Risiko Tersembunyi di Balik Gigi Tiruan yang Tidak Pas
Penggunaan gigi tiruan yang tidak sesuai ternyata bisa membawa lebih banyak masalah daripada solusi. Gigi tiruan yang longgar, terlalu ketat, atau tidak pas dengan struktur mulut dapat menyebabkan berbagai penyakit mulut, mulai dari luka pada gusi hingga infeksi jamur. Meski awalnya hanya terasa tidak nyaman, masalah ini dapat berkembang menjadi kondisi serius yang memengaruhi kualitas hidup. Menurut penelitian oleh drg. Erwan Sugiatno, MS, Sp.Pros(K), Ph.D., drg. M. Th. Esti Tjahjanti, M.Kes., Sp.Pros.(K), dan Prof. Dr. drg. Titik Ismiyati, M.S., Sp.Pros(K), dalam karya ilmiah Bunyi Kliking Karena Pemakaian Gigi Tiruan Sebagian Lepasan Tanpa Oklusi Dengan Vertikal Dimensi Yang Rendah, penggunaan gigi tiruan dengan desain yang tidak optimal juga dapat menyebabkan ketidaknyamanan mekanis seperti bunyi klik atau gangguan fungsi kunyah.
Penyakit yang Sering Dialami
Beberapa penyakit mulut yang kerap muncul akibat gigi tiruan yang tidak sesuai termasuk stomatitis gigi tiruan, yaitu peradangan pada jaringan lunak mulut. Selain itu, pengguna juga rentan terhadap candidiasis, yaitu infeksi jamur yang ditandai dengan bercak putih di mulut. Kondisi ini sering kali diperparah oleh kurangnya kebersihan gigi tiruan dan mulut, sehingga menciptakan lingkungan yang ideal bagi bakteri dan jamur untuk berkembang.
Langkah Pencegahan yang Tepat
Mencegah penyakit mulut akibat gigi tiruan sebenarnya tidak sulit. Langkah pertama adalah memastikan gigi tiruan dibuat dan dipasang oleh tenaga profesional, seperti dokter gigi. Pemilihan bahan yang aman dan desain yang sesuai dengan anatomi mulut menjadi kunci kenyamanan dan kesehatan jangka panjang. Selain itu, membersihkan gigi tiruan secara rutin menggunakan cairan pembersih khusus juga sangat penting untuk mencegah penumpukan bakteri.
Perawatan jika Masalah Sudah Terjadi
Jika penyakit mulut sudah terjadi, segera konsultasikan dengan dokter gigi untuk mendapatkan perawatan yang tepat. Dokter mungkin akan merekomendasikan penggantian gigi tiruan atau perbaikan desainnya. Selain itu, pengobatan dengan obat antijamur atau antibiotik dapat membantu mengatasi infeksi yang terjadi. Selama masa penyembuhan, menjaga kebersihan mulut dan menghindari makanan yang terlalu keras atau pedas sangat dianjurkan.
Pentingnya Edukasi dan Pemeriksaan Rutin
Penggunaan gigi tiruan yang sehat dan nyaman membutuhkan edukasi yang baik dan pemeriksaan rutin ke dokter gigi. Pemeriksaan ini tidak hanya memastikan kondisi gigi tiruan tetap optimal, tetapi juga mendeteksi masalah kesehatan mulut lebih dini. Dengan perawatan yang tepat, pengguna gigi tiruan dapat menjalani kehidupan yang nyaman tanpa harus khawatir dengan risiko penyakit mulut.
Langkah ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) tujuan ke-3 Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan, dengan memastikan kualitas hidup pengguna gigi tiruan tetap terjaga. Tujuan ke-4 Pendidikan Berkualitas yang terwujud melalui edukasi masyarakat tentang pentingnya perawatan gigi tiruan. Selain itu, pemilihan bahan dan desain gigi tiruan yang tepat mendukung tujuan ke-12 Konsumsi dan Produksi yang bertanggung jawab, dengan mendorong penggunaan produk kesehatan yang aman dan berkelanjutan.
Referensi
drg. Erwan Sugiatno, MS, Sp.Pros(K), Ph.D., drg. M. Th. Esti Tjahjanti, M.Kes., Sp.Pros.(K), Prof. Dr. drg. Titik Ismiyati, M.S., Sp.Pros(K), Bunyi Kliking Karena Pemakaian Gigi Tiruan Sebagian Lepasan Tanpa Oklusi Dengan Vertikal Dimensi Yang Rendah, https://journal.ugm.ac.id/mkgi/article/view/78872/35051
Author: Rizky B. Hendrawan | Photo: Freepik