News

/

Latest News, Achievement News

Prof. drg. Ika Dewi Ana, M.Kes., Ph.D. Menduduki Jajaran 2% Top Scientist Dunia 2025 versi Stanford University

Pencapaian 2% Top Scientist Dunia 2025 versi Stanford University ini tentu penuh syukur karena berarti karya kita dibaca dan menjadi rujukan. Tentu, kemudian yang harus dilakukan adalah terus lebih berkarya dan mendidik anak-anak muda untuk berkontribusi pada perkembangan ilmu pengetahuan dunia”, Prof. drg. Ika Dewi Ana, M.Kes., Ph.D

Sebenarnya yang diperlukan adalah ketekunan dalam bidangnya. Jangan berpindah-pindah dan keinginan untuk meneliti banyak hal. Penelitian yang dijalankan didalami dan dilanjutkan. Tentu saja dengan terus membaca berbagai sumber dan berkomunikasi dengan ilmuwan lain baik di universitas, nasional, maupun di dunia internasional. Mau tidak mau kalau kita tekun mendalami bidang kita, nantinya akan menemukan hal-hal baru yang harus dipecahkan.

Prof. Ika begitu akrab disapa, beliau sendiri tidak pernah merasa resah selama menjelajahi dunia penilitian. Jika mengalami hambatan, Beliau berusaha memecahkan dengan penuh ketelitian. Jika kebetulan tidak ada alat riset yang dibutuhkan, dan ada di institusi lain, maka peneliti berusaha memanfaatkan melalui kerjasama. Mungkin yang dapat Prof. Ika usulkan untuk pemerintah atau pengambil kebijakan adalah:

  • Mengembangkan sistem pendanaan beasiswa yang melekat satu paket dengan riset. Di Indonesia sudah ada PMDSU (Program Magister Menuju Doktor untuk Sarjana Unggul). Kuotanya sebaiknya dapat ditambah agar lebih banyak anak-anak muda pintar dididik oleh ilmuwan-ilmuwan Indonesia yang baik.
  • Membuka kembali program-program sabatical leave untuk para peneliti Indonesia yang dilakukan secara rutin atau berkala (misalnya setelah 4-5 tahun berkarya), boleh menepi ke institusi mitra di luar Indonesia untuk meneliti dan atau mengajar di institusi mitra atau membuat tulisan-tulisan berkualitas baik berupa buku maupun artikel.
  • Meningkatkan kesejahteraan dosen dan peneliti di Indonesia dengan lebih menghargai prestasinya. Ini merupakan hal yang tidak kalah penting apabila ingin negara ini kuat dalam bidang pendidikan serta sains dan teknologinya.
  • Dibutuhkan beberapa rekomendasi peningkatan sistem dukungan (berupa kebijakan terobosan) bagi para peneliti.

‘Pekerjaan rumah’ FKG UGM dalam bidang riset adalah bagaimana kerjasama dan keinginan untuk saling berbagi dapat semakin memperkuat FKG UGM yang telah memiliki sumber daya yang andal hampir di semua departemen, termasuk staf pendukungnya.

Yang tak kalah penting, bagaimana memperlakukan dosen dan mahasiswa supaya tetap tinggal dan memanggil pulang lulusan-lulusan FKG UGM yang cerdas dan memiliki disiplin diri yang tinggi untuk bersama-sama membangun FKG UGM agar dapat lebih kontributif bagi ilmu pengetahuan dan berdampak bagi masyarakat.

Nilai-nilai yang dipegang Prof. Ika  adalah pesan orang tua, “Almarhum Ayah Ibu saya mengajarkan agar setiap akan melakukan pekerjaan, harus meluruskan niat. Lalu menyempurnakan usaha. Selanjutnya menyerahkan hasilnya pada yang Maha Kuasa. Jadi menjalaninya tidak berat meskipun kita serius untuk menyempurnakan usaha”, ungkap Prof. Ika.

Masih banyak yang harus Beliau kerjakan untuk Fakultas dan Universitas. Bagi Prof. Ika ini merupakan ladang amal yang disediakan Allah untuk dirinya. Prof. Ika mengaku Beliau hampir tidak punya tujuan berikutnya apa. Dunia ini benar-benar bukan apa-apa. Ada yang lebih penting yang harus dituju di atas semua yang berlangsung tersebut. Prof. Ika berharapan Ia dan anak keturunannya dapat diberi keselamatan lahir batin dunia akhirat sampai hari akhir nanti.

“Tapi kalau ditanya minta apa, saya mau Pak Menteri atau Presiden RI memberikan alat Convocal Laser Scanning Microscope (CLSM) yang bisa dipakai untuk mengamati sel sampai ke proses yang berlangsung di dalam sel dengan baik”, pungkas Prof. Ika.

Penulis: Andri Wicaksono | Foto: Fajar Budi Harsakti

Tags

Share News

Related News
29 September 2025

FKG UGM ‘Melenggang’ di WURI Global Conference Korea Selatan 2025

27 September 2025

Expert Lecture 2025: Penguatan Kolaborasi Akademik FKG UGM dengan drg. M. Hamzah Carlo Ortega, M.Kes

26 September 2025

FKG UGM Bagikan 100 Porsi Makanan dalam Program Jumat Berkah

en_US