News

/

Latest News

FKG UGM Libatkan Orang Tua Siswa dan Guru Untuk Aktif Edukasi Kesehatan Gigi

Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada (FKG UGM) libatkan orang tua siswa dan guru dalam mengedukasi pentingnya menjaga kesehatan gigi anak sejak dini. Melalui kegiatan pengabdian masyarakat di Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif NU Banyumas (2/11), FKG UGM mendorong sekolah dan keluarga untuk berperan aktif membentuk kebiasaan sehat di lingkungan anak.

Masalah gigi berlubang masih menjadi tantangan besar bagi anak-anak Indonesia. Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 mencatat 86,7 persen anak usia 5–9 tahun dan 66,5 persen anak usia 10–14 tahun mengalami karies. Angka ini menunjukkan rendahnya kesadaran menjaga kebersihan gigi sejak dini.

Ketua pelaksana kegiatan, drg. Mayu Winnie Rachmawati, M.Sc., Ph.D., menjelaskan bahwa kebiasaan menjaga kebersihan gigi perlu ditanamkan sejak usia sekolah dasar. “Banyak anak belum terbiasa menyikat gigi dengan cara dan waktu yang tepat. Melalui kegiatan ini, kami ingin menumbuhkan kesadaran dan tanggung jawab menjaga kebersihan gigi, baik di rumah maupun di sekolah,” ucap drg. Mayu.

Kegiatan ini melibatkan guru, orang tua, dan siswa dalam penyuluhan serta pelatihan praktik menjaga kebersihan gigi. Pelatihan bagi guru menjadi bagian penting karena sekolah berperan besar dalam membentuk kebiasaan anak. Guru bukan hanya pengajar, tetapi juga teladan bagi perilaku hidup sehat.

Anak usia 6–13 tahun masih membutuhkan pendampingan dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut. Melalui pembelajaran berbasis sekolah, guru dapat memperkenalkan anatomi gigi, jenis penyakit rongga mulut, dan cara menjaga kebersihan mulut dalam kegiatan belajar sehari-hari. “Guru adalah teladan utama bagi anak di sekolah. Kalau guru memberi contoh dan mengingatkan setiap hari, pesan tentang kebersihan gigi akan lebih mudah diterima anak-anak,” tambahnya.

Melalui pembelajaran di sekolah, guru dapat memperkenalkan anatomi gigi, jenis penyakit rongga mulut, serta cara menjaga kebersihan mulut dalam pelajaran tematik atau kegiatan ekstrakurikuler. Dengan begitu, pesan tentang kesehatan gigi dapat terintegrasi dalam kegiatan belajar sehari-hari.

Sementara itu, orang tua berperan besar dalam membentuk kebiasaan di rumah. Orang tua dapat mencontohkan perilaku sehat dengan mengatur pola makan rendah gula, menyediakan sikat gigi yang layak, serta membiasakan anak memeriksakan gigi ke dokter setiap enam bulan sekali.

Salah satu guru sekolah, Bapak Ozan, mengaku mendapat banyak pengetahuan baru dari pelatihan tersebut. “Selama ini kami hanya menekankan pentingnya sikat gigi setiap hari, tapi belum tahu teknik yang benar. Setelah pelatihan ini, kami jadi lebih paham dan bisa mencontohkannya ke anak-anak,” ungkapnya.

Reportase: Singgih | Editor: Fajar Budi Harsakti
Dokumentasi: Tim Pengabdian Masyarakat Dept. Biomedika

Tags

Share News

Related News
13 November 2025

FKG UGM Terima Kunjungan Dr. Cortino Sukotjo dari University of Pittsburgh

13 November 2025

Kunjungan Edukasi SMA Negeri 15 Surabaya di FKG UGM

11 November 2025

FKG UGM Selenggarakan Pelatihan Organ-on-a-Chip Pertama di Indonesia

en_US