Yogyakarta, 8 Mei 2025 – Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada (FKG UGM) terus menunjukkan komitmennya dalam mengintegrasikan pendidikan akademik dan praktik klinis melalui kolaborasi lintas program studi. Hal ini tampak dalam kegiatan pendampingan pemasangan “Immediate Implant” yang dilaksanakan di Instalasi Bedah Sentral RSGM Prof. Soedomo.
Kegiatan ini merupakan bagian dari sinergi antara Program Studi Doktor Ilmu Kedokteran Gigi dan Program Studi Spesialis Periodonsia, dengan tujuan untuk meningkatkan mutu pelatihan klinis sekaligus memperkaya pemahaman teoretis mahasiswa. Dalam kegiatan ini, hadir drg. Andreas Tjandra, Sp.Perio, FISID, mahasiswa program doktoral FKG UGM dan drg. Kwartarini Murdiastuti, Sp.Perio., Sub.Sp. R.P.I.D (K), Ph.D, selaku dosen program doktoral FKG UGM dan Ketua Program Studi Spesialis Periodonsia yang turut mendampingi prosedur immediete implant.
Prosedur immediate implant kali ini dilakukan oleh para residen program spesialis periodonsia yaitu drg. Wahyu Septian sebagai operator, dengan dibantu oleh drg. Christoper Ernesto Budi, drg. Christian Oliver Wijaya, dan drg. Ratih Sukmanaputri sebagai asisten operator. Seluruh rangkaian operasi berjalan lancar dan menunjukkan respons positif dari pasien.
Immediate implant merupakan teknik pemasangan implan gigi yang dilakukan segera setelah pencabutan gigi, berbeda dengan delayed implant yang baru dilakukan setelah area pencabutan sembuh. Pendekatan ini menawarkan keunggulan dari sisi efisiensi waktu, karena memungkinkan pasien mendapatkan gigi pengganti dalam rentang waktu yang lebih singkat. Namun, teknik ini tidak dapat diterapkan pada semua kasus, sehingga pemilihan pasien yang tepat dan keterampilan operator menjadi faktor kunci keberhasilan.
Pasien akan menjalani masa evaluasi selama empat bulan pasca pemasangan implan, sebelum akhirnya dilakukan pemasangan mahkota prostetik. Tahapan ini penting untuk memastikan integrasi implan dengan tulang dan kesiapan struktur mulut untuk menerima gigi tiruan permanen.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata sinergi antara program pendidikan doktoral dan spesialis dalam memajukan ilmu kedokteran gigi berbasis praktik dan riset. Model kolaborasi seperti ini diharapkan dapat terus dikembangkan untuk mendukung peningkatan kualitas layanan kesehatan gigi di Indonesia, sekaligus menjadi sarana pembelajaran klinis yang komprehensif bagi para mahasiswa.
Penulis: Shinta | Kontributor: Suci Agustina | Foto: Dok. Prodi S3 IKG