Yogyakarta, 11-12 Oktober 2024 – Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada (FKG UGM) menggelar workshop reformasi kurikulum 36 SKS Tahap II untuk Program Studi Profesi Dokter Gigi. Kegiatan yang berlangsung di Grand Rohan Jogja ini bertujuan untuk merancang kurikulum yang relevan dan sesuai dengan perkembangan kebutuhan profesi kedokteran gigi.
Workshop ini dihadiri oleh perwakilan dari berbagai departemen FKG UGM dan beberapa narasumber. Diantaranya drg. Fimma Naritasari, M.D.Sc., anggota Tim Kajian Pendidikan Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (AFDOKGI) dari Departemen Ilmu Penyakit Mulut (IPM) FKG UGM.
Sebagai narasumber, drg. Fimma menyampaikan materi tentang penyusunan Rancangan Pembelajaran Kurikulum (RPKPK) yang berlandaskan pada standar pendidikan terbaru. Ia menekankan pentingnya pembaharuan kurikulum yang berkelanjutan agar tetap relevan.
“Rancangan pembelajaran harus diperbaharui secara berkala untuk tetap relevan dan efektif,” ujarnya.
Dalam paparannya, ia juga menjelaskan berbagai metode pembelajaran inovatif yang digunakan, seperti Workplace-based Learning, Simulation-based Learning, Case-based Learning, Community-based Learning, and Project-based Learning. Metode-metode ini dirancang untuk memberikan pengalaman praktis yang mendalam dan membentuk kompetensi klinis para calon dokter gigi.
Di samping itu, workshop bukan hanya berfokus pada aspek teori, melainkan juga penekanan pada pengembangan keterampilan praktis yang dibutuhkan di lapangan.
“Pendidikan yang baik tidak hanya tentang teori, tetapi juga tentang kemampuan praktis yang harus dimiliki oleh calon dokter gigi,” jelas drg. Fimma.
Ia juga menyebutkan bahwa evaluasi kompetensi tidak selalu harus dalam bentuk angka. Namun bisa dinilai secara naratif sesuai dengan kemampuan yang ditampilkan mahasiswa.
drg. Fimma menegaskan pentingnya reformasi kurikulum ini untuk mempersiapkan lulusan yang mampu menghadapi tantangan di dunia kerja. Sekaligus memberikan pelayanan terbaik bagi pasien. Hal ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama pada Tujuan ke-4, yaitu menyediakan pendidikan berkualitas dan inklusif bagi semua.
Dengan kolaborasi dan perencanaan yang matang, diharapkan reformasi ini mampu meningkatkan mutu pendidikan kedokteran gigi di FKG UGM. Juga membawa manfaat besar bagi generasi dokter gigi masa depan.
Penulis: Pram, Anjar, & drg. Tjut Intan Permata Sari, Sp. PM.
Editor : Shinta