Dalam perawatan ortodonti, pergerakan gigi bukan hanya sekadar pemindahan posisi mahkota gigi, melainkan proses kompleks yang melibatkan jaringan pendukung gigi seperti ligamen periodontal (PDL), tulang alveolar, dan sistem vaskular di sekitarnya. Prinsip biomekanika ortodonti menjadi landasan dalam merancang gaya yang aman, efektif, dan prediktabel agar gigi bergerak ke posisi yang diinginkan tanpa merusak jaringan pendukung. Penelitian terkini dari mahasiswa FKG UGM, Tegar Arviga dengan bimbingan Dr. drg. Cendrawasih Andusyana Farmasyanti, M.Kes., Sp.Ort(K) dan drg. Yanuarti Retnaningrum, Sp.Ort(K) menunjukkan bahwa intervensi biologis seperti injeksi bahan jaringan (contoh: platelet-rich fibrin) dapat memengaruhi mediator biologis seperti osteoprotegerin selama pergerakan gigi.
Artikel ini akan mengulas konsep biomekanika gerakan gigi dalam ortodonti modern, termasuk jenis pergerakan, mekanisme jaringan, dan implikasi klinisnya.
Konsep Biomekanika Gerakan Gigi
Gaya Ortodontik dan Respons Jaringan
Biomekanika ortodonti mendefinisikan bahwa ketika gaya diterapkan pada gigi, terbentuk dua zona utama pada ligamen periodontal dan tulang alveolar: satu di zona tekanan (kompresi) dan satu di zona tarikan (tension). Pada zona tekanan, terjadi resorpsi tulang, sedangkan pada zona tarikan terjadi deposisi tulang — memungkinkan gigi bergerak secara selaras dengan remodelling tulang.
Jenis Pergerakan Gigi
Beberapa jenis gerakan gigi yang sering diterapkan dalam praktik ortodonti meliputi tipping, translation (bodily movement), rotasi, intrusi, dan ekstrusi. Tiap jenis memerlukan kontrol gaya yang berbeda — misalnya tipping memerlukan gaya kecil namun cukup panjang untuk menggerakkan mahkota sedangkan translation membutuhkan momen yang lebih besar agar akar turut bergeser.
Faktor Biologis dan Intervensi
Respons biologis terhadap gaya ortodontik bergantung pada kondisi ligamen periodontal, tulang alveolar, usia pasien, dan kecepatan remodelling jaringan. Penelitian eksperimental menunjukkan bahwa injeksi bahan seperti platelet-rich fibrin mampu memodulasi mediator biologis seperti osteoprotegerin, yang berperan dalam remodelling tulang selama pergerakan gigi ortodonti.
Biomekanika dalam Praktik Ortodonti Modern
Rancangan Gaya yang Optimal
Untuk mencapai hasil ortodonti yang baik, gaya yang diterapkan harus cukup ringan agar tidak menyebabkan nekrosis ligamen maupun area hyalin yang berlebihan, namun cukup kuat untuk memicu respon seluler. Konsep optimum force ini penting dalam desain mekanik perawatan.
Pemantauan dan Adaptasi
Dalam konteks modern, teknologi digital (seperti sefalometri 3D, scanning intraoral) memungkinkan ortodontis memantau gerakan gigi secara presisi dan menyesuaikan gaya sesuai respon pasien. Dengan demikian, biomekanika bukan sekadar teori, tetapi alat klinis yang dinamis.
Implikasi Klinis dari Intervensi Biologis
Adanya penelitian yang menggabungkan biomekanika dengan intervensi biologis (misalnya injeksi platelet-rich fibrin) menandakan era baru ortodonti: bukan hanya mengaplikasikan gaya mekanik, tetapi juga mendukung respons jaringan melalui biologis. Hal ini berpotensi mempercepat pergerakan gigi dan mengurangi efek samping jaringan.
***
Biomekanika gerakan gigi dalam ortodonti dapat dilakukan kombinasi antara penerapan gaya mekanik yang terkontrol dengan respon biologis dari jaringan pendukung gigi. Pemahaman yang baik tentang jenis gerakan, prinsip remodelling tulang, dan metode intervensi biologis memungkinkan ortodontis untuk merancang perawatan yang lebih efisien, aman, dan prediktabel. Dengan dukungan teknologi dan riset terkini, praktik ortodonti semakin maju menuju hasil yang optimal bagi pasien.
References
Tegar Arviga, Dr. drg. Cendrawasih Andusyana Farmasyanti, M.Kes., Sp.Ort(K) , drg. Yanuarti Retnaningrum, Sp.Ort(K), “PENGARUH INJEKSI PLATELET-RICH FIBRIN DAN ADVANCED-PLATELET-RICH FIBRIN TERHADAP KADAR OSTEOPROTEGERIN SELAMA PERGERAKAN GIGI ORTODONTI (Studi Eksperimental pada Kelinci Oryctolagus cuniculus)”, Universitas Gadjah Mada. https://etd.repository.ugm.ac.id/home/detail_pencarian_downloadfiles/1423529
Author: Rizky B. Hendrawan | Photo: Freepik