Tawa riang terdengar di halaman Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif NU Pesawahan, Banyumas, saat ratusan siswa serentak melakukan sikat gigi bersama. Dengan didampingi para dosen dan mahasiswa FKG UGM, sebanyak 158 siswa dari kelas 1 hingga 6 tampak antusias mengikuti setiap arahan dalam kegiatan Sikat Gigi Bersama yang digelar pada Sabtu (2/11).
Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat Departemen Biomedika Kedokteran Gigi FKG UGM yang diketuai oleh drg. Mayu Winnie Rachmawati, M.Sc., Ph.D., dan melibatkan kolaborasi antara dosen, mahasiswa, serta alumni. Tujuannya, menumbuhkan kesadaran siswa mengenai pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut sejak dini melalui praktik langsung.
Sebelum sesi sikat gigi dimulai, para siswa mendapat penyuluhan tentang kebiasaan menjaga kebersihan mulut, dampak dari konsumsi makanan manis, dan cara menyikat gigi yang benar. Kemudian mereka diajak mempraktikkan teknik menyikat gigi yang benar menggunakan metode Modified Bass.
Teknik menyikat gigi ini dilakukan dengan cara memposisikan sikat gigi miring sekitar 45 derajat di tepi gusi, lalu digerakkan kecil-kecil dan diputar ke arah ujung gigi. “Cara ini dinilai membuat anak lebih mudah menjangkau sisa makanan di sela gigi dan di tepi gusi karena bagian itu sering luput dibersihkan dan jadi awal munculnya gigi berlubang,” ucap drg. Mayu.
Pada usia 6–13 tahun, anak belum sepenuhnya mampu menjaga kebersihan gigi dan mulut secara mandiri. Karena itu, peran guru di sekolah sangat penting dalam menumbuhkan kebiasaan baik sejak dini. Melalui pengawasan dan pembiasaan sederhana seperti kegiatan sikat gigi bersama, guru dapat membantu anak memahami cara merawat gigi dengan benar sekaligus menanamkan rasa tanggung jawab terhadap kebersihan diri.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari pihak sekolah. Salah satunya datang dari Bapak Ozan, guru wali kelas di sekolah tersebut. Ia menyampaikan bahwa kegiatan ini memberikan manfaat besar bagi siswa. “Anak-anak jadi tahu cara menyikat gigi dengan benar, dan semoga kegiatan seperti ini bisa rutin dilakukan,” ujarnya.
Rangkaian kegiatan berlangsung lancar dan penuh semangat. Selain memberi pengalaman langsung, kegiatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan kebiasaan menjaga kesehatan gigi dan mulut di kalangan siswa sehingga risiko gigi berlubang bisa ditekan sejak dini.
Reportase: Singgih | Editor: Fajar Budi Harsakti
Dokumentasi: Tim Pengabdian Masyarakat Dept. Biomedika