Minum kopi dan teh sudah menjadi bagian dari rutinitas harian bagi banyak orang. Namun, kebiasaan ini sering kali meninggalkan noda pada gigi, membuat senyum tampak kurang cerah. Kandungan tanin dalam kopi dan teh dapat menempel pada enamel gigi, menyebabkan perubahan warna menjadi kekuningan atau kecokelatan. Meski tidak berbahaya secara medis, noda ini dapat mengurangi kepercayaan diri. Untuk mengatasi masalah ini, ada berbagai cara yang bisa dilakukan, mulai dari perawatan sederhana di rumah hingga perawatan profesional di klinik gigi. Bahkan, solusi alami berbasis herbal kini semakin populer dan bisa menjadi pilihan yang aman.
Pasta Gigi Pemutih
Langkah pertama yang bisa dilakukan untuk mengurangi noda akibat kopi dan teh adalah dengan menjaga kebersihan gigi melalui menyikat gigi secara teratur. Menggunakan pasta gigi yang mengandung bahan pemutih seperti baking soda atau hidrogen peroksida dapat membantu mengurangi noda yang menempel pada gigi. Baking soda dikenal memiliki sifat abrasif ringan yang efektif dalam mengangkat noda tanpa merusak enamel gigi. Menggosok gigi dengan pasta gigi ini dua kali sehari dapat membantu memulihkan warna alami gigi secara bertahap. Selain itu, menggunakan benang gigi secara rutin dapat membersihkan sisa-sisa plak yang mungkin tertinggal di sela-sela gigi.
Herbal Dental Mask
Di samping penggunaan pasta gigi pemutih, solusi alami berbasis herbal juga semakin populer. Salah satunya adalah inovasi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) berupa Herbal Dental Mask, masker gigi alami yang menggunakan bahan herbal sebagai pemutih gigi. Produk ini memanfaatkan ekstrak herbal seperti kulit manggis, siwak, dan daun sirih, yang memiliki sifat antibakteri dan pemutih alami. Kulit manggis mengandung senyawa antioksidan yang membantu mengurangi noda pada gigi, sementara siwak dan daun sirih sudah dikenal lama sebagai bahan alami yang efektif menjaga kesehatan mulut dan gigi. Dengan penggunaan rutin, Herbal Dental Mask dari UGM dapat membantu mengembalikan warna putih alami gigi tanpa efek samping bahan kimia yang keras.
Oil Pulling dan Konsumsi Buah
Selain solusi berbasis herbal, perawatan di rumah seperti berkumur dengan minyak kelapa melalui teknik oil pulling juga bisa dicoba. Teknik ini membantu mengangkat bakteri dan kotoran dari mulut, serta secara perlahan memudarkan noda pada gigi. Alternatif lainnya, mengonsumsi buah-buahan seperti stroberi yang mengandung asam malat juga dapat membantu memutihkan gigi secara alami. Namun, perlu diingat bahwa penggunaan bahan asam harus dilakukan dengan hati-hati karena dapat mengikis enamel jika digunakan terlalu sering.
Perawatan Profesional
Bagi yang mencari hasil cepat, perawatan profesional di klinik gigi bisa menjadi pilihan. Perawatan yang dimaksud seperti pemutihan gigi dengan laser atau gel pemutih. Namun, solusi alami seperti Herbal Dental Mask memberikan alternatif yang lebih aman dan terjangkau. Utamanya bagi mereka yang menghindari bahan kimia dalam perawatan gigi mereka. Penggunaan bahan-bahan alami yang ramah lingkungan juga selaras dengan prinsip keberlanjutan dan mengurangi risiko efek samping jangka panjang.
Langkah Pencegahan
Selain perawatan, langkah pencegahan juga penting dilakukan. Mengurangi konsumsi kopi dan teh atau menggunakan sedotan saat meminumnya dapat membantu mengurangi kontak langsung antara minuman dan gigi. Sehingga meminimalkan risiko terbentuknya noda. Membilas mulut dengan air putih setelah minum kopi atau teh juga membantu membersihkan sisa-sisa zat pewarna sebelum mereka menempel pada gigi.
Dengan mengadopsi langkah-langkah pencegahan ini dan memanfaatkan perawatan berbasis herbal seperti Herbal Dental Mask, kita dapat menjaga senyum tetap cerah dan sehat tanpa harus khawatir tentang efek samping bahan kimia. Hal ini turut mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Khususnya SDGs tujuan ke-3 Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan dan tujuan ke-12 Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab.
Penulis: Rizky B. Hendrawan | Foto: Freepik