Search
Close this search box.

News

/

Latest News, SDG 3, SDG 4

Praktikum Biokimia: Uji Protein

Selasa, 19 November 2024, mahasiswa Kedokteran Gigi Semester 1 berkumpul di Laboratorium Terpadu DLC di lantai 4 untuk mengikuti sesi praktikum penting yang berfokus pada uji protein. Sebelum memulai pekerjaan laboratorium, semua mahasiswa diwajibkan mengenakan jas lab, menekankan pentingnya keselamatan dan profesionalisme di lingkungan laboratorium.

Sesi praktikum biokimia ini bertujuan untuk memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa mengenai reaksi biokimia yang terjadi di dalam tubuh manusia, serta teknik laboratorium yang digunakan dalam penelitian. Salah satu tema kunci dari praktikum ini adalah pengujian protein, yang merupakan nutrisi esensial yang sangat penting bagi kesehatan manusia.

Protein terdiri dari rantai panjang asam amino yang terhubung satu sama lain melalui ikatan peptida. Mereka memainkan peran penting dalam berbagai fungsi tubuh, termasuk perbaikan jaringan, aktivitas enzim, dan respons imun. Memahami struktur dan fungsi protein adalah hal mendasar bagi mahasiswa yang mengejar karir di bidang kesehatan dan penelitian.

Selama praktikum, mahasiswa mengeksplorasi beberapa jenis reaksi untuk pengujian protein. Salah satu metode yang digunakan adalah pengendapan dengan logam berat untuk menentukan titik isoelektrik protein. Teknik ini sangat penting untuk memahami bagaimana protein berperilaku dalam berbagai lingkungan pH, yang esensial untuk berbagai proses biologis.

Reaksi lain menggunakan reagen alkaloid untuk mengidentifikasi titik isoelektrik protein. Metode ini membantu mahasiswa memahami pentingnya kelarutan dan stabilitas protein, yang sangat vital untuk fungsionalitasnya dalam sistem biologis. Kemampuan untuk memanipulasi dan memahami sifat-sifat ini adalah keterampilan kunci bagi calon ahli biokimia dan profesional kesehatan.

Praktikum ini juga mencakup uji pengendapan asam untuk mengamati proses denaturasi protein. Denaturasi dapat mengubah struktur dan fungsi protein, menjadikannya konsep penting untuk dipahami, terutama dalam konteks penyakit dan gangguan metabolik.

Selain itu, reaksi Hopkins-Cole dilakukan untuk mendeteksi keberadaan gugus indol pada asam amino triptofan. Reaksi ini tidak hanya memperkuat pengetahuan mahasiswa tentang struktur asam amino tetapi juga menyoroti pentingnya triptofan dalam berbagai proses fisiologis, termasuk produksi serotonin. 

Mahasiswa juga melakukan uji sulfur untuk mengidentifikasi asam amino yang mengandung sulfur, yaitu metionin dan sistein. Asam amino ini sangat penting untuk sintesis protein dan memainkan peran signifikan dalam jalur metabolik, sehingga identifikasinya sangat penting untuk memahami fungsi protein.

Sesi praktikum ditutup dengan diskusi tentang implikasi pengujian protein di bidang medis dan penelitian. Dengan memahami reaksi biokimia yang terkait dengan protein, mahasiswa lebih siap untuk berkontribusi pada kemajuan di bidang kesehatan, sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) tujuan ke-3 dan tujuan ke-4 terkait akses pendidikan dan kesehatan.

Praktikum uji protein tidak hanya memberikan keterampilan laboratorium yang esensial tetapi juga memperdalam pemahaman mereka tentang proses biokimia yang mendasari kesehatan manusia. Sebagai profesional masa depan, mereka kini lebih siap untuk menghadapi tantangan di bidang medis, mempromosikan masyarakat yang lebih sehat melalui pendidikan dan penelitian.

Kontributor: Sri Pujiatun | Penulis: Al Haqi Insan Pratama

Tags

Share News

Related News
22 January 2025

Tips Memilih Obat Kumur yang Tepat untuk Kondisi Gigi Sensitif

21 January 2025

Bagaimana Gigi yang Hilang Dapat Mempengaruhi Struktur Wajah?

20 January 2025

Mengatasi Bruxism pada Anak-Anak: Faktor Penyebab dan Solusi

en_US