan fungsi normal.
Teknik & Inovasi Restorasi yang Diaplikasikan
Dari kasus di atas, kita dapat menarik beberapa teknik “baru” atau teknik lanjutan yang cocok dalam restorasi karies kompleks:
- Veneer Direk pada Morfologi Tipis
- Untuk kasus kerusakan superfisial, penggunaan veneer komposit tipis (0,25-0,3 mm) yang dikombinasikan dengan base layer dan layering gradien warna membantu mempertahankan estetika tanpa mengorbankan struktur gigi.
- Teknik Hollow Ground Bevel + Layering Nanofiller
- Penggunaan bevel khusus (hollow ground bevel) membantu menyebarkan tegangan dan meminimalkan konsentrasi stres pada tepi restorasi kavitas kelas IV/V.
- Komposit nanofiller digunakan dalam beberapa lapis (warna dasar dan warna lapis luar) untuk menciptakan gradasi warna dan daya estetik yang mendekati jaringan gigi asli.
- Pasak Fiber + Inti Komposit + Mahkota Jaket
- Untuk gigi non vital dengan kehilangan struktur substansial, penggunaan pasak fiber sebagai penyangga internal dan inti komposit membantu menyalurkan gaya restorasi secara lebih baik.
- Kemudian mahkota jaket (casing kosmetik) dipasang dengan semen resin untuk menyelesaikan restorasi eksternal tanpa mengorbankan estetika.
- Mock-Up & Model Perencanaan Estetis
- Pembuatan model dan mock-up membantu visualisasi estetis restorasi dan arah perawatan sebelum memulai prosedur definitif. Hal ini membantu prediksi hasil dan penyesuaian desain restoratif.
Pertimbangan Kekuatan, Estetika, dan Durabilitas
Dalam memilih dan merancang restorasi karies kompleks, ada berbagai faktor yang harus dioptimalkan:
- Kekuatan dan Ketahanan Retak
Teknik bevel dan layering yang baik serta penggunaan bahan dengan sifat mekanik tinggi penting agar restorasi tidak mengalami retak atau margin yang terbuka. - Adaptasi Batas (Margin Fit)
Batas restorasi harus rapat dan menghindari celah supaya tidak terjadi mikro-leakage yang bisa menyebabkan sekunder karies. - Estetika Warna & Translusensi
Penggunaan komposit nanofiller memungkinkan efek gradasi warna, transparansi, dan kehalusan estetis yang tinggi, terutama pada gigi depan. - Minimisasi Preparasi Kawat Gigi
Karena salah satu tujuan restorasi adalah mempertahankan sebanyak mungkin jaringan gigi, teknik tipis (veneer direk) atau pasak fiber menjadi solusi konservatif. - Stabilitas Jangka Panjang
Evaluasi jangka menengah hingga jangka panjang diperlukan karena restorasi kompleks harus bertahan terhadap siklus suhu, beban kunyah, dan tekanan oklusal.
***
Teknik terbaru restorasi gigi karies, terutama pada kasus kompleks di area anterior meliputi kombinasi inovatif antara veneer direk tipis, teknik bevel, layering nanofiller, penggunaan pasak fiber, dan mahkota jaket yang estetis. Kasus yang diteliti menunjukkan bahwa dengan perencanaan yang tepat, restorasi kompleks dapat menghasilkan hasil fungsional dan estetis yang memuaskan, dengan stabilitas dalam jangka waktu minimal 3 bulan.
References
HARAHAP, Zuhana Fitri, drg. Endang Retnowati, MKes., SpKG(K), Restorasi estetik kompleks pada gigi insisivus lateralis kanan maksila, insisivus sentralis kanan maksila dan insisivus sentralis kiri maksila karies, https://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/42540
Author: Rizky B. Hendrawan | Photo: Freepik