News

/

Artikel, Latest News

Penatalaksanaan Ameloblastoma: Bedah Konservatif vs Radikal

Ameloblastoma adalah tumor odontogenik jinak namun agresif yang sering menyerang rahang (mandibula atau maksila). Karena sifatnya yang invasif dan potensi residen sisa tumor, pilihan metode bedah sangat penting dalam menentukan hasil klinis dan kualitas hidup pasca operasi. Dua pendekatan utama adalah bedah radikal (resection / reseksi segmental) dan bedah konservatif, salah satunya melalui metode dredging tahap 1.

Deskripsi Kasus

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa FKG UGM, Marsono dengan bimbingan Prof.Dr.drg. Setyo Harnowo, Sp.BM.,FICD.  tersebut dijelaskan dua kasus ameloblastoma mandibula:

  • Kasus 1 melibatkan seorang laki-laki usia 36 tahun yang menjalani tindakan reseksi segmental mandibula kiri, yang disertai rehabilitasi dengan pembuatan rahang artifisial menggunakan Bridging Plate dan autograft dari tulang iga (costae). Setelah sekitar satu tahun, timbul fistel pada regio simfisis dan angulus mandibula kiri yang memerlukan operasi ulang.
  • Kasus 2 melibatkan seorang wanita usia 43 tahun yang menjalani metode konservatif, dredging tahap 1, yaitu enukleasi tumor dan pemeriksaan histopatologis tanpa melakukan reseksi besar. Hasil sementara terlihat baik, tetapi masih diperlukan tindakan lanjutan agar sisa-sisa tumor dapat diangkat secara menyeluruh.

Perbandingan Strategi: Radikal vs Konservatif

Berikut ini perbandingan aspek-penting antara dua metode yang digunakan dalam kasus tersebut:

AspectBedah Radikal (Reseksi Segmental)Bedah Konservatif (Dredging Tahap 1)
Pengangkatan Seluruh Tumor dan Margin AmanLebih memungkinkan menghilangkan seluruh tumor karena reseksi besar, margin lebih lebar.Lebih berisiko sisa tumor jika tidak dilakukan secara menyeluruh; memerlukan pembedahan ulang jika terdapat residu.
Struktur Rahang & EstetikaPerlu rekonstruksi besar (autograft, bridging plate) untuk mengembalikan bentuk rahang; risiko lebih besar terhadap deformitas dan komplikasi.Mempertahankan sebagian besar struktur rahang; risiko deformitas lebih kecil jika berhasil, tetapi hasil akhir mungkin kurang ideal jika sisa tumor tidak terangkat.
Masa Pemulihan dan KomplikasiPemulihan lebih panjang dan lebih kompleks; kasus fistel muncul sebagai komplikasi pada kasus reseksi setelah satu tahun dalam laporan tersebut.Pemulihan mungkin lebih cepat dan invasifitas lebih rendah; pada kasus dredging, hasil awal baik namun masih membutuhkan kontrol ketat dan kemungkinan operasi ulang.
Kebutuhan RehabilitasiHarus ada rekonstruksi struktural besar: penggunaan plate, graft tulang, mesh.Kurang kebutuhan akan bahan rekonstruksi berat jika konservatif berhasil; namun tetap perlu observasi dan tindakan lanjutan bila tumor sisa.

Pertimbangan Klinis dalam Memilih Metode

Beberapa pertimbangan yang muncul dari laporan tersebut:

  • Ukuran dan lokasi tumor: Tumor besar atau yang telah merusak struktur tulang penting mungkin lebih cocok dirawat dengan reseksi.
  • Potensi residu tumor: Dalam metode konservatif seperti dredging tahap 1, residu tumor harus sangat diperhatikan, karena sisa jaringan tumor dapat menyebabkan kekambuhan.
  • Kemampuan rekonstruksi: Bila reseksi dilakukan, fasilitas dan keahlian untuk rekonstruksi (graft, plate, mesh) sangat penting untuk memperoleh hasil fungsional dan estetik yang baik.
  • Toleransi pasien terhadap operasi besar: Pasien dengan kondisi umum baik mungkin dapat mentoleransi bedah radikal, tetapi pasien dengan risiko tinggi mungkin lebih cocok dengan pendekatan konservatif.

***

Berdasarkan dua kasus dalam tesis tersebut:

  • Bedah radikal (reseksi segmental) memberikan hasil yang lebih definitif dalam mengangkat seluruh tumor, tetapi lebih invasif, memerlukan rekonstruksi, dan risiko komplikasi lebih besar.
  • Bedah konservatif menggunakan metode dredging tahap 1 dapat menjadi alternatif, terutama jika tumor relatif kecil atau pasien ingin menghindari operasi besar, tetapi memerlukan pengawasan ketat dan kemungkinan operasi ulang untuk mengangkat residu tumor.

References
MARSONO, Prof.Dr.drg. Setyo Harnowo, Sp.BM.,FICD., Tinjauan klinis dan radiologis kasus Ameloblastoma mandibula yang dilakukan tindakan reseksi dan yang dilakukan dengan tindakan metode Dredging tahap 1 :: Laporan kasus, https://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/25235

Author: Rizky B. Hendrawan | Photo: Freepik

Tags

Share News

Related News
4 December 2025

Desain Restorasi Komposit Estetik

3 December 2025

Belajar dari Para Maestro Implant Dunia: Kisah Perjalanan Ilmiah Departemen Periodonsia FKG UGM di The 8th Indonesian Symposium of Implant Dentistry (ISID 8)

3 December 2025

Dua Dekade Berlalu, Alumni FKG UGM Angkatan 2005 Pulang ke Kampus: Serahkan Donasi Pendidikan & Tanam Pohon

en_US