Selasa, 19 November 2024, mahasiswa kedokteran gigi semester 1 mengikuti Skills Lab yang berfokus pada tema indera kulit di Lab Terpadu DLC lantai 4. Sesi yang menarik ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang berbagai macam reseptor yang terdapat di kulit, aspek penting dari penginderaan somatik.
Penginderaan somatik adalah mekanisme saraf yang mengumpulkan informasi sensorik dari seluruh tubuh. Ini mencakup berbagai jenis modalitas sensorik, termasuk makanoreseptif, termoreseptif, dan rasa nyeri (nocicepsi). Memahami modalitas ini sangat penting bagi para profesional kesehatan di masa depan, karena ini menjadi dasar untuk mendiagnosis dan mengobati kondisi yang terkait dengan sensorik.
Skills Lab dilengkapi dengan alat dan bahan penting, termasuk spidol, tangkai berkepala kerucut tembaga, air panas, air es, dan jarum bundel. Alat-alat ini sangat penting untuk melakukan eksperimen yang memungkinkan mahasiswa merasakan secara langsung bagaimana berbagai reseptor merespons berbagai rangsangan.
Sebelum memulai Skills Lab, semua mahasiswa diwajibkan untuk mengenakan jas lab guna memastikan keselamatan dan profesionalisme di lingkungan laboratorium. Praktik ini tidak hanya mempromosikan kebersihan tetapi juga menanamkan rasa tanggung jawab di antara mahasiswa saat mereka bersiap untuk terlibat dalam pembelajaran praktis.
Sesi ini dipandu oleh dosen berpengalaman dan asisten yang kompeten yang memberikan wawasan dan dukungan berharga sepanjang kegiatan. Keahlian mereka membantu menciptakan suasana belajar yang interaktif, mendorong mahasiswa untuk mengajukan pertanyaan dan terlibat dalam diskusi tentang mekanisme sensorik kulit.
Selama lab, mahasiswa melakukan eksperimen untuk mengeksplorasi berbagai jenis reseptor kulit. Mereka menguji makanoreseptor dengan menerapkan tekanan menggunakan tangkai berkepala kerucut tembaga, mengamati bagaimana kulit merespons berbagai tingkat sentuhan. Pengalaman langsung ini memungkinkan mereka menghargai sensitivitas dan kompleksitas sistem sensorik kulit.
Selain makanoreseptif, mahasiswa juga menyelidiki termoreseptif dengan merendam tangan mereka dalam air panas dan dingin. Eksperimen ini menyoroti kemampuan kulit untuk mendeteksi perubahan suhu, fungsi penting untuk menjaga homeostasis dan melindungi tubuh dari kondisi ekstrem.
Bagian terakhir dari kegiatan ini berfokus pada nocicepsi, di mana mahasiswa menggunakan jarum bundel untuk memahami persepsi rasa nyeri. Segmen ini sangat mencerahkan, karena menunjukkan bagaimana tubuh bereaksi terhadap rangsangan berbahaya dan pentingnya rasa nyeri sebagai mekanisme perlindungan.
Skills Lab tentang indera kulit ini memberikan mahasiswa kedokteran gigi semester 1 pemahaman komprehensif tentang penginderaan somatik. Dengan terlibat dalam kegiatan praktis, mahasiswa tidak hanya belajar tentang aspek teoretis reseptor kulit tetapi juga mengembangkan keterampilan penting yang akan bermanfaat bagi mereka di masa depan.
Inisiatif ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya tujuan ke-4 untuk memastikan akses terhadap pendidikan berkualitas. FKG UGM berupaya dengan menyediakan pengalaman belajar langsung untuk memberdayakan mahasiswa dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk unggul di bidang mereka, yang pada akhirnya berkontribusi pada hasil kesehatan yang lebih baik di masyarakat.
Kontributor: Sri Pujiatun | Penulis: Al Haqi Insan Pratama