Tim mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada (FKG UGM) berhasil lolos ke babak final Indonesian Forensic Odontology Student Olympiad (IFOSO) 2025 setelah melalui dua tahap babak eliminasi yang dilaksanakan secara daring pada 5 Mei 2025.
IFOSO merupakan ajang kompetisi tingkat nasional yang menguji pengetahuan mahasiswa kedokteran gigi dalam bidang odontologi forensik. Tahun ini menjadi kali pertama kompetisi ini diselenggarakan oleh Ikatan Odontologi Forensik Indonesia sebagai bagian dari acara simposium tahunan yang akan berlangsung secara luring di Bali.
FKG UGM mengirimkan satu tim yang terdiri dari tiga mahasiswa koas, yaitu Selcaria Istna Datau (Koas 82), Aini Hasibah Ningtyas (Koas 78), dan Amalia Nur Faadiya (Koas 78) dengan didampingi oleh dosen pembimbing Dr. drg. Rini WIdyaningrum, M.Biotech dan drg. Natasza Engela.
Selcaria Istna Datau selaku ketua tim menjelaskan sebelum mencapai final, 22 tim dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia mengikuti dua tahap eliminasi untuk memperebutkan empat tim di babak final. Ia menjelaskan terdapat dua babak eliminasi yang perlu dilalui oleh timnya. Pada babak pertama, mekera harus menyelesaikan menyelesaikan 50 soal pilihan ganda. “Masing-masing dari kita telah bekerja keras untuk dalam mempelajari materi yang akan diujikan sehingga bisa lolos ke babak berikutnya,” kata Selca.
Kemudian pada babak kedua dilakukan undian menentukan lawan tanding. FKG UGM harus menghadapi tim dari Universitas Airlangga (Unair). Kedua tim menyelesaikan 10 soal cepat dan memperoleh skor imbang. “Sempat kaget sama hasilnya ternyata kedua tim dapat skor imbang,” ucap Selca.
Sehingga perlu ada babak tiebreak. Dalam babak ini, FKG UGM akhirnya keluar sebagai pemenang dan berhak melaju ke babak final yang akan diselenggarakan pada 1 Juni 2025 di Universitas Mahasaraswati, Denpasar, Bali.
Motivasi
Motivasi mengikuti lomba berawal dari informasi yang disampaikan oleh drg. Rini Widyaningrum, M. Biotech yang kemudian mengadakan seleksi internal untuk menentukan perwakilan FKG UGM. Ketertarikan terhadap bidang odontologi forensik juga tumbuh secara pribadi dari para anggota tim, terutama karena topik skripsi yang diambil berkaitan langsung dengan materi yang dilombakan.
“Saya merasa bangga dengan mereka. Yang membuat mereka berhasil adalah semangat dan ketekunan. Beberapa anggota tim bahkan sudah menunjukkan minat tinggi terhadap ilmu odontologi forensik sejak awal kuliah,” kata Rini selaku dosen pembimbing.
Menjelang babak final, Selcarian dan tim akan memperoleh pembekalan intensif dari para dosen FKG UGM. Dosen dari Departemen Radiologi Dentomaksilofasial akan memberikan pendalaman materi terkait forensik, sementara Dekan FKG UGM, Prof. drg. Suryono akan membimbing tim dalam pemahaman aspek etikolegal kedokteran gigi yang berkaitan dengan kompetisi.
Keberhasilan ini mencerminkan kualitas akademik dan dedikasi para mahasiswa serta juga menunjukkan komitmen FKG UGM dalam mendukung pengembangan kompetensi mahasiswa di bidang spesifik seperti odontologi forensik.
Penulis: Fajar Budi Harsakti.
