News

/

Artikel, Latest News

Perubahan Warna Resin Komposit Nano-Filler

Dalam restorasi gigi modern, resin komposit telah banyak berkembang khususnya melalui adopsi nano-filler, yakni partikel sangat kecil (nanometer) yang ditambahkan ke matriks resin untuk meningkatkan sifat mekanik, estetika, dan retensi warna. Dengan munculnya konsumsi minuman yang mengandung pigmen serta lingkungan mulut yang menuntut ketahanan tinggi, pemahaman tentang bagaimana nano-filler mempengaruhi performa material menjadi krusial. Artikel ini membahas aplikasi nano-filler dalam resin komposit meliputi prinsip kerja, keunggulan, tantangan praktis, serta menyertakan data penelitian terkini mengenai perubahan warna sebagai salah satu aspek kinerja.

Apa Itu Nano-Filler dalam Resin Komposit?

Nano-filler adalah partikel pengisi (filler) dengan ukuran dalam skala nanometer yang dimasukkan ke dalam matriks resin komposit. Beberapa poin penting:

  • Ukuran sangat kecil → memungkinkan distribusi lebih merata dalam matriks, mengurangi jarak antar partikel sehingga potensi porositas atau celah mikro lebih kecil.
  • Permukaan filler yang relatif besar terhadap volume → memungkinkan ikatan antara filler dan matriks resin menjadi lebih efektif, sehingga meningkatkan modulus, kekuatan, dan kekerasan.
  • Permukaan dapat disilani atau difungsionalisasi untuk meningkatkan adhesi antara filler dan resin, meminimalkan lepas-nya filler atau degradasi antarmuka.
  • Dari segi estetika, nano-filler membantu menghasilkan permukaan yang lebih halus, mengurangi penyerapan zat pewarna, dan menjaga kilap permukaan restorasi.

Dengan demikian, resin komposit berbasis nano-filler diharapkan memiliki sifat superior dibandingkan generasi sebelumnya (mikro-filler, hibrid) dalam hal kekuatan, estetika, dan ketahanan terhadap faktor eksternal.

Keunggulan & Aplikasi Klinis Nano-Filler

Beberapa keunggulan utama nano-filler dan aplikasinya dalam praktik restoratif:

  • Meningkatkan kekuatan mekanik seperti kekuatan lentur, modulus elastisitas, dan kekuatan tekan, sehingga restorasi menjadi lebih tahan terhadap beban kunyah.
  • Permukaan halus dan kilap yang lebih baik, sehingga restorasi lebih estetis dan lebih tahan terhadap abrasi serta perubahan tekstur permukaan.
  • Ketahanan warna yang lebih baik dibanding bahan konvensional, karena penetrasi pigmen yang lebih kecil dan sambungan filler-resin yang lebih baik.
  • Adaptasi klinis fleksibel: dapat digunakan pada restorasi anterior maupun posterior, serta pada teknik langsung maupun indirek tergantung bahan yang tersedia.
  • Memberikan harapan bahwa restorasi berbasis nano-filler akan memiliki umur layanan yang lebih panjang, meminimalkan kebutuhan penggantian restorasi dan intervensi ulang.

Tantangan dan Faktor yang Perlu Diperhatikan

Meskipun nano-filler menjanjikan, ada beberapa tantangan praktis:

  • Penyerapan air dan pigmen: Meski nano-filler membantu mengurangi porositas, lingkungan mulut tetap menantang minuman berpigmen, makanan asam, siklus termal, dan kebiasaan pasien dapat mempengaruhi stabilitas.
  • Pengikatan filler-resin: Jika adhesi antara nano-filler dengan resin kurang optimal, maka struktur bisa rentan terhadap degradasi dan lepas-nya filler sehingga menurunkan kekuatan.
  • Prosedur klinis dan finishing: Permukaan restorasi harus dipoles dengan baik agar pigmen tidak menempel di permukaan kasar atau mikro-celah yang terbuka.
  • Studi jangka panjang masih diperlukan: Banyak penelitian in vitro komponen klinis seperti beban kunyah, kebiasaan pasien, kebersihan mulut, dan siklus termal belum sepenuhnya diuji untuk nano-filler dalam jangka panjang.

