Dara asal daerah Yogyakarta Amadea Phritadevi, Mahasiswa Profesi Dokter Gigi UGM Angkatan 87 memiliki kisah dalam outbound Exchange di Thammasat University.
Awalnya Amadea memperoleh informasi mengenai adanya program outbound student exchange ke Thammasat University melalui pengumuman yang disampaikan oleh Kaprodi Profesi Dokter Gigi, drg. Rurie melalui grup angkatan. Setelah membaca dan mempertimbangkan peluang tersebut, Ia merasa program ini sejalan dengan minatnya untuk memperoleh pengalaman akademis dan klinis di tingkat internasional, sekaligus memperluas wawasan lintas budaya. Oleh karena itu, diputuskan untuk mendaftarkan diri dengan melengkapi seluruh persyaratan administrasi yang diminta. Setelah melalui proses administrasi yang cukup rumit, Amadea akhirnya dipercaya dan diberi kesempatan untuk mengikuti program clinical observartion di Thammasat University. Pengalaman ini merupakan salah satu bentuk pengayaan kompetensi sekaligus memperluas perspektif dalam bidang kedokteran gigi.
Amadea merasa perlu mengikuti outbound exchange ke Thammasat University karena program ini memberikan kesempatan untuk memperluas wawasan akademik sekaligus memperdalam pemahaman klinis dalam konteks internasional. Melalui kegiatan tersebut, Ia dapat mempelajari pendekatan pembelajaran dan pelayanan kedokteran gigi di luar negeri, yang tentu memberikan perspektif berbeda dan bermanfaat untuk meningkatkan kompetensinya sebagai calon dokter gigi. Selain itu, pengalaman ini juga memperkaya keterampilan komunikasi lintas budaya serta membuka jaringan profesional dengan mahasiswa maupun tenaga pengajar dari institusi lain.
Semua hal tersebut menjadi bekal penting bagi saya Amadea untuk berkembang secara akademis, profesional, maupun personal.
Dari pengalaman selama mengikuti outbound exchange di Thammasat University, kegiatan utama yang dijalani Amadea meliputi observasi klinik. Dalam kegiatan tersebut, ia berkesempatan untuk:
- Mempelajari penggunaan alat-alat klinis yang cukup modern, bahkan beberapa di antaranya belum tersedia di FKG UGM.
- Mengamati dan belajar langsung mengenai standar pengelolaan pasien dengan tingkat sterilisasi yang sangat ketat dan terorganisasi.
- Memahami tata kelola pasien serta sistem administrasi pelayanan kesehatan di luar negeri.
- Melihat berbagai kasus klinis yang sering ditemui di sana, sekaligus mempelajari pendekatan mereka dalam menangani kasus tersebut.
- Berlatih memberikan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) kepada pasien dengan metode yang sistematis dan efektif.
Secara keseluruhan, kegiatan tersebut memberikan pengalaman yang sangat berharga karena Amadea dapat membandingkan praktik klinis di Thammasat dengan yang ada di FKG UGM, sekaligus memperluas wawasannya dalam aspek akademis maupun profesional.
Dosen pendamping dari FKG UGM Prof. Dr. drg. Rosa Amalia, M.Kes dan Dr. drg. Rurie Ratna Shantiningsih, M.DSc., Sp.RKG sementara dari Thammasat ada dokter Sirima Kulvanich, DDS, Ph.D.
Penulis: Andri Wicaksono | Foto: Dok. Pribadi Amadea