Kandidiasis oral, atau infeksi jamur di mulut, adalah kondisi di mana terjadi pertumbuhan berlebih dari jamur Candida, terutama Candida albicans. Kondisi ini lebih umum terjadi pada anak-anak, terutama mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti anak dengan Down syndrome. Dalam konteks ini, penting bagi orang tua untuk memahami gejala, penyebab, dan perawatan yang tepat.
Gejala Kandidiasis Oral
Gejala kandidiasis oral dapat bervariasi, tetapi beberapa tanda umum yang perlu diperhatikan oleh orang tua meliputi:
- Lidah dan dinding mulut berwarna putih: Lidah anak mungkin tampak berwarna putih atau berkerak, yang merupakan tanda umum dari infeksi ini.
- Rasa nyeri atau ketidaknyamanan: Anak mungkin mengalami kesakitan saat makan atau menelan.
- Kesulitan makan: Karena rasa nyeri, anak mungkin kehilangan nafsu makan atau menjadi rewel saat makan.
Menurut penelitian oleh mahasiswa FKG UGM, Dhani Indra Permana dengan bimbingan dari Dr. drg. Bernadetta Esti Chrismawaty, M.Kes., MD.Sc. dan Prof. Dr. drg. Dewi Agustina, MD.Sc. MD.Sc. , mengenai profil Candida rongga mulut pada penyandang Down syndrome menunjukkan bahwa anak-anak dengan kondisi ini lebih rentan terhadap infeksi jamur. Hal ini menunjukkan perlunya perhatian ekstra terhadap kesehatan mulut anak-anak dengan kondisi tertentu.
Penyebab Kandidiasis Oral
Kandidiasis oral dapat disebabkan oleh beberapa faktor:
- Sistem Imun yang Lemah: Anak-anak, terutama mereka yang memiliki penyakit kronis atau kondisi medis tertentu, lebih rentan terhadap infeksi.
- Penggunaan Antibiotik: Penggunaan antibiotik dapat mengganggu keseimbangan flora mulut dan memungkinkan Candida berkembang biak.
- Kebersihan Mulut yang Buruk: Kebersihan mulut yang kurang baik dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi jamur.
Pengobatan Kandidiasis Oral
Pengobatan untuk kandidiasis oral pada anak biasanya melibatkan:
- Antijamur: Dokter mungkin meresepkan obat antijamur yang berupa oral atau topical.
- Perawatan Kebersihan Mulut yang Baik: Mengajarkan anak cara menyikat gigi dan menjaga kebersihan mulut untuk membantu mencegah infeksi.
- Diet Seimbang: Memastikan anak mendapatkan nutrisi yang cukup dan menghindari terlalu banyak gula, yang dapat memicu pertumbuhan Candida.
Penelitian lain yang dilakukan oleh mahasiswa FKG UGM, Mira Hidayanti dengan bimbingan drg. Trianna Wahyu Utami, MD.Sc., Ph.D. dan drg. Ruslin, M.Kes, Ph.D. tentang pengaruh konsentrasi asam oleanolat cengkeh (Syzygium aromaticum) terhadap persentase perlekatan Candida albicans menunjukkan bahwa bahan alami seperti asam oleanolat pada cengkeh memiliki kemampuan menghambat perlekatan C. albicans secara in vitro sebagai pengobatan pendukung dalam mengatasi kandidiasis oral .
***
Orang tua perlu waspada terhadap gejala kandidiasis oral dan menjaga kebersihan mulut anak secara rutin. Dengan mengetahui gejala, penyebab, dan pengobatan yang tepat, orang tua dapat membantu anak mereka menghindari komplikasi yang lebih serius. Jika ada keraguan atau gejala yang mengkhawatirkan, tidak ragu untuk berkonsultasi dengan dokter gigi atau profesional kesehatan.
References
Dhani Indra Permana, Dr. drg. Bernadetta Esti Chrismawaty, M.Kes., MD.Sc., Prof. Dr. drg. Dewi Agustina, MD.Sc. MD.Sc., Profil Candida Rongga Mulut Pada Penyandang Down Syndrome Di Sekolah Luar Biasa Negeri 1 Bantul Yogyakarta, https://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/129283
Mira Hidayanti, drg. Trianna Wahyu Utami, MD.Sc., Ph.D., drg. Ruslin, M.Kes, Ph.D., Pengaruh Konsentrasi Asam Oleanolat Cengkeh (Syzygium aromaticum) Terhadap Persentase Perlekatan Candida albicans (Kajian In Vitro), https://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/129239
Author: Rizky B. Hendrawan | Photo: Freepik