Cleft lip and palate (bibir dan langit-langit sumbing) unilateral (CLPU) adalah kelainan kongenital di mana terdapat kegagalan penyatuan jaringan bibir dan palatum pada satu sisi. Setelah operasi koreksi seperti cheiloplasty dan palatoplasty, sering terbentuk jaringan parut yang dapat menyebabkan defisiensi maksila — yaitu kekurangan tulang di rahang atas — terutama pada segmen yang lebih kecil (segmen minor). Penatalaksanaan ortodontik ekspansi maksila dengan alat seperti Quad Helix adalah salah satu pendekatan untuk memperbaiki lengkung maksila dan memperluas gigi-langit atas. Namun, keberhasilan tindakan ini dipengaruhi oleh faktor teknis dan anatomi termasuk keberadaan jaringan parut, tegangan jaringan dari bibir atas, dan kondisi tulang di sekitar.
CBCT (Cone Beam Computed Tomography) menjadi modalitas sangat penting dalam evaluasi anatomi tiga dimensi pada pasien CLPU, karena memungkinkan visualisasi struktur tulang, kedudukan segmen maksila mayor dan minor, serta memberikan data untuk simulasi dan perencanaan pergerakan tulang dengan alat ortodontik.
Referensi Studi dan Temuan CBCT
Dalam penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa FKG UGM, Riona Ulfah dengan bimbingan Dr. drg. Cendrawasih Andusyana Farmasyanti, M.Kes.Sp.Ort(K) dan drg. Christnawati, M.Kes, Sp.Ort(K) berjudul “Pergerakan Maksila Akibat Pengaruh Jaringan Parut Pada Perawatan Ekspansi Quad Helix Kasus Celah Bibir dan Langit-langit Unilateral (Analisis Finite Element)” menemukan bahwa model 3D maksila diperoleh dari hasil pindaian CBCT pasien CLPU dan dikombinasikan dengan model alat Quad Helix untuk simulasi FEA. Model 3D maksila yang diperoleh dari hasil pindaian CBCT pasien CBLU dan model 3D Quad Helix dikembangkan dan disimulasikan menggunakan perangkat lunak FEA. Simulasi pertama dilakukan dengan menerapkan gaya ekspansi Quad Helix. Simulasi kedua dengan menerapkan ekspansi Quad Helix, jaringan parut dan tegangan bibir atas. Pergerakan maksila diamati pada arah transversal, vertikal dan sagital. Hasil studi menunjukkan bahwa ketika ekspansi diterapkan, segmen mayor dan minor bergerak berbeda: segmen mayor pergerakan lebih kecil pada arah transversal dan sagital dibanding segmen minor, terutama ketika gaya dari jaringan parut dan bibir atas juga diperhitungkan.
Implikasi Klinis dalam Penatalaksanaan CLPU
Berdasarkan temuan tersebut dan potensi CBCT, berikut beberapa implikasi klinis:
- Perencanaan Pra-Ortodontik dan Simulasi
Pemindaian CBCT menyediakan data anatomi 3D yang akurat untuk membuat model digital maksila termasuk segmen mayor dan minor, jaringan parut, serta hubungan ke bibir atas. Simulasi gaya ekspansi memungkinkan prediksi pergerakan tulang yang diharapkan dan hambatan yang mungkin muncul, seperti tegangan jaringan parut. - Penentuan Lokasi Hambatan dan Strategi Intervensi
Karena jaringan parut di daerah anterior segmen minor ditemukan menjadi hambatan terbesar perpindahan maksila, CBCT membantu mengidentifikasi lokasi-lokasi tersebut sehingga intervensi tambahan (misalnya pelepasan jaringan parut, modifikasi desain Quad Helix) bisa dilakukan. - Monitoring Perubahan Tulang dan Anatomi
Dengan CBCT, pergerakan tulang dalam arah transversal, sagital, dan vertikal bisa dipantau secara berkala, serta efek dari perangkat ortodontik bisa dievaluasi terhadap perubahan nyata di jaringan tulang dan struktur wajah. - Mengurangi Risiko Efek Samping
CBCT memungkinkan evaluasi aspek sensitif seperti kedekatan akar, perubahan bentuk maksila, dan efek pada permukaan sinus atau rongga hidung, sehingga meminimalkan risiko kerusakan jaringan atau komplikasi.
***
CBCT memiliki peran penting dalam evaluasi dan penatalaksanaan CLPU (cleft lip and palate unilateral), khususnya untuk perawatan ekspansi maksila dengan Quad Helix. Dengan data 3D dari CBCT, simulasi finite element dapat menunjukkan bagaimana jaringan parut dan tegangan bibir atas mempengaruhi pergerakan maksila pada segmen minor dan mayor. Hal ini memungkinkan perencanaan klinis yang lebih matang, intervensi yang terarah, dan hasil estetis dan fungsional yang lebih baik bagi pasien. Penggunaan CBCT didukung oleh bukti ilmiah dan relevan dengan prinsip kesehatan dan inovasi berkelanjutan.
References
RIONA ULFAH, Dr. Dr. drg. Cendrawasih Andusyana Farmasyanti, M.Kes.Sp.Ort(K), drg. Christnawati, M.Kes, Sp.Ort(K), Pergerakan Maksila Akibat Pengaruh Jaringan Parut Pada Perawatan Ekspansi Quad Helix Kasus Celah Bibir dan Langit-langit Unilateral (Analisis Finite Element), https://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/234938
Author: Rizky B. Hendrawan | Photo: Freepik