News

/

Artikel, Latest News

Peran Bioaktif pada Material Konservasi Gigi

Dalam konservasi gigi, tujuan utama adalah memelihara jaringan gigi sehat sebanyak mungkin, mencegah demineralisasi lebih lanjut, dan memperpanjang umur restorasi. Salah satu inovasi dalam bidang material gigi adalah penerapan material bioaktif, yaitu material yang tidak hanya pasif (“mengisi”) tetapi juga mampu berinteraksi dengan lingkungan biologis gigi, misalnya melepaskan ion, mendukung remineralisasi, serta memiliki efek antibakteri.

Salah satu penelitian yang dilakukan oleh Alifia Anandiza F, dengan bimbingan Dr. drg. Tri Endra Untara, M.Kes., Sp.KG(K) dan Dr. drg. Wignyo Hadriyanto, M.S., Sp. KG(K) berjudul “Peran Bioactive Glass Sebagai Bahan Pengisi Dalam Resin Komposit terhadap Remineralisasi dan Antibakteri”, yang mengkaji bagaimana bioactive glass dapat memperbaiki kinerja restorasi komposit. 

Bioactive Glass dalam Konteks Material Gigi

Bioactive glass (BAG) pertama kali diperkenalkan oleh Larry L. Hench, dan sejak itu dikenal sebagai material bioaktif yang dapat berinteraksi dengan cairan tubuh (misalnya saliva) untuk melepaskan ion-ion (kalsium, fosfat, silikat) yang mendukung pembentukan mineral baru serta memperbaiki ikatan permukaan restorasi. 

Dalam penelitian tersebut, bioactive glass digunakan sebagai bahan pengisi (filler) dalam resin komposit. Tujuannya agar restorasi tidak hanya mengisi rongga karies, tetapi juga aktif dalam remineralisasi struktur gigi di sekitar restorasi, membantu mencegah kerusakan lebih lanjut, serta efek antibakteri, yaitu menghambat pertumbuhan bakteri yang bisa menyebabkan karies sekunder di tepi restorasi. 

Penelitian ini menyimpulkan bahwa penambahan bioactive glass dalam resin komposit dapat memberikan sifat antibakteri dan mendorong proses remineralisasi pada gigi, sehingga dapat membantu mencegah karies sekunder pada restorasi. 

Mekanisme Kerja Material Bioaktif di Restorasi Gigi

Berikut beberapa mekanisme bagaimana material bioaktif dapat mendukung konservasi gigi:

  1. Pelepasan Ion (Ca², PO₄³, Si⁴)
    Ketika restorasi berinteraksi dengan saliva atau cairan di rongga mulut, bioactive glass melepaskan ion-ion tersebut yang kemudian membantu pembentukan hidroksiapatit atau mineral serupa di sekitar batas restorasi.
  2. Pembentukan Lapisan Mineral Permukaan
    Ion-ion yang dilepaskan dapat membentuk lapisan mineral baru di permukaan gigi/restorasi, memperkuat ikatan dan mengisi mikrocelah (microleakage) potensial.
  3. Efek Antibakteri / Hambatan Colonisasi Bakteri
    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bioactive glass bisa menciptakan kondisi lokal yang kurang menguntungkan bagi pertumbuhan bakteri (misalnya pH lokal meningkat atau konsentrasi ion tertentu) sehingga mengurangi pembentukan biofilm di sekitar tepi restorasi. PMC+1
  4. Self-healing / Reparatif Mikro
    Jika terjadi demineralisasi lokal ringan di sekitar restorasi, ion dari material bioaktif dapat membantu memperbaiki area tersebut (remineralisasi) tanpa harus mengganti restorasi secara menyeluruh.

Keunggulan & Tantangan Praktis

Advantages of Dental Bridges

  • Restorasi menjadi lebih “aktif”, bukan hanya pasif mengisi.
  • Potensi lebih rendah untuk terjadinya karies sekunder jika mikrocelah terbentuk.
  • Meningkatkan umur restorasi dan kesehatan jaringan sekitar.
  • Daya adaptasi terhadap perubahan pH rongga mulut.

Tantangan & Pertimbangan

  • Penambahan filler bioaktif kadang mengurangi kekuatan mekanik komposit jika persentasenya terlalu tinggi (trade-off antara bioaktivitas vs kekuatan).
  • Stabilitas jangka panjang: kemampuan melepaskan ion perlahan dalam rentang waktu lama harus diuji.
  • Kompatibilitas dengan resin matriks dan ikatan adhesif: tidak semua kombinasi cocok.
  • Potensi degradasi atau pengaruh terhadap warna restoratif (estetika).

Implikasi Klinis dan Arah Masa Depan

  • Material komposit generasi baru yang mengandung bioactive glass bisa menjadi pilihan restoratif unggulan terutama di area dengan risiko karies sekunder tinggi (misalnya batas restorasi dekat gingiva).
  • Kombinasi bioaktif dengan nanoteknologi atau partikel cerdas (smart fillers) bisa meningkatkan respons terhadap kondisi mulut yang berubah (misalnya makanan asam, bakteri tinggi).
  • Uji klinis jangka panjang sangat diperlukan untuk membuktikan bahwa restorasi bioaktif memang lebih tahan lama dibanding komposit klasik.

***

Material bioaktif, khususnya bioactive glass sebagai filler dalam resin komposit, memiliki peran penting dalam restorasi gigi konservatif. Dengan kemampuannya melepaskan ion, mendukung remineralisasi, dan memberikan efek antibakteri, restorasi tidak hanya menutup kerusakan tetapi juga memperkuat jaringan gigi di sekitar tepian restorasi. Studi “Peran Bioactive Glass Sebagai Bahan Pengisi Dalam Resin Komposit terhadap Remineralisasi dan Antibakteri” menunjukkan bahwa penambahan bioactive glass meningkatkan potensi restoratif dari sisi biologis. 

References
ALIFIA ANANDIZA F, Dr. drg. Tri Endra Untara, M.Kes., Sp.KG(K); Dr. drg. Wignyo Hadriyanto, M.S., Sp. KG(K), The Role of Bioactive Glass as a Filler in Resin Composites on Remineralization and Antibacterial Effects, https://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/218755

Author: Rizky B. Hendrawan | Photo: Freepik

Tags

Share News

Related News
4 December 2025

Desain Restorasi Komposit Estetik

3 December 2025

Belajar dari Para Maestro Implant Dunia: Kisah Perjalanan Ilmiah Departemen Periodonsia FKG UGM di The 8th Indonesian Symposium of Implant Dentistry (ISID 8)

3 December 2025

Dua Dekade Berlalu, Alumni FKG UGM Angkatan 2005 Pulang ke Kampus: Serahkan Donasi Pendidikan & Tanam Pohon

en_US