Bukti Penelitian Terkini: Perubahan Warna Nano-Filler

Penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa FKG UGM, Mutiara Ramadhani Nugroho dengan bimbingan Dr. drg. Dyah Irnawati, MS. dan Dr. drg. Harsini, MS menguji perubahan warna resin komposit nano-filler ketika terpapar minuman kopi-lemon. Hasilnya menunjukkan bahwa nilai rerata δLab* setelah perendaman 3, 5, dan 7 hari secara berurutan adalah 4,17±0,61; 5,79±0,67; dan 8,50±0,47. Hasil uji One Way ANOVA menunjukan bahwa terdapat pengaruh signifikan lama kontak resin komposit nanofiller dalam minuman kopi-lemon terhadap perubahan warna (p < 0,05).
Artinya, meskipun bahan nano-filler memiliki keunggulan, kontak dengan minuman yang mengandung pigmen dan sifat asam (seperti kopi-lemon) tetap menyebabkan perubahan warna yang signifikan seiring waktu.

Beberapa poin dari penelitian ini:

  • Pengujian menggunakan resin komposit nanofiller (merek tertentu: 3M ESPE Filtek XT Z350) dengan ukuran sampel spesifik. 
  • Sampel direndam dalam minuman kopi-lemon untuk 3, 5, dan 7 hari, menunjukkan peningkatan perubahan warna sejalan dengan waktu. 
  • Menegaskan bahwa lama kontak dan jenis media (konsumsi minuman pewarna) adalah faktor penting dalam stabilitas warna resin nano-filler.

Implikasi: meskipun nano-filler unggul, bahan restoratif masih rentan terhadap lingkungan mulut dan kebiasaan pasien, oleh karena itu finishing baik dan edukasi pasien tetap penting.

Clinical Implications

Dari pembahasan di atas, beberapa implikasi bagi dokter gigi dan klinisi restoratif:

  • Pilih bahan resin komposit yang mengandung nano-filler bila keperluan estetika dan retensi warna menjadi prioritas, terutama di daerah anterior atau restorasi yang ekspos terhadap konsumsi pigmen tinggi.
  • Perhatikan finishing permukaan restorasi secara teliti agar porositas mikro atau mikro-celah yang bisa menyerap pigmen diminimalkan.
  • Edukasi pasien terhadap kebiasaan konsumsi: minuman seperti kopi, teh, soda warna, serta makanan asam dapat mempercepat perubahan warna restorasi, termasuk nano-filler.
  • Lakukan pemeriksaan dan pembersihan perawatan rutin untuk menghapus pigmen eksternal dan mempertahankan kilap restorasi.
  • Walaupun bahan nano-filler menunjukkan keunggulan, protokol klinis yang tepat tetap diperlukan: teknik aplikasi, curing light yang benar, dan pemeliharaan jangka panjang.

Rekomendasi untuk Penelitian Selanjutnya

  • Lakukan studi in vivo jangka panjang yang mengevaluasi perubahan warna, kekuatan mekanik, dan keausan permukaan pada resin komposit nano-filler dalam kondisi klinis nyata (beban kunyah, suhu mulut, siklus makanan/minuman).
  • Bandingkan berbagai merek resin nano-filler dengan formulasi berbeda untuk melihat mana yang memiliki stabilitas warna terbaik dalam jangka panjang.
  • Eksplorasi teknik modifikasi permukaan (coating top coat, glaze, nano-treatment) yang dapat memperkuat ketahanan pigmen pada restorasi nano-filler.
  • Evaluasi bagaimana finishing dan polesan permukaan berbeda mempengaruhi penyerapan pigmen pada resin nano-filler.

***

Nano-filler dalam resin komposit menawarkan keunggulan mekanik dan estetika yang signifikan, menjadikannya pilihan menarik untuk restorasi modern. Namun, seperti ditunjukkan oleh penelitian terkait perubahan warna dalam minuman kopi-lemon, faktor eksternal seperti durasi kontak dengan pigmen dan sifat media tetap memengaruhi performa bahan tersebut. Oleh karena itu, pemilihan bahan yang tepat, finishing klinis yang optimal, serta edukasi pasien adalah kunci untuk mencapai hasil restoratif yang tahan lama dan estetis.

References
Mutiara Ramadhani Nugroho, Dr. drg. Dyah Irnawati, MS.; Dr. drg. Harsini, MS., Pengaruh Lama Kontak Resin Komposit Nanofiller dalam Minuman Kopi-Lemon Terhadap Perubahan Warna, https://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/249071

Author: Rizky B. Hendrawan | Photo: Freepik

Tags

Share News

Related News
10 December 2025

Mahasiswa FKG UGM Raih Juara 2 di International Dental Quiz di Universitas Syiah Kuala, Aceh

10 December 2025

FKG UGM ke ‘Kota Bengawan’, Kawal Persiapan Pembukaan Program Studi Dokter Gigi Spesialis Konservasi Gigi FKG UMS

9 December 2025

Perawatan Resesi Gingiva Dengan Teknik Minimal Invasif

en_US