Publikasi ilmiah menjadi salah satu aspek penting yang perlu disiapkan sejak dini oleh mahasiswa pascasarjana. Hal ini disampaikan oleh Sasmita Gandawanti, S.E., selaku Pengelola Jurnal Ilmiah Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada (FKG UGM) dalam Kegiatan Penunjang Akademik Pascasarjana, Jumat (7/11).
Sasmita menyebut kecenderungan mahasiswa yang mulai menulis artikel ilmiah di akhir masa studi sehingga tergesa-gesa. Ia menyarankan untuk menulis lebih awal misalnya jenis narrative review atau systematic review. Narrative review adalah artikel yang memberikan gambaran umum suatu topik secara kualitatif berdasarkan keahlian penulis. Berbeda halnya dengan systematic review yang metodologinya sangat ketat, terstruktur, dan untuk menjawab pertanyaan penelitian spesifik.
“Kedua jenis artikel ini dapat dikerjakan mahasiswa tanpa harus menunggu data primer dari penelitian tesis selesai, sehingga dapat dikerjakan lebih awal,” ucap Sasmita.
Kemudian ia juga menyoroti maraknya jurnal predator yang menawarkan proses terbit cepat dengan biaya tinggi. Ia mengingatkan agar mahasiswa lebih waspada terhadap tawaran semacam ini. Jurnal predator tidak hanya merugikan secara finansial, tetapi juga membuat karya ilmiah tidak diakui secara akademik.
Ciri dari jurnal predator yang paling umum adalah janji proses publikasi yang sangat cepat, terkadang hanya dalam hitungan hari. Hal tersebut patut dicurigai, mengingat proses review artikel umumnya membutuhkan waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan.
“Kita juga patut waspada jika biaya publikasi cenderung tinggi dan baru diberitahukan ketika naskah dinyatakan diterima. Kemudian selalu cek ulang sebelum mengirimkan artikel ke sebuah jurnal, apakah jurnal tersebut kredible atau tidak,” tambahnya.
Sebagai langkah terakhir, para mahasiswa diminta selalu memeriksa reputasi jurnal sebelum melakukan submission. Salah satu cara yang disarankan adalah dengan menggunakan daftar Beallslist untuk menghindari jurnal predator.
Adapun ketentuan publikasi bagi mahasiswa FKG UGM juga disesuaikan dengan jenjang pendidikan. Mahasiswa program magister dan pendidikan dokter gigi spesialis diwajibkan mempublikasikan artikel ilmiah di jurnal terakreditasi minimal Sinta 2, sementara mahasiswa program doktor harus mempublikasikan dua artikel ilmiah di jurnal nasional terakreditasi atau jurnal internasional bereputasi.
FKG UGM sendiri saat ini memiliki dua jurnal ilmiah, yaitu Majalah Kedokteran Gigi Indonesia (MKGI) dan Majalah Kedokteran Gigi Klinis (MKGK). MKGI telah terakreditasi Sinta 2 dan tengah dalam proses pengajuan peningkatan akreditasi menuju jurnal terindeks Scopus. “Kami sedang berupaya agar MKGI dapat terindeks Scopus, sehingga kualitas publikasi dosen dan mahasiswa FKG UGM semakin diakui secara internasional,” pungkasnya.
Author and Photographer: Fajar Budi Harsakti