Proses klorinasi pada air minum merupakan langkah penting untuk memastikan keamanan konsumsi dengan mencegah penyebaran penyakit yang ditularkan melalui air, seperti kolera. Proses ini efektif membunuh bakteri dan patogen lainnya, tetapi memiliki potensi efek samping, terutama terhadap kesehatan manusia, termasuk kesehatan gigi dan mulut.
Bagaimana Klor Memengaruhi Gigi?
Klor dalam air bereaksi dengan bahan organik, menghasilkan produk sampingan seperti trihalometana (THM) yang telah dikaitkan dengan potensi risiko kesehatan tertentu. Meskipun air minum yang diklorinasi aman dalam kadar tertentu, beberapa laporan menunjukkan bahwa paparan jangka panjang terhadap produk sampingan ini dapat memengaruhi enamel gigi, terutama pada anak-anak yang giginya sedang berkembang
Selain itu, klorin dapat mengubah pH air, menjadikannya lebih asam. Tingkat keasaman yang meningkat dapat melemahkan enamel gigi, membuatnya lebih rentan terhadap kerusakan akibat bakteri. Meski begitu, efek ini cenderung minimal pada individu yang menjaga kebersihan gigi secara teratur.
Manfaat Klor dan Langkah Pencegahan
Walaupun ada kekhawatiran mengenai efek samping, manfaat penggunaan klorin jauh lebih besar dalam mencegah penyakit serius. Untuk meminimalkan risiko, sangat penting bagi konsumen untuk:
- Menggunakan filter air untuk mengurangi klorin dan produk sampingannya sebelum dikonsumsi.
- Menyikat gigi secara teratur dengan pasta gigi yang mengandung fluoride, yang membantu memperkuat enamel gigi.
- Berkonsultasi dengan dokter gigi untuk evaluasi jika gigi menunjukkan tanda-tanda sensitivitas atau kerusakan.
***
Meskipun air minum yang mengandung klorin memberikan perlindungan signifikan terhadap penyakit menular, penting untuk memahami potensi dampaknya pada kesehatan gigi. Dengan langkah pencegahan yang tepat, risiko ini dapat diminimalkan tanpa mengurangi manfaat utamanya. Hal ini turut mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) tujuan ke-3 Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan dan tujuan ke-6 Air Bersih dan Sanitasi.
Author: Rizky B. Hendrawan | Photo: Freepik