Rabu, 17 September 2025, pagi hari jam 07:30 WIB, Lapangan Basket Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada (FKG UGM) tampak berbeda dari hari biasanya, pita police line Polri terpasang mengelilingi area lapangan basket, dan terdapat objek berserakan seperti: sapu tangan, sepatu, ikat pinggang, ponsel, dan beberapa tiruan bagian tubuh manusia yang berserakkan di lapangan basket FKG UGM.
Ya! Ini adalah suasana pelatihan dasar identifikasi forensik bagi mahasiswa FKG UGM oleh DVI Bidokkes Polda DIY yang dipimpin oleh Kasubbiddokpol Biddokkes Polda DIY,AKBP drg. BUDI SANTOSO, Sp.Pros yang merupakan alumni FKG UGM Angkatan 1991 dan diterima oleh Kepala Departemen Radiologi Dentomaksilofasial FKG UGM, drg. Isti Rahayu Suryani, M. Biotech., Sp. Rad. O.M.(K). Sebanyak 80 mahasiswa FKG UGM Semester 7 dibentuk dalam kelompok untuk mengikuti pelatihan sekaligus simulasi identifikasi dasar forensik di area lapangan basket FKG UGM yang telah dikondisikan seperti Tempat Kejadian Perkara (TKP). Mahasiswa menyimak pemaparan dari DVI Bidokkes Polda DIY, kemudian melakukan simulasi identifikasi awal pada object yang berserakkan di area lapangan basket FKG UGM.

Ditengah-tengah pelatihan, turut hadir Kabidokkes Polda DIY, dr. Fajar Amansyah Sp. PD., FINASIM., CMSC., QHIA., AIFO-K menyampaikan bahwa ‘Pekerjaan Rumah’ terbesar DVI Polri adalah bank data biometrik yang terintegrasi ke Pusdokkes Polri, agar jika sewaktu-waktu (tidak kita harapkan) terjadi persitiwa bencana ataupun peristiwa criminal, akan membantu memudahkan proses identifikasi, dan peranan Kedokteran Gigi Forensik kedepan diharapan memberikan kontribusi yang berkomplemen dengan Kedokteran Forensik, sehingga mempertajam akurasi dan kecepatan dalam proses identifikasi korban.
DVI merupakan suatu prosedur untuk mengenali korban bencana yang meninggal dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan sah dimata hukum yang mengacu pada prosedur baku yang diterbitkan oleh Interpol.

DVI dibentuk berdasarkan adanya kebutuhan untuk penanganan korban-korban yang meninggal akibat bencana massal. Pada saat terjadi bencana, banyak pihak yang bergerak untuk menyelamatkan dan mengurus para korban yang terluka, namun disisi lain ada korban yang meninggal yang juga butuh ditangani dengan benar.

Disaster Victim Identification (DVI) umumnya memfokuskan pada identifikasi korban yang selamat dari peristiwa kematian massal, perlu mempertimbangkan setiap respons Disaster Victim Identification (DVI). Metode identifikasi yang digunakan pada semua korban bencana tersebut ialah berdasarkan visual, dokumen, dan properti. Dari data hasil pemeriksaan luar, yaitu berupa keterangan label pada jenazah, bungkus mayat dan apa yang menutupi mayat, catatan-catatan mengenai identifikasi, tanda kematian, patah tulang, dan tanda kekerasan. Apabila pemeriksaan dalam (otopsi) dilakukan, hasilnya juga dimasukkan dalam laporan deduksi. Saat menghadapi bencana yang mengerikan untuk hal kemanusiaan, tim odontologi mengintegrasikan misi (DVI) secara sinergis dengan tim lain. FKG UGM diharapkan mengembangkan Kedokteran Gigi Forensik untuk menunjang aspek DVI bagi bangsa dan negara.
Author: Andri Wicaksono | Photo: Fajar Budi Harsakti