Workshop drg. Hendargo Agung Pribadi, Sp.KG di FKG UGM mengajak memahami makna mendalam dari perawatan endodontik yang presisi dan manusiawi
Bagi sebagian orang, gigi yang nyeri parah sering dianggap “tidak berguna lagi” dan harus segera dicabut. Namun di balik pandangan itu, ada seni dan ilmu penyelamatan yang luar biasa, seni yang berusaha menjaga kehidupan dari dalam gigi itu sendiri. Inilah makna yang diangkat dalam workshop drg. Hendargo Agung Pribadi, Sp.KG di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada, yang membahas tentang root canal treatment atau perawatan saluran akar gigi,12 Oktober 2025. Workshop yang dibawakan oleh drg. Hendargo Agung Pribadi, Sp.KG ini juga terselenggara melalui kerja sama antara Fakultas Kedokteran Gigi UGM melalui iDSDC (Intedisciplinary Dentistry Skills and Development Center) dan KAKGIGAMA (Keluarga Alumni Kedokteran Gigi UGM). Kolaborasi ini menjadi wujud nyata komitmen FKG UGM untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia di bidang kesehatan gigi melalui pelatihan berbasis ilmiah dan praktik langsung.
“Kita bukan hanya memperbaiki gigi, tapi menjaga kehidupan kecil di dalamnya agar tetap berfungsi,” — drg. Hendargo Agung Pribadi, Sp.KG
Mengapa Gigi yang Sakit Masih Layak Diselamatkan
drg. Hendargo menjelaskan bahwa tujuan utama endodontic treatment adalah mencegah dan mengobati apical periodontitis, yaitu peradangan pada ujung akar gigi yang sering disebabkan oleh infeksi bakteri dari pulpa. Prosedur ini memungkinkan gigi yang sakit tetap dipertahankan dalam rongga mulut tanpa harus dicabut, sehingga fungsi mengunyah, estetika, dan struktur rahang tetap terjaga. Menurutnya, keberhasilan perawatan saluran akar tidak hanya bergantung pada keterampilan teknis, tetapi juga pada diagnosis yang tepat dan rasa empati terhadap pasien yang datang dengan ketakutan. “Pasien datang bukan hanya membawa rasa sakit, tapi juga rasa takut. Kita harus tenang agar mereka ikut tenang,” tambahnya.
Presisi dan Tahapan yang Saling Terhubung
Workshop ini mengulas “endodontic triad” — tiga aspek penting dalam keberhasilan perawatan saluran akar:
- Diagnosis dan akses yang tepat,
- Pembersihan dan pembentukan saluran (cleaning & shaping), serta
- Penutupan sempurna (obturation & sealing).
Setiap tahapan saling terkait, layaknya harmoni dalam sebuah orkestra medis. Kesalahan kecil di awal, seperti akses yang tidak tepat atau isolasi yang kurang baik, bisa berdampak pada kegagalan jangka panjang. Dalam paparannya, drg. Hendargo menampilkan data dari International Endodontic Journal (Gulabivala et al., 2023) yang menunjukkan bahwa perawatan dengan akses dan isolasi sempurna memiliki tingkat keberhasilan hingga lebih dari 90% dalam dua tahun.
Ketelitian dan Ketulusan
Di sela pembahasan teknis, drg. Hendargo menekankan bahwa seni dalam endodontik adalah kesabaran. Perawatan ini memerlukan waktu, ketelitian, dan ketulusan — karena yang dikerjakan bukan sekadar jaringan mati, melainkan ruang kehidupan yang kecil dan rumit.
“Saat kita menyelamatkan satu gigi, kita sebenarnya sedang menjaga keseimbangan tubuh secara keseluruhan. Tidak ada yang kecil dalam pekerjaan ini.” Bagi para peserta workshop, pernyataan itu menjadi pengingat bahwa di balik tindakan klinis yang presisi, ada nilai kemanusiaan yang besar: menghargai kehidupan, sekecil apa pun bentuknya.
Dari Klinik ke Filosofi Hidup
Workshop ini bukan hanya pelatihan tentang teknik root canal, tetapi juga refleksi tentang tanggung jawab seorang dokter gigi terhadap rasa dan makna pekerjaan mereka. Bahwa setiap tindakan, sekecil apa pun, bisa menjadi bentuk pengabdian — menjaga agar sesuatu yang tampak “tidak berguna” tetap memiliki harapan.Perawatan saluran akar mengajarkan satu hal penting: tidak semua yang sakit harus dibuang, dan tidak semua yang rusak tidak bisa diselamatkan.
Penulis & Foto: Dody Hendro W