Vitamin dan mineral memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan gigi yang optimal. Kesehatan gigi tidak hanya bergantung pada kebiasaan menyikat gigi atau penggunaan benang gigi, tetapi juga asupan nutrisi yang tepat. Nutrisi yang baik membantu memperkuat struktur gigi, menjaga kesehatan gusi, dan mencegah masalah seperti karies dan penyakit gusi. Salah satu vitamin yang sangat penting adalah vitamin D. Vitamin D memfasilitasi penyerapan kalsium, mineral utama yang membentuk enamel gigi dan tulang rahang. Enamel yang kuat adalah lapisan pertama pertahanan terhadap bakteri dan zat asam yang bisa menyebabkan kerusakan gigi. Ketika kadar kalsium mencukupi, enamel menjadi lebih kuat dan lebih tahan terhadap risiko erosi dan gigi berlubang.
Selain vitamin D, vitamin C juga berperan besar dalam kesehatan gigi, terutama dalam menjaga kesehatan gusi. Vitamin C membantu memperkuat jaringan ikat pada gusi dan mencegah peradangan atau pendarahan yang dapat menyebabkan penyakit gusi. Gusi yang sehat adalah fondasi bagi gigi yang kokoh, dan vitamin C membantu menjaga integritas jaringan gusi, sehingga gigi tetap kuat dan tidak mudah goyah. Sumber vitamin C dapat ditemukan dalam buah-buahan seperti jeruk, stroberi, dan kiwi, serta sayuran seperti brokoli dan paprika.
Mineral lainnya yang berperan penting dalam kesehatan gigi adalah fosfor. Fosfor bekerja bersama kalsium untuk membentuk dan memperkuat struktur gigi dan tulang. Selain itu, magnesium juga berperan dalam menjaga keseimbangan kalsium dan fosfor di dalam tubuh. Ketika kadar magnesium tercukupi, penyerapan kalsium dan fosfor menjadi lebih optimal, membantu menjaga gigi tetap kuat. Fosfor dapat ditemukan dalam makanan seperti ikan, daging, dan kacang-kacangan, sementara magnesium banyak terdapat pada kacang almond, sayuran hijau, dan biji-bijian.
Baru-baru ini, sekelompok mahasiswa UGM yang tergabung dalam tim Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Riset Eksakta (PKM-RE) melakukan penelitian terkait topik tersebut. Mereka adalah Natalia Gabriella Suryawibowo, Tiara Ayu Fitrah Haida, Hesya Nurulum Yunitasari, dan Moh. Burhannudin (Kedokteran Gigi) serta Deta Stephanie Purba (Farmasi). Mereka berhasil menciptakan nanospray dari kombinasi cangkang bekicot (Achatina fulica) dan jahe merah (Zingiber officinale var. rubrum) sebagai agen remineralisasi gigi dan antibakteri terhadap bakteri penyebab demineralisasi gigi. Hasil penelitian ini dikembangkan di bawah bimbingan Dr. drg. Archadian Nuryanti, M.Kes, dosen Departemen Biomedia FKG UGM.
Penemuan ini menunjukkan potensi kombinasi bahan alami dalam mendukung kesehatan gigi. Penggunaan nanospray dari cangkang bekicot dan jahe merah menawarkan pendekatan baru dalam remineralisasi gigi, yang berarti membantu memperkuat enamel serta melindungi gigi dari risiko kerusakan. Inovasi ini bukan hanya memperkaya pilihan agen remineralisasi tetapi juga menjadi bukti bahwa nutrisi dari alam dapat berperan besar dalam perawatan gigi. Dengan memperhatikan asupan vitamin dan mineral, serta didukung oleh inovasi semacam ini, kesehatan gigi dapat terjaga secara lebih menyeluruh, mendukung gigi dan gusi yang sehat sejak dini hingga usia dewasa.
Dengan memahami peran vitamin dan mineral dalam kesehatan gigi dan inovasi nano spray tersebut, mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) utamanya tujuan ke-3 tentang kesehatan yang baik dan kesejahteraan, tujuan ke-4 tentang pendidikan yang berkualitas serta tujuan ke-9 tentang industri, inovasi, dan infrastruktur.
Penulis : Rizky B. Hedrawan | Foto : Freepik