Maloklusi kompleks—seperti overjet ekstrim, crossbite posterior, rotasi gigi berat, abrasi oklusal, dan kasus ekstraksi kombinasi—menjadi tantangan besar dalam ortodontia. Alat ortodontik fixed (bracket dan archwire) tetap menjadi tulang punggung dalam manajemen kasus kompleks karena kontrol gaya yang lebih baik dibanding alat lepasan.
Dalam beberapa dekade terakhir, inovasi adjuvan pada terapi fixed muncul untuk mempercepat pergerakan gigi, memodulasi respon tulang alveolar, dan mengurangi durasi perawatan. Salah satu intervensi yang diteliti adalah injeksi lokal Platelet Rich Fibrin (PRF) dan variantnya advanced PRF (a-PRF) ke area gingiva/sulkus sebagai upaya meningkatkan remodeling tulang selama pergerakan gigi.
Pemahaman Dasar: Gaya dan Remodelling Tulang pada Alat Fixed
Untuk mencapai pergerakan gigi yang efektif dalam kasus kompleks, beberapa prinsip harus diperhatikan:
- Kontrol Gaya & Gaya Terukur
Alat fixed memungkinkan pemberian gaya terkontrol ke gigi . Pengaturan busur (archwire), penggunaan torque, loop, bend, dan modifikasi sekunder sangat krusial. - Respon Biologis Alveolar
Pergerakan gigi melibatkan resorpsi tulang di sisi tekanan dan formasi tulang di sisi tarik. Kecepatan dan efisiensi proses ini menjadi pembatas alami. - Anchorage & Kontrol Efek Samping
Kasus kompleks sering memerlukan anchorage tambahan (misalnya mini implant / TADs) untuk menghambat pergerakan gigi yang tidak diinginkan. - Intervensi Biologis
Untuk mempercepat atau memfasilitasi remodeling jaringan, injeksi lokal bahan seperti PRF/a-PRF menjadi salah satu strategi tambahan.
Penelitian PRF / a-PRF sebagai Intervensi Tambahan
Dalam penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa FKG UGM, Marshanti Emmadita, dengan bimbingan Dr. drg. Cendrawasih Andusyana Farmasyanti, M.Kes. Sp.Ort(K) dan drg. Yanuarti Retnaningrum, Sp.Ort (K) dengan judul “Pengaruh Injeksi Intrasulkular Platelet Rich Fibrin dan Advanced-Platelet Rich Fibrin terhadap pergerakan gigi ortodonti pada kelinci”, ditemukan bahwa injeksi PRF dan a-PRF ke dalam sulkus gingiva dapat meningkatkan proses remodeling tulang selama ortodontia. (Penelitian ini menjadi dasar teoritis penting).
Penemuan utama: penggunaan a-PRF menunjukkan efek mempercepat remodeling dan potensi meningkatkan kecepatan pergerakan gigi dibanding hanya PRF biasa. Hal ini menunjukkan bahwa terapi biologis lokal dapat menjadi pelengkap manajemen alat fixed di kasus kompleks.
Strategi Manajemen Kasus Kompleks dengan Fixed + Biologi
Berikut langkah-langkah strategis yang dapat dipertimbangkan:
- Evaluasi Awal Menyeluruh
- Analisis cephalometric, model cetak/digital, digital scan
- Perencanaan gaya, pemilihan anchor, dan sequensi perawatan
- Pertimbangkan kondisi periodontal, kesehatan gigi, dan kemungkinan modifikasi biologis
- Desain Gaya Orthodontic Fixed
- Gunakan bracket slot besar (misalnya 0.022″), loop/archwire khusus, torque control
- Kontrol bent (bend) dan sequencing agar gerakan kompleks (rotasi, tipping, translasi) lebih terarah
- Kombinasikan dengan TADs / mini-implant jika perlu untuk anchorage kuat
- Intervensi Biologis Lokal (PRF / a-PRF)
- Injeksi intrasukular / intrasulkular PRF atau a-PRF di area akar yang akan dipindahkan
- Tujuan: mempercepat remodeling tulang alveolar, mengurangi waktu perawatan
- Sebagai tambahan, monitoring biomarker (misalnya ALP, RANKL / OPG) dapat membantu menilai efektivitas
- Monitoring & Penyesuaian Dinamis
- Kontrol berkala untuk secara adaptif merespons perubahan jaringan
- Jika respon lambat, pertimbangkan injeksi ulang atau perubahan gaya
- Pastikan kontrol hygiene mulut agar intervensi biologis tidak terganggu oleh inflamasi
- Pemeliharaan Stabilitas (Retention)
- Setelah perawatan aktif, gunakan retainer untuk menjaga posisi gigi
- Pantau relapse, terutama pada gigi yang mengalami gerakan ekstrim
Tantangan dan Catatan Praktis
- Biaya dan Teknik: Intervensi biologis seperti PRF/a-PRF memerlukan material dan teknik ekstra, bisa menambah biaya dan kompleksitas perawatan.
- Variabilitas Individu: Respon jaringan biologis berbeda antar individu; efek PRF mungkin lebih besar pada tulang dengan kapasitas remodeling baik.
- Frekuensi Injeksi: Satu injeksi mungkin tidak cukup; penelitian menunjukkan perlu injeksi ulang agar efek terus terjaga.
- Efek samping & Keamanan: Pemeriksaan keamanan, inflamasi lokal, dan kemungkinan komplikasi harus diperhatikan.
- Bukti Klinis pada Manusia: Penelitian pada hewan (kelinci) menyediakan dasar biologis, tetapi perlu penelitian klinis manusia untuk konfirmasi efektivitas pada kasus maloklusi kompleks.
***
Manajemen maloklusi kompleks dengan alat orthodontic fixed tetap memerlukan keahlian biomekanik dan perencanaan gaya yang matang. Namun, kombinasi intervensi biologis lokal seperti injeksi PRF atau a-PRF menunjukkan potensi untuk mempercepat remodeling tulang dan meningkatkan efisiensi perawatan. Penelitian pada hewan memberikan landasan penting, tetapi konfirmasi klinis pada manusia masih dibutuhkan agar metode ini dapat diadopsi secara luas di kasus ortodontia kompleks.
References
Marshanti Emmadita, Dr. drg. Cendrawasih Andusyana Farmasyanti, M.Kes.Sp.Ort(K), drg. Yanuarti Retnaningrum, Sp.Ort (K), PENGARUH INJEKSI INTRASULKULAR PLATELET RICH FIBRIN DAN ADVANCED-PLATELET RICH FIBRIN TERHADAP KADAR RECEPTOR ACTIVATOR OF NUCLEAR FACTOR-Kappa Beta LIGAND (Kajian pergerakan gigi ortodonti pada kelinci Oryctolagus cunniculus), https://etd.repository.ugm.ac.id/home/detail_pencarian_downloadfiles/1424218
Author: Rizky B. Hendrawan | Photo: Freepik