Suasana hangat dan penuh kebanggaan menyelimuti acara Penyematan Residen Baru Program Spesialis Bedah Mulut dan Maksilofasial FKG UGM.
Di ruang yang dipenuhi senyum dan semangat, para calon dokter spesialis memulai babak baru perjalanan akademik mereka.
Ini bukan sekadar seremoni, tetapi awal pengabdian di bidang kesehatan gigi dan mulut yang lebih luas.
Dalam sambutannya, Dr. drg. Julita Hendrartini, M.Kes., Direktur Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) UGM Prof. Soedomo, menegaskan pentingnya peran residen sebagai pelajar sekaligus pelayan masyarakat.
“Menjadi residen berarti menapaki tanggung jawab baru. Di sini bukan sekadar belajar keterampilan klinis, tapi juga menumbuhkan empati dan rasa kemanusiaan dalam setiap tindakan medis,” ujarnya.
Pesan ini menegaskan bahwa pendidikan kedokteran bukan hanya soal keahlian teknis, melainkan juga pembentukan karakter dan kepedulian sosial.
Belajar, Beradaptasi, dan Tumbuh Bersama Perubahan
Sementara itu drg. Pingky Krisna Arindra, Sp.BMM.Subsp.Ped.O.M(K) selaku Ketua Program Studi Bedah Mulut dan Maksilofasial FKG UGM juga memberikan pesan penuh semangat. Ia mengingatkan bahwa menjadi dokter spesialis berarti berkomitmen pada pembelajaran seumur hidup.
“Kami berharap para residen terus belajar, berkolaborasi, dan beradaptasi. Dunia medis terus berubah, dan profesional sejati adalah mereka yang mau tumbuh bersama perubahan,” pesannya penuh makna.
Ketua Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial, drg. Poerwati Soetji Rahajoe, Sp.BMM.Subsp.T.M.T.M.J(K), Ph.D. menekankan nilai kebersamaan dalam proses belajar di lingkungan akademik.
“Tidak ada keberhasilan tanpa kerja sama. Di departemen ini, kita tumbuh bersama sebagai keluarga ilmiah,” ungkapnya.
Pesan kolaborasi ini menjadi pengingat bahwa keilmuan akan berkembang lebih kuat bila dilandasi sinergi dan rasa saling mendukung.
Menikmati Proses, Bukan Hanya Hasil
Puncak inspirasi datang dari Dekan Fakultas Kedokteran Gigi UGM, Prof.drg. Suryono, S.H.,M.M., Ph.D. yang memberikan pesan mendalam kepada para residen baru.
“Proses menjadi dokter spesialis bukan sekadar menunggu hasil. Nikmatilah setiap tahapnya—setiap pembelajaran, tantangan, dan kesempatan berinteraksi. Justru dari proses itulah nilai sejati seorang dokter akan tumbuh,” tuturnya.
Beliau juga menambahkan bahwa pendidikan dokter gigi spesialis harus menjadi bagian dari kontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan bangsa.
Melalui bidang kesehatan gigi dan bedah maksilofasial, para residen ikut mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera) serta SDG 4 (Pendidikan Berkualitas).
Pesan ini sejalan dengan semangat UGM sebagai universitas kerakyatan yang berkomitmen membangun kesehatan dan pendidikan berkualitas untuk masyarakat Indonesia.
Komitmen Baru, Semangat Baru
Acara penyematan residen baru bukan hanya tentang simbol jas putih dan pin.
Di balik itu, tersimpan komitmen untuk belajar, melayani, dan berkontribusi bagi masyarakat melalui ilmu dan empati.
Semangat ini menjadi cerminan misi FKG UGM untuk melahirkan tenaga kesehatan yang unggul, berintegritas, dan berorientasi pada kemanusiaan.
Ketika lagu Himne Gadjah Mada mengalun, para residen berdiri tegak dengan tekad di wajah mereka.
Mereka siap melangkah, membawa ilmu dan hati, menebar manfaat bagi sesama.
Inilah awal perjalanan yang tidak hanya akademis, tetapi juga spiritual dan sosial—sebuah wujud nyata kontribusi FKG UGM dalam mewujudkan SDG 3 dan SDG 4 untuk Indonesia yang lebih sehat dan berdaya.
Refleksi Akhir
Di tengah tantangan dunia medis yang terus berkembang, para residen baru Bedah Mulut dan Maksilofasial FKG UGM berdiri sebagai generasi penerus yang siap mengabdi.
Mereka bukan hanya penerima ilmu, tetapi juga pembawa nilai kemanusiaan, integritas, dan keberlanjutan—nilai-nilai yang menjadi roh Universitas Gadjah Mada.
Dengan langkah tegap dan semangat pengabdian, mereka bersiap menorehkan kisah baru: kisah tentang dokter-dokter muda yang berjuang bukan demi gelar, melainkan demi kehidupan yang lebih sehat, beradab, dan bermakna bagi Indonesia.
Penulis: Dody Hendro W | Foto: Dok. Prodi Spesialis Bedah Mulut dan Maksilofasial