Prosedur pemutihan gigi, atau dikenal sebagai bleaching, menggunakan bahan kimia seperti hidrogen peroksida atau karbamid peroksida untuk menghilangkan noda pada gigi. Meski efektif, prosedur ini sering kali menyebabkan gigi menjadi sensitif. Sensitivitas ini muncul karena bahan kimia yang digunakan membuka pori-pori enamel, sehingga dentin—lapisan dalam gigi yang mengandung saraf—menjadi lebih rentan terhadap rangsangan seperti suhu panas, dingin, atau makanan asam.
Sensitivitas biasanya bersifat sementara, berlangsung sekitar 3–7 hari setelah prosedur. Namun, intensitasnya dapat bervariasi tergantung pada konsentrasi bahan pemutih, durasi aplikasi, dan kondisi awal gigi. Selain itu, prosedur pemutihan juga dapat menyebabkan iritasi pada gusi, erosi enamel, dan, dalam beberapa kasus, kerusakan pada pulpa gigi jika tidak dilakukan dengan hati-hati
Cara Mengurangi Risiko Sensitivitas
- Konsultasi dengan Dokter Gigi: Penting untuk menjalani pemeriksaan sebelum melakukan pemutihan untuk memastikan gigi dan gusi dalam kondisi sehat.
- Gunakan Produk dengan Konsentrasi Rendah: Jika dilakukan di rumah, pilih produk dengan kadar peroksida lebih rendah untuk mengurangi risiko.
- Use Specialized Toothpaste: Setelah pemutihan, pasta gigi untuk gigi sensitif dapat membantu menutup pori-pori enamel yang terbuka.
- Kurangi Paparan Suhu Ekstrem: Hindari makanan dan minuman yang terlalu panas, dingin, atau asam selama beberapa hari setelah prosedur
Dengan perawatan yang tepat, sensitivitas setelah prosedur pemutihan dapat dikelola. Dengan demikian Anda tetap bisa menikmati senyum putih cemerlang tanpa rasa tidak nyaman. Hal ini turut mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) tujuan ke-3 Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan.
Author: Rizky B. Hendrawan | Photo: Freepik