Perkembangan teknologi dalam ortodonti telah memungkinkan penggunaan perangkat penahan sementara (temporary anchorage devices, TADs) yang semakin populer, salah satunya adalah skrup mini (miniscrews) ortodontik. Artikel ini akan membahas keamanan dan efektivitas penggunaan miniscrews dalam perawatan ortodonti, termasuk faktor keberhasilan, risiko yang mungkin muncul, dan pertimbangan klinis.
Sebagai acuan tambahan, digunakan penelitian berjudul “Pengaruh Implantasi Subkutan Logam Kobalt Kromium sebagai Bahan Alternatif Mini Screw Orthodontics terhadap Reaksi Jaringan” yang meninjau potensi bahan alternatif untuk miniscrew.
Latar Belakang
Apa itu Miniscrew Ortodontik?
Miniscrew ortodontik adalah sekrup kecil yang dipasang pada tulang alveolar atau struktur maxillofacial untuk berfungsi sebagai anchorage (penahan gaya) dalam memindahkan gigi tanpa menggantungkan anchorage pada gigi lainnya. Penggunaan alat ini memungkinkan gerakan gigi yang lebih efektif dengan minimnya perpindahan gigi yang tidak diinginkan.
Kegunaan dan Manfaat
- Memberikan anchorage yang stabil sehingga mengurangi gerakan gigi yang tidak diinginkan.
- Memperluas indikasi ortodonti, terutama pada kasus kompleks seperti intrusi molar atau distal movement molar.
- Meningkatkan kontrol arah dan besar gaya selama perawatan ortodonti.
- Mengurangi kebutuhan alat tambahan seperti headgear atau transpalatal arch.
Keamanan Miniscrew
Risiko dan Komplikasi
Walaupun umumnya aman, miniscrew tidak bebas risiko. Komplikasi yang mungkin terjadi antara lain:
- Kerusakan akar gigi atau jaringan periodontal akibat penempatan yang tidak tepat.
- Kegagalan miniscrew akibat pergerakan atau lepasnya sekrup.
- Peradangan jaringan lunak di sekitar miniscrew.
- Potensi fraktur sekrup jika bahan atau teknik pemasangan tidak optimal.
Faktor yang Mempengaruhi Keamanan dan Stabilitas
- Ketebalan kortikal tulang di lokasi pemasangan memengaruhi stabilitas awal.
- Teknik pemasangan dan pemilihan lokasi yang tepat dapat menghindari cedera pada akar gigi, sinus maksila, atau saraf.
- Desain dan diameter sekrup, serta pengalaman operator, berperan penting terhadap keberhasilan.
- Kebersihan mulut pasien berpengaruh terhadap risiko infeksi dan peradangan.
Efektivitas Miniscrew dalam Perawatan Ortodonti
Bukti Efektivitas
- Miniscrew terbukti memberikan anchorage yang lebih stabil dibandingkan metode konvensional.
- Penggunaan miniscrew efektif dalam intrusi molar, distal movement, dan retraction gigi anterior.
- Metode pemasangan dengan panduan (guided insertion) dapat meningkatkan akurasi dan menurunkan risiko kegagalan.
Kapan Miniscrew Sangat Disarankan
- Pada kasus yang membutuhkan anchorage absolut.
- Untuk perawatan ortodonti kompleks yang memerlukan kontrol gerakan gigi yang tinggi.
- Ketika metode konvensional tidak memberikan hasil anchorage yang memadai.
Keterbatasan Efektivitas
- Tidak semua kasus berhasil tanpa komplikasi; kegagalan awal dapat memperpanjang waktu perawatan.
- Memerlukan pemeliharaan kebersihan mulut yang baik.
- Efektivitas bergantung pada pemilihan kasus, teknik, dan pengalaman klinisi.
Bahan Alternatif dan Penelitian Lokal
Penelitian yang dilakukan oleh Dr. drg. Ananto Ali Alhasyimi, MDSc, Sp. Ort, Subsp.DDTK(K), Prof. Dr. drg. Siti Sunarintyas, M.Kes. dan Prof. dr. Marsetyawan HNE, M.Sc. Ph.D. berjudul “Pengaruh Implantasi Subkutan Logam Kobalt Kromium sebagai Bahan Alternatif Mini Screw Orthodontics terhadap Reaksi Jaringan” menunjukkan bahwa bahan Kobalt-Kromium memiliki potensi sebagai bahan alternatif untuk miniscrew ortodontik. Aspek biokompatibilitas menjadi perhatian penting karena bahan ini harus tidak menimbulkan reaksi jaringan yang merugikan.
Hal ini menegaskan bahwa keberhasilan tidak hanya bergantung pada teknik, tetapi juga pada pemilihan bahan yang tepat agar aman bagi jaringan pasien.
Pertimbangan Klinis dan Praktis
- Sebelum pemasangan: lakukan evaluasi radiografis, idealnya dengan CBCT, untuk menentukan lokasi yang aman.
- Diskusi dengan pasien: jelaskan manfaat, risiko, dan kebutuhan perawatan lanjutan.
- Teknik pemasangan: lakukan dengan sterilitas tinggi, sudut dan kedalaman tepat, serta pemilihan ukuran sekrup yang sesuai.
- Monitoring: pantau kondisi jaringan, stabilitas sekrup, dan kebersihan mulut pasien.
- Rencana cadangan: jika terjadi kegagalan miniscrew, siapkan alternatif lokasi atau metode anchorage lain.
***
Penggunaan miniscrews ortodontik merupakan inovasi penting dalam bidang ortodonti yang memberikan kontrol lebih baik terhadap pergerakan gigi dan meningkatkan efektivitas perawatan. Jika dilakukan dengan teknik yang benar, bahan yang biokompatibel, dan pemeliharaan yang baik, miniscrew terbukti efektif dan aman. Penelitian mengenai bahan Kobalt-Kromium sebagai alternatif bahan miniscrew menunjukkan pentingnya perhatian terhadap aspek biokompatibilitas dalam menunjang keberhasilan jangka panjang. Dengan demikian, keputusan untuk menggunakan miniscrew harus mempertimbangkan manfaat klinis, keamanan pasien, serta kesiapan pemantauan jangka panjang.
References
Dr. drg. Ananto Ali Alhasyimi, MDSc, Sp. Ort, Subsp.DDTK(K), Prof. Dr. drg. Siti Sunarintyas, M.Kes. ; Prof. dr. Marsetyawan HNE, M.Sc. Ph.D., PENGARUH IMPLANTASI SUBKUTAN LOGAM KOBALT KROMIUM SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF MINI SCREW ORTHODONTICS TERHADAP REAKSI JARINGAN, https://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/238076
Author: Rizky B. Hendrawan | Photo: Freepik