Search
Close this search box.

News

/

Latest News, SDG 11, SDG 13, SDG 3, SDG 6

Kenali Parameter Baku Mutu Air Minum

Baku mutu air minum merupakan standar kualitas air yang dirancang untuk menjamin keamanan konsumsi manusia. Standar ini melibatkan berbagai parameter fisik, kimia, biologis, dan radioaktif guna mencegah dampak buruk terhadap kesehatan. Implementasi baku mutu air menjadi kunci untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya terkait air bersih dan sanitasi layak (tujuan ke-6).

Berikut merupakan beberapa parameter utamanya:

Parameter Fisik: Menilai Penampilan dan Kenyamanan

Air minum harus bening, tidak keruh, serta bebas dari rasa dan bau mencurigakan. Tingkat kekeruhan menandakan adanya partikel tersuspensi, seperti lumpur, yang dapat menurunkan kualitas air. Selain itu, suhu air juga diperhatikan, di mana air yang ideal memiliki suhu normal dan nyaman untuk dikonsumsi.

Parameter Kimia: Mengeliminasi Zat Berbahaya

Aspek kimia mencakup pengaturan pH air, yang seharusnya berada pada rentang 6,5–8,5. Air dengan pH netral hingga sedikit basa tidak hanya aman, tetapi juga membantu mencegah korosi pada infrastruktur pipa. Selain itu, kandungan logam berat seperti timbal (maksimum 0,01 mg/L) dan bahan kimia berbahaya seperti pestisida harus berada di bawah ambang batas yang ditetapkan. Zat-zat ini, jika melebihi batas, dapat menyebabkan penyakit kronis seperti kanker atau gangguan saraf.

Parameter Biologis: Melindungi dari Mikroorganisme Berbahaya

Air minum wajib bebas dari bakteri patogen seperti Escherichia coli, Salmonella, serta virus dan protozoa yang dapat menyebabkan penyakit serius, termasuk hepatitis dan diare. Parameter biologis menjadi sangat penting, terutama di daerah dengan akses air bersih terbatas, untuk mencegah penyebaran wabah penyakit.

Parameter Radioaktif: Menjaga dari Risiko Jangka Panjang

Kontaminasi bahan radioaktif seperti radon atau uranium menjadi perhatian khusus karena dapat meningkatkan risiko kanker jika dikonsumsi dalam jangka panjang. Meski kasus ini jarang ditemukan, pemantauan rutin tetap diperlukan.

Regulasi Nasional dan Relevansi SDGs

Di Indonesia, baku mutu air minum diatur melalui Permenkes No. 492/Menkes/Per/IV/2010. Regulasi ini memberikan panduan ketat mengenai ambang batas berbagai kontaminan dalam air minum. Selain melindungi kesehatan, penerapan standar ini mendukung keberlanjutan lingkungan dengan mengelola sumber daya air secara efisien.

***

Dengan begitu, baku mutu air minum berkontribusi langsung pada pencapaian SDGs, terutama pada tujuan ke-6: air bersih dan sanitasi layak. Lebih jauh, hal ini mendukung tujuan ke-3 (kesehatan yang baik), tujuan ke-11 (kota dan komunitas berkelanjutan), serta tujuan ke-13 (aksi terhadap perubahan iklim) melalui pengelolaan air yang lebih baik.

Penerapan baku mutu air minum bukan hanya soal kesehatan, tetapi juga investasi jangka panjang bagi masyarakat dan lingkungan. Dengan kepatuhan terhadap standar yang ditetapkan, keberlanjutan sumber daya air dapat dijaga untuk generasi mendatang.

Penulis: Buana Yaksa & Pram

Tags

Share News

Related News
30 December 2024

Panduan Menyikat Gigi Selama Perawatan Ortodontik

24 December 2024

FKG UGM dan FKG Universiti Malaya Bahas Potensi Kerjasama

21 December 2024

FKG UGM Peringkat 2 Indeks Produktivitas Pengelolaan SINTA

en_US