Kesehatan gigi dan mulut memainkan peran penting dalam kualitas hidup lansia. Di usia lanjut, berbagai masalah kesehatan gigi, seperti gigi berlubang, radang gusi, dan kehilangan gigi, menjadi tantangan yang umum dihadapi. Masalah-masalah ini dapat memengaruhi kemampuan lansia untuk mengunyah makanan dengan baik, yang pada gilirannya berdampak pada asupan nutrisi. Jika lansia kesulitan mengunyah, mereka cenderung menghindari makanan keras atau berserat seperti buah dan sayuran, sehingga berisiko mengalami kekurangan gizi.
Selain masalah fisik, kondisi gigi yang buruk juga dapat mempengaruhi aspek psikologis lansia. Banyak lansia yang merasa tidak percaya diri saat berbicara atau tersenyum karena kondisi gigi mereka, yang dapat menghambat interaksi sosial dan menyebabkan isolasi diri. Perasaan malu ini dapat mengurangi kualitas hidup mereka secara keseluruhan, bahkan berkontribusi pada peningkatan risiko depresi.
Kesehatan gigi yang buruk juga dapat memperburuk kondisi medis lainnya yang sering dialami lansia, seperti diabetes dan penyakit jantung. Infeksi atau peradangan pada gusi dapat meningkatkan risiko komplikasi kesehatan, terutama pada mereka yang sudah memiliki kondisi medis kronis. Oleh karena itu, pemeriksaan gigi secara rutin dan perawatan mulut yang tepat sangat penting untuk menjaga kesehatan lansia secara keseluruhan.
Melalui perawatan yang tepat, seperti penggunaan gigi tiruan bagi yang telah kehilangan gigi, serta edukasi tentang cara menjaga kebersihan mulut, lansia dapat mempertahankan fungsi oral mereka. Dengan demikian, kesehatan gigi yang baik tidak hanya meningkatkan kemampuan makan dan gizi tetapi juga memperbaiki aspek psikologis dan sosial, yang berujung pada peningkatan kualitas hidup secara menyeluruh. Hal ini turut mendukung Tujuan Pembangunan Berkelannjutan (SDGs). Khususnya SDGs tujuan ke-3 yaitu Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan.
Penulis: Rizky B. Hendrawan | Foto: Freepik
