Search
Close this search box.

News

/

Latest News, SDG 3

Jadi Pembicara DCU, drg. Yosaphat Bahas Optimalisasi Pemulihan Pasca Bedah Mulut

Seminar Dentistry Collaborative Updates (DCU) kembali diselenggarakan di Auditorium Margono Soeradji, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada (FKG UGM), pada Sabtu (26/10/2024). Dalam seminar ini, drg. Yosaphat Bayu Rosanto, MDSc., Sp.BMM., Subsp.IDM(K), menjadi salah satu pemateri yang membawakan tema “Optimizing Oral Surgery Recovery: Effective Post-operative Care Protocols for Enhanced Recovery”

Acara yang dimoderatori oleh drg. Muhammad Reza Pahlevi, Ph.D., dan dihadiri oleh para mahasiswa, praktisi, serta akademisi di bidang kedokteran gigi ini berfokus pada pembahasan terkait preservasi soket dalam ekstraksi gigi.

drg. Yosaphat membuka pemaparannya dengan menekankan pentingnya preservasi soket atau socket preservation dalam prosedur pencabutan gigi, terutama untuk mendukung pemulihan yang optimal dan mencegah berbagai komplikasi pasca-operasi. 

“Preservasi soket merupakan tanggung jawab semua dokter gigi, bukan hanya spesialis bedah mulut,” ujar drg. Yosaphat dalam paparannya. Ia menambahkan, setiap dokter gigi perlu memahami karakteristik tulang buccal. Selain itu menjaga vaskularisasi selama prosedur pencabutan untuk hasil yang lebih baik.

Selama sesi, drg. Yosaphat juga menjelaskan peran penting palpasi atau perabaan dalam menilai kondisi pergerakan gigi dan tulang di sekitarnya sebelum pencabutan. Dengan teknik ini, dokter dapat memperkirakan kebutuhan dan risiko dalam proses pencabutan gigi. 

“Menjaga sensitivitas saat melakukan ekstraksi adalah hal yang penting,” jelasnya. Ia juga menjelaskan adanya perbedaan teknik yang digunakan dalam pencabutan gigi anterior (bagian depan) dan posterior (bagian belakang). Yang mana masing-masing memiliki karakteristik anatomi dan pendekatan yang berbeda.

drg. Yosaphat juga menyarankan penggunaan alat kuretase dalam kasus nekrosis untuk membersihkan jaringan mati dan mempromosikan penyembuhan yang lebih baik. Menurutnya, penggunaan kuretase yang tepat sangat penting untuk menghindari komplikasi dan memaksimalkan pemulihan jaringan pasca operasi.

Seminar ini diharapkan dapat memberikan wawasan kepada para peserta mengenai pentingnya keterampilan dan teknik pencabutan gigi yang mendukung kesembuhan jaringan secara optimal. 

Dengan menciptakan lingkungan yang mendukung pemulihan cepat, praktik preservasi soket juga mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Khususnya pada Tujuan 3, yaitu kesehatan yang baik dan kesejahteraan.

Author: Pram

Tags

Share News

Related News
20 November 2024

Apakah Minum Susu Dapat Menjaga Kesehatan Gigi?

18 November 2024

Dua Mahasiswa UGM Ikuti Program Pertukaran di Universitas Tokushima Jepang

17 November 2024

Dosen Magister IKG UGM Berikan Kuliah Pakar dan Sosialisasi di Universitas Udayana

en_US